Zasqia Agustin Ramadhani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ibu adalah malaikat yang sesungguhnya

Pada suatu pagi "tasya, bangun nak udah waktunya shalat subuh" pintar seorang wanita "hoaam, iya bu" balas tasya, benar saja wanita tadi adalah Ratna, ibu tasya. Setelah membalas ucapan ibunya tasya beranjak dari tempat tidur untuk melaksanakan shalat, 20 menit berlalu waktu sudah menujukan pukul 05.54,tasya sudah siap degan seragam dan tas sekolahnya setelahnya ia keluar dari kamar berniat untuk pergi sarapan.

Tasya, gadis yang berusia 14 tahun adalah anak yang rajin,ia terkenal sangat ramah, baik hati, rajin, dan pintar. Ia tidak terlahir dalam keluarga kaya, ia terlahir dalam keluarga Orang tuanya bukanlah pekerja kantoran ataupun juragan, ayahnya hanya seorang kuli bangunan yang bekerja di luar kota sedangkan ibunya hanya seorang pembantu. Ia selalu rendah hati dan hemat karna ia sadar ia hanya anak dari keluarga biasa.

Di luar tepatnya diruang makan ia melihat ibunya yang sedang menyiapkan makanan, ia merasa kasihan pada ibunya yang harus mengurus anak-anaknya sendirian dan bekerja paruh waktu, namun ia tidak bisa membantu apa-apa selain belajar dengan tekun. Ratna yang melihat anaknya hanya diam saja didekat pintu berniat mengajaknya untuk makan bersama "sini nak, makan dulu" ajak Ratna "iya bu... " tasya segera menuju ke ruang makan dan duduk di kursi ruang makan, ia hanya makan berdua dengan ibunya "ngomong-ngomong adeknmana bu? " tanyanya "adek kamu masih tidur, biarin aja soalnya dari semalem rewel terus" jelas ibu tasya "ohh, iya bu" jawab tasya patuh. Tidak sampai 10 menit tasya sudah selesai makan, ia berniat berangkat sekarang karena sudah pukul 06.05 "bu, aku berangkat ya" pamit tasya "iya nak hati-hati ya, belajar yang bener jangan nakal kalau ada apa-apa bilang ke ibu" "iya bu, aku pamit ya Assalamu'alaikum" "waalaikumsalam" setelah salim pada ibunya tasya pergi keluar dan mengeluarkan sepedanya, memang setiap hari ia sekolah menggunakan sepeda karena tidak ingin merepotkan ibunya lagi pula jarak rumah dan sekolah tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat, hanya butuh waktu 10 menit untuk tiba di sekolah.

Singkat cerita tasya telah tiba disekolah, ia segera memarkirkan sepedanya dan masuk ke kelas, dikelas masih terlihat sepi karena murid-murid yang lainnya belum datang atau mungkin mereka pergi ke kantin "hufftt, masih sepi yaudah meding belajar aja" tasya memang suka berangkat pagi selain karena takut telat ia juga bisa memanfaatkan waktu untuk belajar "hoamm, kok tiba-tiba ngantuk ya? apa gara-gara begadang semalem buat belajar ya? yaudahlah cucu muka aja biar gak ngantuk" tasya keluar kelas untuk pergi ke toilet, di perjalanan ia tidak sengaja menabrak kakak kelas "eh, maaf kak saya nggak sengaja" ucap tasya sembari menunduk meminta maaf "ck, kalok jalan tuh liat-liat punya mata kan lo" jawab kakak kelas tersebut ketus "eh vi,lo tau gak? " tanya teman disebelah kakak kelas tadi "apaan? " tanya livi, benar saja kakak kelas tadi adalah livi dia adalah most wanted SMP CITRA BAKTI 5 ia memiliki paras wajah yang cantik, selain cantik dia juga berasal dari keturunan yang kaya akan tetapi dia memiliki sifat sombong dan suka menghambur-hamburkan uang, sedangkan di sebelahnya adalah chelsi sahabat livi, dia juga merupakan most wanted sekolah sifatnya sangat mirip dengan livi walaupun mereka bukan saudara banyak yang mengira bahwa mereka kembar. "adek kelas ini tuh orang miskin tau" ucap chelsi "oh iya? " tanya livi "iya, waktu itu gue gak sengaja ketemu dia di sekitaran komplek gue, dan ternyata dia lagi bantuin ibunya yang jadi pembantu di salah satu rumah di komplek gue" jelas chelsi " wah wah pantes aja aura kemiskinannya kuat banget wkwkwk" ejek livi "ya emang udah takdirnya jadi miskin mau gimana lagi wkwk" tambah chelsi, tasya hanya diam melihat interaksi kedua kakak kelas yang sedang menghinanya saat ini, memang ia merasa sakit hati tapi ia enggan membalas ucapan mereka, toh memang kenyataan "tenang sya, inget kata ibu kalau ada yang ngehina kamu diem aja jangan di bales, senyumin aja" gumam tasya dalam hati. Ia melihat kakak kelasnya yang masih tertawa mengejeknya "emm kalok gitu saya permisi dulu ya kak" pamit tasya di akhiri senyuman manis, setelahnya ia pergi menuju ke toilet "ck, adik kelas sok asik" jawab livi kesal "gila kali tuh adek kelas, dihina malah senyum-senyum" aneh chelsi pada sikap tasya "tau tuh, yaudahlah chel baik aja kita, udah gak seru" ajak livi masih kesal karna tasya "yaudahlah ayo. "

