Tsaqifa Rafi Wika Putra

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

"Bapak-Ibu Guru, Kami Rindu Belajar dan Bertemu"

"Bapak-Ibu Guru, Kami Rindu Belajar dan Bertemu"

Tidak terasa waktu yang kami lewati bersama bapak ibu guru harus terhalang oleh pandemi Covid-19. Saya tentunya mengerti dengan kondisi saat ini. Namun saya sebagai pelajar rindu dengan lingkungan sekolah yang dulu menjadi tempat belajar dan bergurau. Kegiatan kami untuk menuntut ilmu di sekolah digantikan di rumah. Pelajar sering mengeluh dengan metode pembelajaran daring. Tidak ada yang menarik lagi ketika kami sekolah melalui media; Zoom, Google Meet, E-Learning, dan Google Classroom. Seperti masuk telinga kanan keluar telinga kiri, tak ada satupun materi yang bisa masuk ke kepala. Bagaikan peribahasa "Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi" apabila suatu ilmu atau pelajaran yang tidak sempurna dipelajari, maka tidak akan mendatangkan suatu manfaat atau faedah. Saya mewakili pelajar seluruh Indonesia terus terang “Merindukan Bapak Ibu guru dan Kami Rindu Belajar dan Bertemu di sekolah seperti dulu”.

Untuk saat ini, kita tidak bisa merasakan sekolah seperti dulu. Selain itu, banyak sekali aktivitas yang dibatasi salah satunya sekolah, banyak sekolah yang sementara ditutup karena pandemi. Salah satu solusi agar bebas dari keadaan seperti ini hanya menuruti protokol dan menerapkan 6M yakni; memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menjaga pola makan, dan menjauhi kerumunan.

Saya sempat mendengar rumor bahwa sekolah akan diadakan secara offline beberapa waktu lalu. Rumor ini menghebohkan seluruh pelajar di Indonesia, termasuk saya sendiri. Yang awalnya tidak ada harapan menjadi punya harapan sekolah offline kembali diadakan seperti dulu. Tetapi harapan tersebut kembali hilang setelah mendengar langsung penjelasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan jelas beliau mengatakan, "Kami tidak pernah mengeluarkan pernyataan kepastian, karena emang keputusannya bukan di kami jadi mohon stakeholders atau media yang menyebut itu, tidak benar". Bahkan sekarang Presiden Republik Indonesia memutuskan agar PPKM diperpanjang, semua orang tidak diperbolehkan keluar rumah tanpa alasan yang jelas dikarenakan banyaknya angka pasien yang terjangkit Covid-19 ini semakin melambung tinggi.

Kami semua pasti syok dan terkejut mendengar hal tersebut. Tapi, mau bagaimana lagi jika keadaan seperti ini. Membahas tentang sekolah, ada banyak hal yang terlewatkan untuk saya dan para pelajar lainnya. Seperti upacara bendera yang selalu diadakan di hari senin. Kalau kata orang adalah hari yang melelahkan. Bila ada, siswa yang tidak berseragam lengkap akan dikenakan sanksi dan hukuman. Selain itu, rambut setiap siswa akan diperiksa yang rambutnya panjang akan dikenakan hukuman dan sanksi sendiri berupa memotong langsung rambut pelajar tersebut oleh bapak atau ibu guru. Bahkan saat di kelas sering kali guru yang sedang mengajar menyertakan beberapa candaan yang membuat seisi kelas tertawa terbahak-bahak.

Entah kapan pandemi ini berakhir, kami dan khususnya saya sendiri sudah tak sabar bertemu secara tatap muka dengan bapak dan ibu guru kami. Hari demi hari kami lewatkan hanya dengan menatap wajah bapak dan ibu guru kami melalui layar ponsel ataupun laptop. Kami berharap semoga keadaan kembali normal, agar kami dapat bertemu bapak dan ibu guru kami. Semoga badai cepat berlalu, sehingga kita kembali bertemu di sekolah yang kita semua rindukan. Harapan saya dan seluruh pelajar di indonesia, semoga pandemi ini cepat berakhir dan kita bisa bertemu dengan bapak/ibu guru dan teman teman yang kami rindukan.

Saya Tsaqifa Rafi Wika Putra. Saya kelahiran 21 Juli 2005 yang saat ini saya berusia 16 tahun, yang sekarang masuk ke SMA LABSCHOOL UNESA. Padahal baru-baru ini saya menginjakkan kaki menjadi siswa SMA yang dulunya masih menjadi siswa SMP.

Email dan nomor telepon penulis yang dapat dihubungi

Alamat Email **(censored)** dan nomor telepon aktif **(censored)**

"Sekian dari saya, terimakasih"

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post