Thalita Revina Arisandi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

SI KEMBAR

Boy dan Roy adalah dua anak kembar yang sangat mirip. Bukan identik, tapi wajahnya dan poster tubuhnya hampir sama.

Sifat keduanya juga hampir sama,

Sedikit jahil pada siapapun.

Kedua orangtuanya membuka usaha warung di depan rumah mereka membuat keduanya sering kali harus terlibat untuk menjaga warung. Sejujurnya mereka sedikit tidak menyukainya, tapi demi membantu orang tua mereka tetap melakukannya.

Suatu hari hanya ada sang ayah dan kedua si kembar itu yang ada di rumah. Si ibu masih belanja keperluan di warung.

Seseorang memanggil dari warung, sepertinya akan belanja.

"Boy, ada yang beli tuh," perintah si ayah.

Salah satu si kembar yang duduk disebelahnya hanya diam. Tidak menanggapi baik kata-kata ataupun bertindak seperti yang di perintahkan oleh ayah.

"Boy!" Bentak si ayah lebih keras. Tanpa mengalihkan pandangan dari layar kaca yang sedang menayangkan berita kesukaannya.

Kesal dengan anak nya yang tak menuruti perintah. Si ayah berdiri dengan kedua tangannya di pinggang. "Boy, kamu bisa diperintah nggak sama orang tua?" Bentak si ayah yang sudah kesal.

"Ini Roy, yah. Bukan Boy. Boy lagi ada di belakang," kata Roy dengan santainya. Tak merasa bersalah sedikitpun.

Si ayah terdiam sesaat. Benar kata Roy, anak yang duduk di sebelahnya itu memang bernama Roy, bukan Boy.

"Memangnya kalaupun bukan kamu yang di perintahkan tidak bisa kalau kamu menurut?"

Si ayah tidak mau ngalah.

"Lah, nggak gitu dong, yah. Kalau memang aku harus menurut saat ayah perintah Boy, ayah harus nya mengganti namaku dengan Boy. Biar dia yang menjadi Roy dan aku jadi Boy."

Like father like son. Sifat mereka memang sama. Mungkin sifat si anak benar-benar mewarisi si ayah.

"Ya sudah, kamu saja Roy!" Perintah si ayah lagi.

"Nggak bisa dong,yah. Ayah nggak konsisten banget. Kalau perintah untuk Boy, ya untuk Boy saja. Jangan seenaknya saja mengubahnya menjadi untuk Roy."

"Bocah nakal," gerutu sang ayah.

"Boy!!!" Si ayah berteriak memanggil anak kembarnya yang satu lagi.

Si pembeli yang ada di warung itu kasihan sekali. Menunggu lama untuk pemilik warung yang berdebat tidak penting. Sabar ya....

"Boy!!!"

Si anak yang merasa dirinya dipanggil akhirnya muncul dengan nafas ngos-ngosan. "Ada apa sih,yah? Aku lagi nguras bak mandi," katanya sedikit kesal.

"Tidak jadi, teruskan saja sana!"

Tidak tega melihat anaknya yang sudah lelah, akhirnya si ayah memutuskan untuk melayani sendiri pembeli di warungnya. Tidak akan mudah untuk memerintah anak satunya lagi.

Dalam hatinya mengingatkan dirinya untuk melihat lebih dulu wajah anaknya sebelum memerintah nya. Kalau tidak pasti akan berujung seperti ini lagi.

Tak berapa lama, seseorang datang lagi mengunjungi warungnya.

"Roy!" Sentak si ayah

Tidak ada balasa sama sekali, padahal dari ujung matanya si ayah bisa melihat masih ada sosok Roy di sana.

"Roy!!" Ulang si ayah dengan nada meninggi.

Lagi-lagi si anak hanya diam di tempatnya. Tak menyahut panggilan sang ayah.

"Ro-" kalimat si ayah tidak berlanjut saat menoleh ke sebelah. Bukan Roy yang ada di sana, melainkan Boy. Pantas saja sejak tadi tidak menyahut juga.

"Ka-" Si ayah lagi-lagi tidak bisa melanjutkannya. Hatinya kembali kesal. Mengingat hal tadi, sekarangpun pasti akan seperti itu jika ia mendebatnya. Sikap ke dua anaknya sama saja. Otak mereka malah seperti sama.

Si ayah akhirnya bangkit, menahan amarah dan pergi ke warung.

Bukannya pembelian beneran yang ada di sana, malah salah satu dari si kembar. Sengaja menjahilinya dengan berpura-pura menjadi pembeli. Emosi si ayah tentu saja meningkat seketika. Dikejarnya si Roy dengan membawa sapu lidi yang bisa di raihnya.

"Ada apa sih yah? Kenapa boy di kejar-kejar seperti itu ? Malu di lihat tetangga. Anak kita sudah remaja, yah." Si ibu ternyata sudah pulang dan melihat kejadian barusan.

Si ayah hanya menarik nafas panjang. Kehadiran istrinya adalah surga untuknya. Hanya dengan melihat wajah lembut sang istri, hatinya melembek kembali. Lupa sudah kekesalan akan Anka kembarnya.

***

~Jangan ditiru ya...it's just for fun.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post