Mulailah Menulis

Menulis merupakan suatu kegiatan yang tidak bisa kita anggap remeh. Seorang penulis tidak dalam sekejap menemukan ide untuk tulisannya, ia perlu waktu untuk bisa menghasilkan sebuah karya tulisan.

Bicara tentang proses kreatif, setiap karya sudah pasti mengalami tahap proses kreatif. Banyak dari kita pasti bertanya tanya, apa itu proses kreatif? pada dasarnya menulis membutuhkan sebuah proses kreatif yang mana tulisannya akan menjadi karya yang berkualitas dan bisa dinikmati. Proses kreatif sendiri merupakan proses yang dilalui oleh seorang pengarang dalam menghasilkan sebuah karya sastra. Setiap pengarang pasti memiliki daya kreatif yang berbeda-beda dan tidak dimiliki oleh pengarang lainnya. Sehingga dari aspek pribadi, proses kreatif menulis merupakan kesadaran diri sendiri.

Proses kreatif menulis lebih berfokus mengenai bagaimana proses terbentuknya suatu karya atau tulisan sampai akhirnya memiliki hasil yang baik dan berkualitas. Ketika pembaca mudah memahami maksud dan tujuan penulis di dalam sebuah karyanya, maka proses kreatif menulis seorang penulis bisa dikatakan berhasil. Sehingga untuk mencapai keberhasilan tersebut, seorang penulis harus benar-benar melakukan proses ini sebaik mungkin.

Menurut Bobbi De Porter & Mike Hernacki dalam bukunya Quantum Learning proses kreatif mengalir melalui 5 tahap. Pertama persiapan yaitu dengan mendefinisikan masalah, tujuan, atau tantangan. Kedua inkubasi yaitu mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran. Ketiga iluminasi yaitu mendesak ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan. Ke empat verifikasi yaitu memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah atau kah tidak. Terakhir aplikasi yaitu mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut.

Pengalaman saya ketika sedang melalui proses kreatif adalah pada saat guru Bahasa Indonesia memberikan tugas untuk membuat teks ulasan Kemudian saya mengambil salah satu buku fiksi karya Bruce Covvile yang berjudul cincin monster. Buku tersebut bercerita tentang petualangan Troy dalam menghadapi rintangan ketika ia membeli sebuah cincin yang dapat mengubahnya menjadi monster. Cerita tersebut disajikan dengan ringkas sehingga pembaca tidak akan mudah bosan ketika membacanya, dilengkapi juga dengan ilustrasi sehingga semakin menarik bagi pembaca. Terdapat juga pesan moral yang ditulis oleh penulis yaitu untuk selalu cermat sebelum melakukan sesuatu.

Untuk menulis teks ulasan pertama-tama saya harus membaca buku yang ingin saya ulas dengan saksama kemudian saya catat hal hal penting yang dapat dituangkan ke dalam teks ulasan yang saya buat. Lalu saya mempelajari struktur teks ulasan yang terdiri dari orientasi, tafsiran, evaluasi dan rangkuman. Orientasi berisi mengenai pengenalan atau gambaran umum terhadap sebuah karya, sebelum bagian ini terdapat suatu bagian dalam teks ulasan yaitu: identitas karya, di dalamnya mencakup judul karya, pengarang, penerbit, tahun terbit, ilustrasi, tebal halaman dan ukuran buku. Tafsiran membahas mengenai kualitas, keunikan, keunggulan suatu karya dan lain sebagainya. Evaluasi memuat pandangan dari pengulas terhadap hasil karya yang diulas. Bagian terakhir yaitu rangkuman yang berisi kesimpulan dari ulasan sebuah karya. Dari sebuah ulasan kita dapat memperoleh gambaran tentang suatu karya. Menurut saya menulis itu sangat menyenangkan, karena dengan menulis wawasan kita semakin bertambah luas, kita juga dapat menyalurkan ide-ide atau imajinasi cemerlang kita agar bisa dibaca juga oleh orang lain.

Berdasarkan pengalamanku menulis ulasan. Saya yakin teman-teman bisa menulis dengan baik. Maka, mulailah menulis dari sekarang!