Zahra Lisviona

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Dunia Fana yang Sudah Gila

Semakin dewasa, dunia tidak lagi indah di mataku. Awalnya kukira dunia ini adalah tempat orang-orang baik, berbakat, orang yang sempurna dan istimewa berkumpul. Tetapi aku salah, pandanganku dengan dunia berubah semenjak aku melihat satu titik gelap dari dunia itu. Entah mengapa titik itu semakin besar seiring aku bertambah dewasa. Perkenalkan namaku Zahra Lisviona dan ini tulisan pertamaku.

Saat ini aku menduduki bangku kelas XI di SMK Al Muslim. Aku memilih jurusan Multimedia karena aku suka hal-hal yang berbau seni. Sedari aku kecil orang tuaku sangat memperhatikan semua hal yang ada di kehidupanku. Mulai dari makananku, kesehatanku, sekolahku, ibadahku, bahkan pergaulanku. Dulu aku selalu berfikir "Mengapa sih mama dan papa selalu ikut campur kehidupanku? Mengapa mereka tidak urusi hidup mereka saja?". Aku sering menangis karena jengkel hidupku selalu diatur oleh mereka. Tapi ketika usiaku sudah menginjak 17 tahun, aku diberi kebebasan oleh orang tuaku, mereka mengawasiku dari jauh. Jujur aku rindu dengan aturan mereka dalam membatasi pergaulanku.

Sekarang aku sedang melakukan pelatihan kerja di salah satu media dan kebetulan sekali aku diberi kepercayaan untuk mengurus bagian sosial media. Selama aku bekerja di sosial media, aku jadi tahu berbagai hal yang sedang terjadi di dunia yang mulai gila ini. Pernah suatu hari aku melihat berita "Ratusan siswi SMP, SMA di Ponorogo hamil diluar nikah". Bahkan mereka mengajukan dispensasi untuk menikah. Ada lagi tentang "Dua orang remaja menculik dan membunuh anak 11 tahun untuk dijual organnya". Sangat gila bukan? Aku tercengang saat melihat berita itu muncul kemudian tersebar di mana-mana. Sebagai siswi sekaligus remaja yang seumuran dengan mereka tentu saja aku takut, kecewa, geram dengan tingkah mereka yang menghancurkan moral juga pandangan orang terhadap generasi baru ini.

Bicara tentang generasi baru, kami dikenal sebagai gen Z yang sangat erat dengan teknologi dan internet. Aku sebagai salah satu dari gen Z mengakui bahwa generasiku ini tidak akan bisa lepas dari teknologi juga internet. Aku termasuk orang yang aktif menggunakan internet makanya aku selalu tahu apa saja hal tidak waras yang sedang terjadi di dunia fana ini. Aku mempunyai banyak teman online dari berbagai sosial media. Aku juga banyak bertemu dengan orang-orang asing yang berbagi keluh kesah mereka di jagat sosial media. Pernah suatu hari aku menemukan satu akun di sosial media, aku penasaran kemudian membukanya. Dan betapa terkejutnya aku saat membaca keluh kesah mereka semua, kebanyakan dari mereka membagi tentang pengalaman mereka berhubungan intim dengan pasangannya. Aku lebih terkejut lagi dengan balasan mereka yang berisi pengalaman yang sama dengan pengirim tersebut.

Dari situ aku tersadar, dunia yang selama ini ku lihat indah seketika menjadi gelap, aneh, suram, dan dipenuhi hal negatif lainnya. Sekarang aku mengerti mengapa orang tuaku selalu ikut campur semua urusan tentang kehidupanku. Bukannya mereka tidak ada hal lain untuk diurus, tetapi mereka peduli denganku dan ingin melindungiku dari berbagai hal jahat di dunia fana yang gila ini.

Aku pernah melihat seseorang menuliskan pendapatnya di sosial media yang sama, katanya "Teknologi di Indonesia sudah maju, seharusnya pemikiran rakyatnya juga maju. Di luar negeri sana remaja sudah dilegalkan melakukan pergaulan bebas seperti hubungan intim, merokok, narkoba, dan semacamnya. Hal itu kan urusan dia pribadi lantas mengapa kita harus mengikut campuri?". Aku geram dengan pendapatnya. Memang negara kita mempunyai HAM yang membebaskan rakyatnya untuk berpendapat. Tetapi kita juga mempunyai landasan negara yang berdasarkan Pancasila bukan? Memang, pergaulan bebas adalah urusan pribadi oknum. Tapi kita masih mempunyai norma-norma yang sangat lekat dengan masyarakat.

Dan menurutku pemikiran membenarkan pergaulan bebas bukanlah pemikiran yang maju. Justru dengan kita mencegah dan berusaha menghentikan pergaulan bebas itu yang dinamakan pemikiran yang maju. Apalagi pergaulan bebas termasuk hal yang merugikan banyak orang juga, tidak hanya merugikan oknum tetapi merugikan keluarga oknum, merugikan korban, merugikan masyarakat, bahkan merugikan Indonesia jika berita-berita tentang pergaulan bebas tersebar ke mancanegara. Jadi wajar saja jika kita campur tangan untuk menghentikan pergaulan bebas.

Pemerintah dan sekolah sudah berusaha sekuat mungkin mencegah pergaulan bebas, juga kenakalan remaja. Pemerintah sudah membuat berbagai program, aturan dalam bergaul, aturan yang tertulis dalam Undang-Undang dan lain sebagainya. Sekolah juga sudah mendukung dengan pengawasan yang ketat, sosialisasi tentang remaja, webinar, dan acara lainnya. Jika kita tidak mendukung mereka, siapa lagi? Sebagai generasi yang terikat dengan teknologi dan internet seharusnya kita juga semakin terikat dengan informasi tentang Undang-Undang dan norma masyarakat. Kita sudah diberikan kemudahan dalam mengakses segala informasi bukan? Maka dari itu cobalah cari informasi yang bermanfaat agar kita menjadi generasi yang bermanfaat juga dalam memajukan bangsa. Jauhkan diri dari pergaulan bebas yang akan menghancurkan masa depanmu. Dekatkan diri pada Tuhan dan mulailah susun rencana masa depan. Karena banyak orang di luar sana yang mendambakan hidup seperti kita sekarang.

Biodata Penulis

Zahra Lisviona asmanya, lahir di Indramayu pada tanggal 25 Januari 2006. Ia seorang pelajar yang saat ini menduduki bangku kelas 11 di SMK Al Muslim Tambun. Sejak SD ia menempuh pendidikan di sekolah negeri, namun saat SMK barulah ia berpindah ke sekolah swasta SMK Al Muslim. Ia menyukai hal yang berbau seni sedari kecil. Ia suka membuang cerita pendek tentang pengalamannya sendiri. Ia juga sekarang mengikuti ekstrakurikuler fotografi dan pernah mengikuti ekstrakurikuler desain grafis. Wajar saja, karena hobinya adalah menggambar, membaca, menonton film juga memotret segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Penulis dapat di hubungi di nomor dan email berikut:

Telp: **(censored)**

Email: **(censored)**

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post