Singkat cerita waktu sudah menunjukkan pukul 16.25, para siswa SMP CITRA BAKTI 5 sudah berhamburan keluar begitu pula dengan tasya yang sudah berada di belakang sekolah untuk mengambil sepedanya, sebenarnya di sekolah terdapat tempat parkir khusus sepeda namun tasya lebih memilih menaruh sepedanya di belakang sekolah agar waktu pulang tiba ia tidak berdesakan dengan kendaraan lainnya.

Setibanya di belakang sekolah tanpa sengaja tasya bertemu dengan kedua kakak kelas yang menghinanya tadi "wah wah ada adkel miskin nih" hina livi "permisi kak" jawab tasya sopan mengabaikan ejekan livi "eitss, mau kemana?" ucap chelsi sembari menarik tangan tasya untuk kembali "ada apa ya kak? saya nggak ada urusan sama kalian" jawab tasya santai "songong ya lo" bentak chelsi "udah chel, siniin duit lo" paksa livi "buat apa ya kak? " tanya tasya "udahlah kasih aja aja, ribet banget sih" jawab livi kesal "maaf kak gak bisa, uangnya mau saya tabung buat kebutuhan hidup saya" jawab tasya "ck, bisa-bisanya lo bantah perintah livi" ucap chelsi kesal "tapi kak memang uangnya buat di tabung" ucap tasya ngotot "nyebelin ya lo lama-lama" bentak tasya, setelahnya livi dan chelsi mencoba merampaa uang yang ada di saku seragam tasya "siniin gak uang lo" paksa chelsi sembari menarik seragam chelsi "jangan kak" jawab tasya pelan, kegiatan tarik menarik ini terjadi cukup lama hingga terdengar suara yang mengharuskan mereka menghentikan kegiatan tersebut "𝘗𝘭𝘢𝘬𝘬" tanpa sengaja livi menampar pipi tasya sehingga pipi tasya memerah, livi dan chelsi langsung mundur menjauhi tasya "ch-chel" panggil livi pada chelsi penuh ketakutan "te-tenang vi" balas chelsi "m-mangkannya j-jangan per-pernah bantah pe-perintah livi, ta-tau sendiri kan a-a-akibatnya" ucap chelsi gelaagapan. Tentu saja livi dan chelsi gelagapan, karna mereka takut jika tasya melaporkan hal ini kepada kepala sekolah sehingga membuat mereka bisa dikeluarkan dari sekolah, "a-ayo kita per-pergi chel" ajak livi ketakutan "i-iya ayo, la-lain kali ja-jangan ban-bantah pe-perintah livi" ancam chelsi pada tasya, akhirnya mereka berdua pergi dari hadapan tasya. Tasya langsung terduduk lemas sembari menangis "hiks..hiks...ke-kenapa me-mereka ja-jahat sa-sama a-aku.. " ucap tasya terisak

Singkat cerita tasya sudah sampai di rumah ia pulang dengan pipi merah dan mata sembab, Ratna yang melihat anaknya sudah pulang menyambutnya hangat "eh anak ibu udah pulang, gimana sekolahnya? " tanya Ratna "baik bu... " jawab tasya sembari menunduk "loh itu pipi kamu kenapa kok merah, wajah kamu juga sembab kenapa? " tanya Ratna "gapapa bu" jawab tasya pelan "bener-" "bisa nanti aja ga bu nanyanya? aku capek mau istirahat" balas tasya memotong ucapan ibunya "a-ah iya yaudah kamu masuk kamar beraih-bersih terus istirahat ya" pinta Ratna "iya bu" jawab tasya pelan, setelahnya ia langsung masuk ke kamarnya.

