Azza Syahara Putri

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PERAYAAN DI RUMAH KAKEK DAN NENEK

PERAYAAN DI RUMAH KAKEK DAN NENEK

Rumah Kakek dan Nenek bukan sekedar tempat singgah, melainkan mencusuar kasih yang memanggil kami pulang dari berbagai penjuru. 2 momen istimewa yang selalu kami rayakan bersama adalah Idul Fitri dan Tahun Baru. masing - masing menghadirkan harmoni yang berbeda, namun serupa dalam rasa hangat, akrab , dan penuh cinta.

Pagi Idul Fitri dirumah Kakek dan Nenek bagaikan lukisan hidup penuh warna, udara dipenuhi aroma embun dan wangi makanan yang menari lembut dari dapur, langit tampak cerah, seolah ikur bersujud dalam suka cita kami sekeluarga besar berdatangan dengan hati yang bersih, mengenakan busana terbaik bukan untuk pamer, tetapi sebagai bentuk penghormatan terhadap hati kemenangan. satu per satu, kami bersalaman tangan yang saling menggemgam adalah simbol jembatan hati, menyampaikan maaf dan kasih tanpa kata - kata, pelukan Kakek dan Nenek adalah samudra ketulusan, tempat kami menenggelamkan rindu yang selama ini ditahan.

setelah doa dipanjatkan, tibalah saat yang paling dinanti, jamuan khas lebaran. meja makan menjelma menjadi panggung kelezatan, dimana berbagai hidangan tampil bagai bintang tamu di pesta rasa. ketupat sayur menyambut kami dengan aroma rempah yang menggoda, di susul dengan rendang yang gurihnya seperti puisi dan ranah minang. sambal kentang yang merah menyala seperti puisi dan semangat, semur daging yang manis gurih seakan mengajak kami bernostalgia ke masa kecil. opor ayam yang lembut bagaikan pelukan ibu yang menenangkan jiwa, sementara deretan kue kering menjadi orkestra kecil kebahagiaan yang mengiringi obrolan ringan.

Di tengah tawa yang bersahutan, kami sadar bahwa momen ini lebih dari sekedar momen makan bersama. tetapi ini adalah ritual kasih sayang, warisan yang ditanam dalam - dalam oleh kakek dan nenek agar tak lekang oleh waktu.

Jika Idulfitri adalah lambang pemaafan dan kesucian, maka perayaan Tahun Baru di rumah kakek dan nenek adalah simbol harapan dan kebersamaan. Sore menjelang malam pergantian tahun, halaman rumah berubah menjadi dapur terbuka yang semarak. Angin malam berhembus lembut, seolah ikut mengipas bara semangat kami.

Kami berkumpul di bawah langit yang berangsur gelap, namun dipenuhi cahaya dari lampu gantung dan hati yang bersinar. Ayah-ayah sibuk menyalakan arang, ibu-ibu menyiapkan bahan-bahan segar. Frozen food, ayam bumbu, dan seafood segar ditata rapi, menanti giliran untuk dipanggang. Sementara itu, meja shabu-shabu berdiri megah di tengah, dikelilingi anak-anak dan remaja yang sibuk mencelupkan irisan daging dan sayur ke dalam kuah panas.

Asap mengepul menari ke langit, membawa serta aroma kenangan dan harapan. Suara gemericik kuah shabu-shabu seperti lagu pengantar tahun baru, berpadu dengan denting tawa dan obrolan hangat. Makanan tak sekadar untuk disantap, tetapi menjadi bahasa cinta yang mengikat seluruh anggota keluarga dalam satu meja, satu rasa.

Ketika jam menunjukkan tengah malam, langit desa dihiasi kembang api yang mekar seperti bunga harapan. Kami menatap ke atas sambil memeluk satu sama lain, menyadari bahwa waktu boleh berganti, tetapi keluarga adalah satu-satunya yang tak pernah berubah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post