Ruqoyyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

BERSAHABAT KARENA BERTENGKAR

Teeet…teeet….teeet. Tepat pukul 13.30 alarm pulang sekolah SDI Daarul Ilmi berbunyi. Para siswa mulai berhamburan ke luar kelas. Ada yang langsung pulang, ada juga yang masih sekadar mengobrol di depan sekolah sambil menunggu mobil jemputan.

Lia, Mila, dan beberapa teman lainnya di kelas V tidak langsung pulang, karena akan mengikuti ekskul TPA yang dimulai pukul 14.00. Sambil menunggu ekskul dimulai, mereka mengobrol di dalam kelas. Mila memulai obrolan dengan memberikan sebuah ide,

“Teman-teman, bagaimana kalau sambil menunggu ekskul dimulai kita main kotak pos? Rasanya sudah lama kita tidak bermain kotak pos.”

Teman-temannya pun dengan cepat menanggapi,

“Ide bagus Mila, ayo kita langsung mulai saja!”

Tetapi hanya Lia yang tidak menanggapi. Lia bergumam di dalam hati,

“Apa yang harus kuucapkan pada Mila, hari ini aku lelah sekali dan ingin beristirahat sebentar sebelum ekskul dimulai.”

Melihat Lia yang diam saja, Mila bertanya,

“Lia, apakah kamu setuju?”

“Maaf Mila, hari ini aku sedang tidak ingin bermain kotak pos.” Jawab Lia.

Merasa ide permainannya ditolak oleh Lia, Mila pun merasa kesal dan langsung membisikkan teman-temannya,

“Teman-teman kita bermain kotak pos di luar saja yuk!”

Teman-teman pun langsung menjawab,

“Oke”

Mila dan teman-teman pun pergi dari kelas.

Tinggallah Lia seorang diri di dalam kelas. Di dalam pikirannya dia merasa semua teman bermainnya kesal dengan dirinya karena tidak ikut bermain. Hal itu membuat Lia menjadi sedih.

Sementara di luar kelas Mila berkata kepada teman-temannya,

“Aku kesal dengan Lia! Kenapa dia tidak mau menerima ide permainanku.”

“Biarkan saja Mila, mungkin Lia sedang lelah.” Ujar Lisa menanggapi perkataan Mila.

Azizah berkata, “Iya Mila, mungkin dia lelah karena pelajaran hari ini cukup padat.”

Cika pun menimpali,

“Tapi seharusnya Lia bilang kenapa dia tidak mau ikut bermain, jangan langsung menolak ajakan Mila.”

“Iya betul, seharusnya Lia memberikan alasan kepadaku kenapa dia tidak mau ikut bermain kotak pos.” Ujar Mila.

“Sudah-sudah, kenapa kita jadi membicarakan Lia, katanya kita mau bermain kotak pos.” Siska mengingatkan teman-temannya.

“Oh iya, ayo kita mulai permainannya!” Ujar Mila.

Teeet….teeeet…..teeeet. Suara bel pun berbunyi menandakan bahwa ekskul akan segera dimulai. Mila dan teman-temannya memasuki kelas, dan mendiamkan Lia selama ekskul berjalan. Lia sedih sekali karena tidak diajak bicara dengan teman-temannya.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 15.30 tanda ekskul sudah selesai. Mila dan teman-temannya bersiap untuk pulang bersama, sedangkan Lia tidak diajak pulang bersama.

Lia kembali ke rumah dengan wajah yang murung.

“Assalaamu’alaykum bunda”, salam Lia.

“Wa’alaykumussalaam”, bunda menjawab salam Lia.

“Lia, kamu kenapa?” tanya bunda yang heran dengan wajah murung Lia.

“Begini bun, tadi di sekolah ketika menunggu ekskul dimulai, Mila mengajak bermain kotak pos, tapi karena Lia lelah, jadi Lia menolak ajakan Mila.” Ujar Lia menjelaskan kepada bunda.

“Lalu kenapa kamu sedih?” tanya bunda.

“Karena Lia menolak ajakan Mila, Mila dan teman-teman jadi mendiamkan Lia selama ekskul, dan tidak mengajak pulang bersama.” Jelas Lia.

“Oh begitu. Kalau begitu besok coba kamu jelaskan kepada Mila dan teman-teman alasan kenapa kamu menolak bermain kotak pos. InsyaaAllah mereka akan menerima penjelasanmu.” Nasihat bunda kepada Lia.

“Baik bunda. Besok Lia coba menjelaskan kepada Mila dan teman-teman. Semoga mereka mau mengerti dan mau bermain lagi bersama Lia.” Ujar Lia.

“Nah, gitu dong, anak bunda pintar.” Bunda memuji anaknya.

Lia pun kembali ceria setelah menerima nasihat bunda. Tidak terasa waktu sudah mendekati maghrib, Lia pun bersiap untuk shalat Maghrib. Setelah shalat Maghrib berjamaah dengan bunda, Lia mengaji sampai waktu Isya. Setelah shalat Isya, Lia mengerjakan PR dan belajar untuk pelajaran esok hari. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00. Lia pun bersiap untuk tidur malam.