Singkat cerita malam tiba, tasya makan malam bersama ibu dan adiknya mereka makan dengan tenang sampai tiba-tiba "𝘱𝘳𝘢𝘯𝘨" gelas di samping tasya pecah begitu saja dan airnya tumpah di pakaiannya karena ulah rasya adik tasya "akhh, BISA MINUM YANG BENER GAK SIH TUMPAH KE BAJU KAKAK NIH" bentak tasya kepada rasya "ma-maaf ta-tata" jawab rasya pelan, rasya masih berusia 2 tahun jadi ucapannya tidak terlalu baik, "tasya...adik kamu gak sengaja loh, jangan gitu" nasihat ratna pelan "tapi baju aku jadi basah bu... " balas tasya kesal "kan bisa gant-" "𝘣𝘳𝘢𝘬" tasya menggebrak meja makan dengan keras "IBU GAK PERNAH NGERTIIN PERASAAN AKU" bentak tasya pada ibunya, ia segera berlari masuk kedalam kamar "huhhh, kamu kenapa nak...kamu berubah... " ucap Ibu sedih. Didalam kamar tasya menangis tersedu-sedu "hiks...hiks...kenapa semua orang ga ngertiin aku?kenapa semuanya pada jahat ke aku? aku malu bu..aku selalu diejek karna pekerjaan ibu..a-aku b-benci ibu... "

Keesokan harinya, tasya kembali di ejek oleh kakak kelasnya hingga seminggu kemudian terdapat pengumuman dari sekolah "anak-anak, minggu depan ada perlombaan dimana setiap siswa SMP CITRA BAKTI 5 wajib mengikutinya, lomba ini akan mendapatkan hadiah berupa sertifikat penghargaan dan juga hadiah berupa uang, keperluan sekolah, dan lainnya, jadi persiapkan diri kalian masing-masing agar bisa mendapatkan juara" pintar ibu kepala sekolah "baik bu" jawab seluruh siswa. "Aku bakalan belajar yang rajin, supaya ibu bangga sama aku dan nggak banding-bandingin aku sama adik lagi, aku juga mau buktiin ke kakak kelas kalau aku bisa lebih dari mereka dalam hal prestasi" tekad tasya dalam hati.

Hingga seminggu kemudian waktu lomba telah tiba, tasya telah siap dengan segala soal yang akan diberikan oleh guru pada akhirnya seluruh siswa diperbolehkan untuk mengerjakan soal yang telah di berikan "Anak-anak karna soal telah diberikan kalian boleh mengerjakannya, akan tetapi jangan ada yang curang karena penilaian nya bukan dari guru akan tetapi dari kepala pusat" tegas kepala sekolah "iya Buu" jawab seluruh siswa serentak. 1 jam berlalu tasya sudah selesai mengerjakan soalnya dari 20 menit yang lalu "baiklah anak-anak waktunya sudah selesai silahkan kumpulkan menjadi satu dan berikan kepada saya" pinta kepala sekolah "baik Buu" jawab seluruh siswa, waktu pemberitahuan hasil lomba adalah esok hari sekalin dengan mengumpulkan seluruh wali murid.

