Belajar dan Bahagia Bersama
Belajar dan Bahagia Bersama
Vania adalah nama panggilan ku. Maret 2020 usia ku tepat 7 tahun, saat itu aku berada di kelas 2 SD. Setiap pagi aku berangkat ke sekolah diantar oleh bunda. Setelah mengantar ku biasanya bunda langsung berangkat kerja. Sepulang sekolah, ada ojek langgananku sudah menunggu di depan pintu sekolah untuk mengantarkan ke kantor bunda. Setiba di kantor bunda biasanya mendekati waktu ashar, aku pun istirahat sebentar, sholat Ashar dan mandi. Bunda selalu menyuruh aku mandi Ketika aku menunggu Bunda menyelesaikan pekerjaanya, karena kata Bunda, kalau sudah mandi badanku jadi segar dan jika perjalanan pulang nanti aku ketiduran di mobil, jadi lebih nyaman.
Namun, kini semua berubah. Setahun lebih sudah rutinitas itu sudah tidak dapat aku jalani. Pandemi covid 19 yang mewabah, menjadikan Aku dan semua orang dimanapun harus banyak beraktivitas di dalam rumah. Pemerintah mengeluarkan aturan larangan untuk membatasi kegiatan di luar rumah, harus menggunakan masker dan menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran wabah covid 19.
Sudah setahun lebih keadaan ini Aku dan siapapun jalani. Awalnya, keadaan ini sangat membuat aku sedih dan sering jenuh. Terlebih Ketika aku harus belajar online, Aku harus melihat kamera ketika belajar, rasanya sangat tidak menyenangkan.
Sehingga beberapa bulan lalu Aku sempat tidak ingin belajar online, setiap akan mulai belajar aku selalu merasa perutku mules sampai suka keringat dingin. Hal ini cukup membuat Ayah dan Bundaku panik. Sampai aku di bawa ke rumah sakit, aku diperiksa dokter spesialis anak, selain diperiksa dengan stetoskop, Aku juga di USG untuk memastikan kondisi perutku. Alhamdulillah hasil pemeriksaan dokter, semuanya baik.
“Sepertinya hanya perlu lebih banyak gerak dan aktivitas yang ringan untuk Vania, agar keram perut bisa berkurang”, jelas dokter saat itu kepada Bunda.
“Baik dokter, apakah anak saya perlu minum obat untuk menghilangkan sakitnya?” tanya Bunda kembali.
“Tidak perlu”, jawab dokter itu.
Bunda sepertinya tau jika aku sedang jenuh belajar online, Bunda mengizinkan aku untuk istirahat beberapa hari dan sepertinya Bunda juga selalu berkomunikasi dengan guruku, kemudian Bunda mengalihkan aktivitasku dengan kegiatan ringan di rumah.
“Dek, kita beres-beres kamar yuk,” ajak bunda setiap bangun tidur.
“ayuk,” jawabku dengan antusias.
Ketika pandemi seperti saat ini Bunda sering work from home (WFH). Pernah ketika Bunda sibuk di dapur, Aku sangat antusias melihat Bunda masak.
“Dek, kalau selesai makan, mau gak belajar cuci piring sendiri?” tanya bunda ditengah fokusku melihat aktivitas Bunda karena aku izin tidak masuk kelas online beberapa hari.
“mau, Adek kan bisa cuci piring”, jawabku meyakinkan.
Jadilah mulai siang itu, setiap selesai makan, Aku akan mencuci piring sendiri.
Sore harinya Aku melihat Bunda sedang membersihkan rumah. Ketika aku melihat Bunda menyedot debu, aku ingin sekali membantu.
“Bunda, boleh gak Adek yang sedot debunya?” tanyaku pada Bunda.
“Ooh..boleh banget, pelan-pelan aja ya”, jawab bunda sambil menyerahkan alat penyedot debu ke tangaku.
Aku sangat senang bisa melakukan aktivitas rumah Bersama bunda. Bahkan keesokan harinya, ketika aku lihat Bunda menyetrika baju kerja Ayah, Aku juga penasaran ingin mencoba.
“Bun, boleh ga Adek setrika baju Adek sendiri?” tanyaku meminta izin pada Bunda.
“Boleh dong, Adek bisa kan?” tanya Bunda.
“Bisa InsyaAllah”, jawabku senang.
Alhamdulillah akhiranya beberapa hari Aku izin tidak ikut belajar online, bisa Aku manfaatkan untuk belajar melakukan pekerjaan rumah. Aku pun sekarang sudah bisa membereskan kamarku, mencuci piring bekas Aku makan, bisa menyedot debu dan sesekali membantu Bunda memasak di dapur.
Aku Bahagia, sampai Aku Kembali mengikuti pelajaran dengan tidak jenuh lagi, karena sekarang Aku sudah ada aktivitas baru yang menyenangkan. Ternyata kondisi pandemi ini bisa membatu Aku mendapat ilmu baru. Ternyata Aku belajar bukan hanya di sekolah, tapi di rumah pun Aku bisa belajar hal lain yang menyenangkan.
Semoga pandemi segera berlalu, sehat selalu ya teman-teman.
Nama Vania Dzakiyah Izzatunnisa . Biasa disapa Vania . 8 tahun silam Aku lahir di Pekanbaru, 18 maret 2013. Sekarang Aku bersekolah di Ibnu hajar boarding school. Hobbyku berenang, menggambar dan berkemah. Aku sibungsu dari dua bersaudara. Aku punya kakak Bernama Fakhira, oh iya kakaku sudah ada hasil karya antologi dan buku solo loh, kalua ada yang ingin baca karya kakakku boleh kirim email ke alamat di bawah ya.
Aku juga suka menulis cerita-cerita pendek, namun baru kali ini Aku akan upload hasil tulisanku. Semoga ini menjadi awal karya tulisku, dan semoga kedepanya Aku bisa menulis karya tunggalku. Kalau teman-teman mau menghubungiku boleh melalui email **(censored)** atau whatsapp di nomor **(censored)**.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar