Ketika Kucing menjadi Bagian Sekolah Kami
Lingkungan sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga taman bagi tumbuhnya rasa peduli terhadap sesama makhluk hidup. Di sekolah saya, suasana mulai berubah sejak beberapa bulan terakhir. Awalnya hanya ada satu dua kucing yang berlarian di bawah sinar matahari pagi, seolah ikut menyambut datangnya murid-murid. Namun kini, jumlah mereka kian bertambah. Sekolah kami memang berdekatan dengan tempat pembuangan kucing, dan entah oleh tangan siapa, hewan-hewan itu dipindahkan ke lingkungan sekolah. Sejak hari itu, halaman sekolah terasa berbeda — lebih ramai, namun juga lebih menantang untuk dijaga kebersihannya. Saya pun mulai memahami bahwa sekolah bukan hanya rumah bagi manusia yang belajar, tetapi juga tempat berlindung bagi makhluk kecil yang mencari secercah kasih sayang.
Saya masih ingat hari ketika halaman sekolah seolah “dibanjiri" oleh kucing. Awalnya, saya merasa senang — hati saya hangat setiap kali melihat mereka berlari riang di sekitar taman. Namun, di balik rasa bahagia itu, terselip kesedihan yang menekan dada. Ada anak-anak kucing yang tubuhnya kurus kering seperti tak berdaya melawan angin. Beberapa bahkan terbaring tak bernyawa, seolah menyerah pada kerasnya dunia. Pemandangan itu membuat hati saya seperti diremas. Saya ingin membantu, tapi tangan ini terasa kecil untuk menolong semuanya. Bersama teman-teman, kami mencoba memberi makan sisa dari kantin, menyiapkan air, dan membuat tempat berteduh sederhana. Walau sedikit, kami ingin menunjukkan bahwa kasih sayang sekecil apa pun masih bisa menjadi cahaya bagi mereka yang membutuhkan. Dari sana, saya belajar bahwa empati adalah bahasa universal — bisa dimengerti oleh siapa saja, bahkan oleh seekor kucing yang diam menatap penuh harap.
Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa mencintai lingkungan tidak hanya tentang menjaga kebersihan atau menanam pohon, tetapi juga tentang menjaga kehidupan yang bernafas di sekitar kita. Saya berharap pihak sekolah dan masyarakat sekitar dapat bergandengan tangan, menciptakan solusi bagi hewan-hewan ini — mungkin dengan menyediakan tempat khusus atau bekerja sama dengan komunitas pecinta hewan. Marilah kita belajar untuk peduli, bukan hanya pada lingkungan yang hijau, tetapi juga pada makhluk kecil yang diam namun berhak untuk hidup. Satu tindakan kecil bisa menjadi setetes air yang menumbuhkan harapan di padang gersang. Jangan pernah menyepelekan kebaikan, sebab dari hati yang tulus, lahir dunia yang lebih hangat. Mari jadikan sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga rumah bagi kasih dan kemanusiaan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan

Komentar