Atika Putri Rahayu

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Menjelang Agustus di Rumah Kami

Menjelang Agustus di Rumah Kami

Bulan Juli hampir pamit, tapi semangat Agustus sudah lebih dulu menyelinap masuk ke dalam rumah kami. Rasanya seperti suara marching band yang berdentum di telinga, padahal belum ada lomba yang pasti. Kami belum tahu akan ikut apa, tapi suasana di rumah sudah seperti persiapan festival internasional. Setiap hari isinya obrolan, tawa, dan rencana yang tidak pernah selesai.

Ayah mulai sering nostalgia dengan lomba tahun lalu. "Kita harus balas dendam di joget balon!" katanya penuh semangat, padahal belum tentu ada lombanya. Mama sampai geleng-geleng kepala, tapi semuanya tidak pernah hilang. Kalau ayah seperti jenderal, mama lebih seperti penasihat kerajaan-tenang tapi diam-diam menyusun strategi juga.

Di dapur, Mama mulai eksperimen masak. katanya sih siapa tahu nanti ada lomba masak antar-Rt. Aku lihat mama goreng tempe seolah itu hidangan bintang lima. Adikku juga tidak mau kalah. Dia latihan lari muter rumah sambil bawa karung beras, "ini latihan balap karung!" katanya sambil jatuh dua kali tapi tetap bangkit lagi.

Padahal ya, belum ada satu pengumuman pun dari ketua RT. Tapi rumah kami sudah seperti tempat rapat nasional. Kami membuat daftar panjang lomba yang kemungkinan bakal ada. Mulai dari makan kerupuk, tarik tambang, sampai ide absurd ayah: lomba ayunan. Semua di list, semua dibahas serius, seolah-olah kami panitia inti 17-an se-indonesia.

Setiap malam, ruang tengah jadi tempat debat seru. Ayah maunya lomba fisik, mama memilih lomba kreatif, adik pilih yang lucu-lucu. Aku sendiri cuma mau satu hal: kita ikut bareng-bareng. Mau lomba apapun, yang penting rame dan bahagia. Karena menurutku, yang bikin momen jadi berharga itu bukan menangnya, tapi kita bisa ketawa dan cerita bareng.

Kadang aku cuma diam, merhatiin semuanya. Melihat mereka semangat walau cuma bahas wacana, hatiku rasanya seperti disiram matahari jam dua siang-panas tapi bahagia. Ternyata, kebersamaan sebelum lomba dimulai saja sudah cukup membuat hidupku penuh warna. Tidak seharusnya menunggu Agustus, sekarang pun rasanya udah seperti hari kemerdekaan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post