Pada suatu pagi, aku terbangun dengan mata layu dan suara adzan yang berkumandang di pagi itu. Aku siapkan seragam dan sarapan untuk diriku sendiri.

Aku pergi ke sekolah dengan menaiki kuda besi andalan ayahku, aku sampai sebelum Dewi siang muncul di awan dan aku mempersiapkan apapun untuk upacara bendera nanti.

Aku mempersiapkan absen upacara dan papan upacara perkelas, karena itu tugas aku di organisasi. Bel sekolah pun memanggil kami untuk berkumpul dan melaksanakan upacara bendera di lapangan.

Upacara pun dimulai, ternyata petugas upacara hari ini adalah kelas 8B saat detik-detik terakhir, aku berdiri, terus berdiri, walaupun kakiku terasa pegal dan perutku terasa sakit.

Setelah itu, aku bergegas seperti kilat menuju ruang OSIS bersama teman-temanku untuk mengambil almamater. Kami pun langsung berbaris di lapangan untuk memulai pelantikan dan penyerahan jabatan OSIS serta MPK.

Saat upacara penyerahan jabatan selesai, hatiku terasa seperti langit senja yang diselimuti warna jingga - tenang tapi penuh harapan. Aku bersama teman-temanku diminta membawa kursi panjang untuk sesi foto bersama.

Meskipun tubuh terasa lelah, semangatku tetap menyala bagaikan obor di tengah malam gelap. Hari itu menjadi kenangan yang berharga, karena dibalik rasa letih tersimpan makna perjuangan dan kebanggaan yang tulus.