Singkat cerita esok hari telah tiba pengumuman hasil penilaian akan segera di umumkan "baik, assalamu'alaikum wr. wb bapak/ibu wali murid" salam kepala sekolah kepada seluruh wali murid dan siswa/siswi SMP CITRA BAKTI 5 "waalaikumsalam wr. wb bu" jawab seluruh wali murid dan siswa/siswi "bapak/ibu wali murid, berdirinya saya disini ingin memberitahukan hasil nilai para siswa/siswi SMP CITRA BAIK 5 atas perlombaan yang diadakan kemarin, jadi jelek baiknya nilai anak-anak itu berasal dari diri mereka sendiri jadi jangan salahkan kami para guru-guru karena kami telah mendidik mereka sebisa kami mungkin. Karena penilaian dan peringkat ini dari pusat yaitu dari kepala kependidikan jadi nilai ini murni tanpa tambahan atau pengurangan dari guru" jelas kepala sekolah panjang kali lebar "baik bu" jawab seluruh wali murid dan siswa/siswi paham. "Baiklah, peringkat ke 890 ALVASKA PUTRA NARENDRA, selanjutnya peringkat ke 889 NAURA ALINDA SYAFIRA... " kepala sekolah melanjutkan hingga pada peringkat teratas "selanjutnya peringkat ke 3 ALTHAN BRAWIJAYA, peringkat ke 2 DEWI AULIA NALASKA dan perangkat 1 adalah NATASYA LAURELIA selamat kepada seluruh siswa/siswi atas peringkat yang kalian dapat" jelas kepala sekolah "terimakasih atas pemberitahuannya bu" seru siswa/siswi dan wali murid serempak "baiklah seterusnya adalah penampilan dari siswa/siswi SMP CITRA BAKTI 5". Akhirnya penampilan telah selesai, tasya sedang berada di balik panggung hingga akhirnya livi dan chelsi menghampiri tasya " e-emm tasya" panggil chelsi, tasya yang merasa dipanggil pun menoleh "iya? kenapa kak? " tanya tasya "e-emm ki-kita min-minta maaf karena u-udah bulu kamu" jelas chelsi "i-iya ki-kita min-minta maaf" lanjut livi, tasya tersenyum tulus "iya kak, udah aku maafin dari lama" jawab tasya "be-beneran? " tanya livi "iyaa kakk" jelas tasya "MAKASIHH MAKASIHH BANYAK" jawab livi dan chelsi kegirangan sembari memeluk tasya "iyaa, t-tapi bisa lepasin pelukannya gak kak? se-sesak" jelas tasya "e-eh maaf" ucap livi "iyaa" jawab tasya, kemudian "TASYAA" tasya yang merasa terpanggil kembali menoleh "i-ibu..? " balas tasya terbata-bata "ehm, kita pamit dulu ya sya" pamit livi "hah? ah iya" balas tasya setelah chelsi dan livi pergi ibu tasya juga sudah di depannya "IBU BANGGA BANGET SAMA KAMU NAK" balas Ratna bangga pada anaknya.

"huh? baru sekarang bangganya? waktu dulu mana rasa bangganya? cuma adik adik dan adik yang ada dipikiran ibu sedangkan aku? aku apa? keberhasilan aku ga pernah ibu hargai sepeser pun, aku iri bu... aku iri terus-terusan dibandingin sama adik sedangkan aku? cuman di anggap sebelah mata sama ibu..aku juga sering di ejek selama seminggu terakhir ini karena pekerjaan ibu, kenapa bu? masih banyak pekerjaan yang lebih tinggi derajatnya,yang lebih tinggi gajinya kenapa ibu malah milih pembantu bu? aku malu,aku Tia hari di buly sama kakak kelas dan teman-temanku karena pekerjaan ibu" jelas tasya sedikit membentak ibunya sembari menahan air mata yang akan segera turun saat itu juga "ma-maksud kamu apa nak? Ibu selalu hargain kamu, ibu ga pernah banding-bandingin antara kamu dan adik kamu ibu sayang kalian berdua tanpa ada rasa pilih kasih, ibu hargain semua usaha dan keberhasilan kamu sayang... " jelas Ratna sedih "bullshit. Aku benci ibu. " ucap tasya lantang dan segera meninggalkan ibunya '𝘥𝘦𝘨' hati Ratna langsung teriris seketika oleh ucapan terakhir anaknya sebelum meninggalkannya "ka-kamu kenapa nak... kenapa kamu jadi gini.. ibu salah apa ke kamu nak... " lirih Ratna dengan air mata yang sudah turun sejak tadi, disisi lain .

