Yafie alinsky

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Gatotkaca
https://ceritawayangbahasajawa.blogspot.com/2015/08/cerita-wayang-bahasa-jawa-kanthi-lakon-gatot-kaca-gugur.html?m=1

Gatotkaca

Gatotkaca lahir dari pernikahan Bimasena dari keluarga Pandawa dengan Arimbi, putri dari Kerajaan Pringgandani, negeri bangsa raksasa Bimasena dari keluarga Pandawa menikahi Arimbi, putri dari Kerajaan Pringgandani, negeri bangsa raksasa. Dari pernikahan tersebut lahirlah seorang bayi laki-laki yang sakti mandraguna berjuluk Gatotkaca. Saking kuatnya, Gatotkaca dikisahnya berotot kawat bertulang besi. Bahkan, hingga satu tahun sejak kelahirannya, tali pusar Tetuka, nama Gatotkaca ketika masih bayi, belum bisa dipotong menggunakan senjata apa pun.

Pamannya, Arjuna lalu bertapa meminta petunjuk dewa untuk menolong keponakannya karena kakak tertua dari Yudistira, Bimasena, dan Arjuna, di saat yang sama bertapa mencari pusaka. Lantaran wajah Karna dan Arjuna yang mirip, membuat Batara Narada memberikan senjata Kontawijaya kepada Karna, bukan Arjuna. Setelah tersadar, Narada meminta Arjuna mengejar Karna untuk merebut senjata Konta. Pertempuran pun tak terelakan. Lolos dengan membawa Konta, sementara Arjuna hanya berhasil merebut sarung dari pusaka tersebut. Sarung pusaka Konta yang terbuat dari kayu mastaba itu digunakan untuk memotong tali pusar Tetuka. Namun, sarung senjata itu musnah ditelan perut Tetuka. Pusaka-pusaka tersebut diberikan Kahyangan atas jasanya menghentikan Pracona dan Sekipu yang kemudian menjadi asal-usulnya menggunakan nama Gatotkaca. Salah satu pusaka yang didapatkannya adalah rompi ikonisnya yang bernama Antakusuma. Jika Gatotkaca menggunakan pusaka tersebut, maka dia bisa terbang dengan bebas tanpa menggunakan sayap. Di tangan kanannya, Gatotkaca memegang pusaka Aji Brajamusti yang membuat pukulannya amat mematikan.

Akhir hidup Gatotkaca cukup ironis, meskipun gugur di medan perang. Saat itu di Perang Baratayudha, Gatotkaca terbang setinggi-tingginya untuk menghindari pusata Konta Wijaya yang digunakan Karna. Namun Gatotkaca tewas tertusuk pusaka Konta Wijaya yang mencari sarungnya, di mana sarung pusaka tersebut tertelan di dalam perut Gatotkaca saat memotong tali pusar. Peristiwa itu memiliki arti Gatotkaca hanya bisa terluka atau terbunuh karena pusaka tersebut.Gatotkaca pun gugur pada perang Baratayudha di Kurusetra. Meskipun ajalnya sudah tiba dan tewas dengan senjata Konta yang menyatu dengan sarung senjata Konta dalam tubuhnya. Jasad Gatotkaca mampu menghancurkan kereta Karna dan menjadikan prajurit Korawa yang ada di sekitarnya tewas terkena pecahan kereta Karna tersebut.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post