Tania Aprilia

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Negeri 5 Menara

Negeri 5 Menara

Hari ini saya dan teman-teman saya menyimak film yang berjudul "Negeri 5 Menara", setelah menonton sampai akhir, Bu Aisyah menyuruh kami untuk mengerjakan tugas untuk menyusun semua dari film tersebut, seperti Identitas Buku & Film dan sebagainya. Ini dia tugas yang sudah saya selesaikan.

- Identitas Buku (Novel)

Judul: Negeri 5 Menara

Penulis: A. Fuadi

Tokoh Buku: Alif Fikri, Raja Lubis, Said Jufri, Atang, Dulmajid, Baso, Ustaz Salman, Amak (ibu Alif)

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: 2009

- Identitas Film

~ Judul: Negeri 5 Menara

~ Sutradara: Affandi Abdul Rachman

~ Produser: Aris Nugraha, Salman Aristo, A. Fuadi

~ Tim Produksi: Million Pictures, Mizan Productions, dan Kompas Gramedia Productions

~ Tahun Rilis: 2012

- Unsur Intrinsik

+ Tema: Perjuangan, persahabatan, dan cita-cita untuk meraih kesuksesan melalui pendidikan dan doa.

+ Tokoh:

•Alif Fikri (tokoh utama)

• Raja, Said, Atang, Dulmajid, Baso (sahabat Alif di pesantren)

• Ustaz Salman, Amak, dan Ayah Alif (tokoh pendukung)

+ Watak:

Alif: cerdas, pantang menyerah, bersemangat

Raja: humoris

Said: bijaksana

Atang: tekun

Baso: religius dan penyabar

+ Latar:

✓ Tempat: Pondok Madani (Gontor, Ponorogo), Maninjau (Sumatera Barat)

✓ Waktu: Masa remaja Alif hingga dewasa (sekitar tahun 1980-an–1990-an)

✓ Suasana: Religius, disiplin, hangat, penuh semangat perjuangan

✓ Alur: Campuran (maju dan mundur) — dimulai dari masa Alif di pondok, kemudian diceritakan kembali perjalanan hidup dan perjuangannya meraih cita-cita.

✓ Sudut Pandang: Orang pertama (“aku”) — diceritakan dari sudut pandang Alif Fikri.

=> Sinopsis

Negeri 5 Menara bercerita tentang Alif Fikri, remaja asal Maninjau yang mengikuti keinginan ibunya untuk belajar di Pesantren Pondok Madani di Jawa Timur. Awalnya ia merasa berat, tetapi kemudian menemukan makna perjuangan dan persahabatan bersama lima sahabatnya: Raja, Said, Atang, Dulmajid, dan Baso.

Mereka terinspirasi oleh semboyan “Man Jadda Wajada” — siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Dari bawah menara pondok, mereka berjanji untuk meraih mimpi setinggi langit. Setelah lulus, mereka menapaki jalan hidup berbeda, namun semangat dan nilai yang mereka pelajari di pondok tetap mengantarkan mereka menuju kesuksesan.

Kisah ini menggambarkan kekuatan doa, pendidikan, kerja keras, dan persahabatan dalam meraih cita-cita.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post