I.Z. Nightgale

Laksana angin malam yang berpusar

Selengkapnya
Navigasi Web
Chapter 2 (?)

Chapter 2 (?)

2

Stranger

Sosok di atas batu mengedipkan mata agak cepat. Cahaya keemasan dari barat sana membuat penglihatannya serasa ditusuk. Kontras, suara gemericik menyapa telinga dengan lembut.

“Orang Asing akhirnya bangun!” Berkat sambutan itu, Ken gagal mengmbil posisi duduk. Persis telapak tangan menyentuh sisi licin batu, tubuhnya tergelincir turun, tercebur.

“Ya ampun, maafkan aku! Tunggu sebentar. Akan kuberitahu Master.”

Ken beranjak dari air sepeninggal Symphony. Beruntung sungai tadi tidak terlalu dalam. Setiba di tepian, pemuda kurus itu mencari tempat bersandar, mengusap wajah. Ujung rambut sampai kakinya kuyup.

Ini tempat apa? Alis Ken bertaut menatap sekeliling. Bukankan sebelumnya ia sedang dikejar gorila? Apa yang terjadi pada mereka? Ah, dan jangan lupakan para serigala! Ken sangat yakin menyaksikan tatapan buas, cakar besar ….

Belum selesai Ken menilas kejadian malam itu, Symphony terbang mendekat bersama seseorang.

Eve. Perempuan yang menyelamatkan lelaki itu sepekan lalu. Sorot mata tenangnya memancarkan sinyal yang sulit diterka, tetapi Ken merasakan aura tidak bersahabat.

“Jawab dengan jujur jika kau ingin hidup.” Meski tidak ada nada mengancam, sirine dalam diri Ken menyalak tak senang. “Rencana apa yang sedang aliansi mainkan?’

Ken mengernyit, menggeleng.

Perempuan di hadapan Ken berjongkok. “Assassin tidak pernah menjalankan misi seorang diri. Di mana rekan-rekanmu? Apa yang kau lakukan sebelum bertemu para gorila?”

Misi assassin. Rekan. Gorila. Bagaimana bisa gadis ini mengetahui detail kecil tentang perjalanannya? Ken menahan napas. Insting memerintahkannya bersikap waspada.

“Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan.”

“Oh ya?” Keliru jika menyangka Eve mudah percaya. Perempuan itu mengeluarkan benda pipih dari saku. Bentuknya segiempat. Sepasang sisi yang berhadapan berukuran lebih panjang, guratan huruf menghias permukaannya yang setengah tembus pandang.

Kenji Hoshizora. Divisi Tenggara Celestia 3. Unit Bantuan.

Ken tersentak. “Dari mana kau mendapatkannya?”

“Satu minggu lebih dari cukup untuk menggeledahmu.”

Kobar kecil di telapak tangan Eve semakin membuat Ken tercenung. Kartu identitasnya melebur tanpa menyisakan abu sebutir pun.

“Percuma berbohong padaku. Seluruh slayer mengenal lambang di seragammu.”

“Seluruh … apa?” Siapa gadis ini sebenarnya?

Symphony menjawab seraya hinggap di atas kepala Ken, “Slayer. Kata Master, pembasmi monster terbagi menjadi dua jenis. Pertama, assassin; orang-orang yang bekerja atas perintah pemimpin kota mengambang. Kedua, orang-orang yang bergerak secara in … in … Independen? Ya! Independen. Itulah slayer.”

“Kau seorang Penumpas?” Ken menatap Eve skeptis.

“Ya. Master sangat pandai bertarung. Slayer paling hebat yang pernah kutemui!” Makhluk mungil di atas kepala Ken memekik.

Lelaki itu terdiam sejenak. Kemudian tertawa kecil, lupa bahwa sempat menganggap lawan bicaranya berbahaya. Ia bahkan tidak sadar Tengah berdialog dengan apa.

“Aku tidak percaya. Kau masih remaja. Kelihatannya saja tidak lebih dari usia enam belas. Aturan mutlak Penumpas; siapa pun dilarang menyentuh Permukaan sebelum genap dua puluh tahun.”

Symphony praktis tersinggung. “Orang Asing tidak sopan!” Paruhnya mengetuk keras dahi Ken, satu kali, dua kali. “Tidak tahu terima kasih! Kau beruntung kami selamatkan. Huh! Seharusnya kubiarkan saja kau dicabik serigala.”

Ken meringis mengusap dahi. “Kalian meyelamatkanku?”

Symphony menjauh dari pemuda itu, bersungut, “Kau sekarat. Dikejar lalu terkepung hewan buas. Master menghanguskan mereka.” Lantas mengekori Langkah Eve memasuki hutan. Meninggalkan Ken bersama matahari yang hamper sempurna tenggelam.

...

To be continued ....

Babnya masih berlanjut, tapi kapan-kapan aja dilengkapinnya ya.

Author-nya mau hibernasi dulu. Perkiraan tahun 2027 baru balik lagi.

Arigatou. Matane.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post