"Hiks.. Hiks... maaf Bu.. aku gak berniat ngomong kayak gitu ke ibu... aku sayang banget sama ibu, tapi karna aku iri ibu lebih perhatian ke adik aku gak bisa nahan amarahku bu... hiks.. hiks.. , e-engga a-aku ha-harus min-minta maaf k-ke i-ibu i-iya ha-harus" ucap akhir tasya sembari mengusap air matanya. Tasya segera mencari ibunya ke segala gedung sekolah dan luar sekolah, namun ia tidak menemukan ibunya sama sekali hingga pada akhirnya dia melihat terdapat banyak gerombolan warga yang sedang berkerumun di tengah jalan karena tasya kepo ia mendekat untuk mencari tau siapa yang menjadi korban kecelakaan hingga sampai di depan korban tersebut hati tasya terasa teriris yang teramat sangat bagaimana tidak korban tersebut ternyata adalah Ratna ibunya "i-ibu.. " ucap tasya tak percaya dengan apa yang ada di depan matanya sekarang, seketika tubuh tasya melemas ia mencoba mendekati ibunya yang penuh dengan darah "i-ibu, ja-jangan tinggalin ta-tasya hiks.. hiks... bu... " ucap tasya mencoba berbicara dengan ibunya yang masih setengah sadar "ta-ta-tasya.. " panggil Ratna terbata-bata "i-ibu? " ucap tasya sembari menatap ibunya "b-bu ja-jangan ting-tinggalin ta-tasya b-bu, ta-tasya ga-gamau sen-sendirian hiks... hiks... " lanjut tasya sembari menangis tersedu-sedu "i-i-ibu sa-sayang ka-ka-kamu na-nak, i-ibu ju-juga g-ga-gak m-ma-mau n-n-ning-g-gg-galin k-kka-kamu tt-ta-tapi u-uu-uddah ta-tta-takdir sa-a-ssayang" balas Ratna dengan bibir bergetar "e-engga bu a-aku yakin ibu ku-kuat, pl-pliss ja-jangan ting-tinggalin a-aku b-bu hiks... hiks... " ucap tasya semakin masih dengan menangis "i-ibu ss-ss-sayang k-kka-kkamu d-ddan aa-aadik k-kk-kkamu j-jja-jjangan i-ii-iri ll-lla-llagi s-ss-ssama a-aa-aadii k-kkamu, i-ii-iibu s-ssayang kk-kkk-kkkamu s-ss-selamanya k-kkak... " jarang sekali ratna menyebut tasya kakak, "i-ibu pr-pperg-ggi y-yya j-jja-gga di-dddii-ddiri b-bbba-bbbaik bb-bbaik" putus Ratna dan akhirnya ia tertidur untuk selamanya... "ENGGAK, IBUU AKU AKU YAKIN IBU K-KUAT I-INI B-BONG KAN BU, I-INI CUMAN PRANK KAN e-engga a-aku sa-sayang i-ibu.. a-aku g-gak per-pernah ben-benci i-ibu sam-sampai ka-kapanpun m-maaf b-bu.... " ucap tasya semakin histeris.

Ratna telah di makamkan, ayah tasya langsung pulang setelah tasya memberi kabar tentang keadaan Ratna, orang-orang yang berada di makam telah pergi dan hanya menyisakan tasya, ayah, dan adiknya tasya "bu... a-aku gak nyangka ibu per-pergi secepat ini, jujur aja bu a-aku gak rela harus ke-kehilangan i-ibu tapi ya mau gimana lagi udah takdir kan? maaf Bu... aku gak beneran benci ke ibu, aku terlalu kalut sampai aku berucap seenaknya aja a-aku merutuki diriku sendiri karna aku ibu jadi ninggalin kita secepat ini, ma-maaf... " ucap tasya sembari menunduk dan menangis "udah sayang, kamu jangan salahin didi kamu sendiri, ini udah takdir dari Tuhan kita sebagai manusia biasa gak bisa apa-apa. Lebih baik kita pulang dan beberes" ucap ayah tasya "iya yah" balas tasya pada ayahnya "ayo tasya, rasya" ajak ayah tasya "emm" balas tasya sembari mengangguk, akhirnya mereka pergi meninggalkan makam ibu tasya.

"Rumah tidak selamanya berbentuk bangunan, contohnya adalah ibu. Ibu adalah rumah ternyaman darin segala rumah yang ada, ibu tempat bersandar, bercerita, sebagainya. Ia bisa memerankan berbagai peran yang ada dalam keluarga sendirian tanpa bantuan orang lain,ia selalu mengurus anak-anaknya dengan baik dan tekun, selalu siap menjadi benteng disaat anak-anaknnya dilukai, tanpa disadari mereka juga merasa sangat lelah namun mereka tetap bersabar dan melaksanakan kewajibannya sebisa mungkin. Banyak kenangan yang kita buat ibu, mulai dari yang susah maupun senang kita jalani bersama dengan dirimu yang selalu menguatkanku disaat aku putus asa. Terimakasih atas segala waktu, tenaga, kasih sayang yang telah kau korbankan untuk ku ibu, aku ingin sekali lagi memelukmu seerat mungkin dan berkata aku sungguh menyayangimu setulus hatiku tanpa diminta dan tanpa meminta, aku juga ingin menggenggam tangan seerat mungkin agar kau tidak pergi menjauh dari sisiku untuk selamanya. Terimakasih ibu, kau adalah ibu sekaligus bidadari terindah yang pernah aku temui aku menyayangi mu, ibu..." Kata ibu mengakhiri goresan tinta hitam di buku tersebut. Benar, tasya mengingat kembali bagaimana kejadian 10 tahun yang lalu disaat seorang wanita yang paling ia cintai diseluruh dunia meninggalkannya dengan begitu saja setelah ia mengatakan bahwa ia membenci wanita tersebut walau kenyataannya ia sungguh menyayangi wanita ini. Terimakasih telah menjadi sayap pelindungku,ibu...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post