Pada hari Rabu, 24 September 2025 aku merasa agak gugup karena di sekolah ada jadwal ulangan Bahasa Indonesia. Dari pagi aku sudah belajar sedikit-sedikit supaya nggak lupa materi yang kemarin dijelasin sama bu guru. Pas sampai di kelas, suasananya udah agak tegang karena semua teman juga lagi sibuk buka buku catatan.

Ketika bu guru datang, kami langsung siap-siap. Lembar kertas folio dikeluarkan satu per satu, dan suasana kelas jadi hening banget. Aku langsung baca semua soal dulu biar tahu mana yang mudah. Ternyata ada beberapa soal yang mirip sama latihan kemarin, jadi aku lumayan tenang.

Pas menulis jawaban, tanganku sampai pegal karena pengen hasilnya rapi dan nggak banyak coretan. Tapi rasanya senang juga, karena semua yang aku pelajari akhirnya kepakai. Setelah waktu habis, kami mengumpulkan kertas ulangan satu per satu.

Walau agak capek, aku merasa lega karena sudah berusaha semampuku. Aku jadi sadar kalau menulis ulangan bukan cuma soal nilai, tapi juga tentang tanggung jawab dan kejujuran. Ini adalah tulisan ujian ku tentang cerita guru:

Guru adalah orang tua kedua yang membimbing dan mengajarkan kebaikan kepada kita. Kita harus menghormati dan menghargai guru. Mereka banyak sekali memberikan informasi dan ilmu kepada kita

Mereka sebagai guru tidak pernah mengeluh dan berfikir untuk berhenti mengajar dan memberi ilmu, terkadang mereka hanya kesal karena anak murid yang susah untuk diatur. Mereka memiliki usia yang berbeda-beda, ada yang lebih muda bahkan lebih tua

Oleh karena itu, guru wajib kita hormati karena jasa mereka. Bahkan kita tidak pernah mengetabui seberapa lelah mereka dengan menghadapi ini semua. Terutama dam menghadapi anak muridnya