Pagi hari pun tiba. Lia bangun dengan semangat karena dia membayangkan teman-teman akan menerima penjelasannya dan mau bermain lagi dengannya. Lia pun shalat Shubuh dilanjutkan dengan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, Lia menemui Lisa, Azizah, Cika, dan Siska. Lia menjelaskan kepada mereka alasan dia menolak ajakan bermain kemarin. Teman-temannya pun menerima alasan Lia.

“Alhamdulillaah, terima kasih teman-teman sudah menerima alasanku. Kita berteman dan bermain bersama lagi ya.” Ujar Lia kepada teman-temannya.

“Iya Lia, kami juga minta maaf karena langsung meninggalkanmu begitu saja.” Ujar teman-teman Lia.

Mereka pun saling berpelukan. Tiba-tiba Lia teringat sesuatu,

“Oh iya, dimana Mila? Daritadi aku tidak melihatnya.” Lia bertanya kepada teman-temannya.

Azizah menjawab, “Hari ini Mila tidak masuk sekolah, karena sakit.”

“Bagaimana kalau nanti setelah pulang sekolah kita menjenguk Mila?” Lia meminta persetujuan teman-temannya

“Kami tidak bisa Lia, karena setelah pulang sekolah kami harus langsung pulang ke rumah.” Jelas teman-teman Lia.

“Baiklah kalau begitu, nanti aku minta bunda saja mengantarku ke rumah Mila setelah pulang sekolah.” Ujar Lia.

Waktu pulang sekolah tiba. Bunda Lia sudah menunggu di depan gerbang sekolah. Bunda pun langsung mengajak Lia pulang.

“Bunda, sebelum pulang kita ke rumah Mila dulu ya. Aku ingin menjenguk Mila. Kata teman-teman Mila sakit.” Ujar Lia.

Bunda pun berkata, “Oke, kita berangkat sekarang ya.”

Tak sampai 10 menit, Lia dan bunda sudah sampai di rumah Mila.

“Assalaamu’alaykum” seru Lia dan bunda berbarengan.

“Wa’alaykumussalaam,” terdengar jawaban dari dalam rumah Mila. Ternyata yang menjawab salam adalah ibunda Mila.

“Apakah Mila ada di rumah, Tante?” tanya Lia.

“Eh Lia, mari masuk. Mila ada di kamar, dia sedang istirahat.” Jawab ibunda Mila.

“Lia boleh menjenguk Mila, Tante?” Tanya Lia Kembali.

“Tentu saja boleh, Mila pasti senang sekali dijenguk temannya.” Jawab Ibunda Mila.

Lia pun menuju kamar Mila, sedangkan ibunda Lia dan ibunda Mila mengobrol di ruang tamu. Lia mengetok pintu kamar Mila.

“Assalaamu’alaykum Mila”

“Wa’alaykumussalaam, masuk saja, tidak dikunci kamarnya.” Jawab Mila dengan suara yang masih lemah. Mila terkejut, dia tidak menyangka kalau Lia yang menjenguknya.

“Bagaimana kabarmu Mila?” Tanya Lia.

“Alhamdulillaah, aku sudah lebih baik. Hanya terkadang masih terasa pusing.” Jawab Mila.

“Mila, aku mau minta maaf karena kemarin menolak ajakan bermainmu. Kemarin aku lelah sekali, aku ingin beristirahat saat itu.”

“Iya, tidak apa-apa Lia. Aku juga minta maaf ya, karena kemarin sudah berburuk sangka kepadamu.”

“Baiklah Mila, aku tidak mau mengganggu istirahatmu. Aku pulang dulu ya. Semoga kamu cepat sembuh dan bisa bersekolah lagi.”

“Aamiin. Terima kasih Lia.”

Lia pun beranjak dari kasur Mila. Mila memegang tangan Lia,

“Lia, ternyata kamu teman yang baik. Bolehkan aku menjadi sahabatmu?” Tanya Mila.

“Tentu saja Mila, aku senang sekali bisa bersahabat denganmu.” Jawab Lia dengan senyum termanisnya.

Lia dan Mila pun berjanji untuk menjadi sahabat sejati selamanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

@RUQOYYAH coba tebak ini siapa

15 Oct
Balas

aku tau

15 Dec

Aida

24 Feb

Iya aqilah

23 Feb
Balas

maaf salah

23 Feb

Bukan aqilah, km jadi mila

23 Feb
Balas

aku jadi lia y ruq?

23 Feb
Balas

Bukan aqilah, km jadi mila

23 Feb

terharu uyy,,,jd inget pas sekolah

23 Feb
Balas

wkwkwkwk

23 Feb

kapan y?? kok aku gk inget?

23 Feb
Balas

Waktu kelas 1. Klo km gk inget, klo aku sebaliknya, aku ingeeett banget. hehehe

23 Feb

Bagus banget ruq ceritanya..

23 Feb
Balas

Makasih Nizna

24 Feb

Bagus banget ruq ceritanya..

23 Feb
Balas

Makasih Nizna

24 Feb



search

New Post