Tak peduli yang mereka katakan
Pagi ini, seperti biasanya Jenny pergi menuju sekolah dengan mobil alpard salah satu dari 5 mobil mewah lainnya yang ayah Jenny miliki. Di sekolah Jenny melihat jam barunya yang sangat mahal, di sana tertera pukul 06.40 WIB. Tepat 10 menit lagi upacara akan di mulai.
Jenny melihat teman sekelasnya yang mendatanginya, dengan lancangnya Jenny berkata “bawa tas ku ini..”, sebut saja Rose, Rose pun langsung mengambil tas jenny dan membawakannya untuk sang idola.
Upacara sudah di mulai, semua murid sudah berbaris dengan rapi. Matahari yang bersinar terang membuat jenny merasa gerah dan kepanasan. “aha”, suatu ide terlintas di kepala Jenny.
Seketika jenny menyuruh temannya yang paling tinggi, Jenny menyuruh temannya itu yang bernama Lisa untuk berdiri di depannya. Guna berteduh di bawah bayangannya.
Jisoo yang melihatnya langsung merasa tidak suka dengan tingkah laku Jenny. Tetapi ia hanya terdiam dan tersenyum ke arah Jenny, yang kebetulan menoleh ke arahnya.
*************
Sudah hampir 3 hari ini Jisoo selalu menasehati Jenny, membuat Jenny merasa jengkel dengan kelakuan Jisoo.
KRING! KRING!!!
Bel istirahat berdering, semua murid berlari dan mulai mengerubuni meja jenny. Mereka semua meminta tanda tangan Jenny untuk sampul buku polos mereka.
Jenny hanya mengikutinya dengan gayanya yang sombong, sementara Jisoo yang melihatnya hanya terdiam dengan wajah yang sedikit iri. Namun ia berusaha membuang jauh jauh rasa iri tersebut.
Satu demi satu sampul buku murid selesai di tanda tangani, dan sekarang semua murid sudah pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah terasa lapar.
Jenny mendekati Jisoo dan berkata dengan sombongnya, “dari satu kelas ini cuma kamu yang selalu menasehatiku dengan kata kata yang tidak berguna dan hanya kamu yang tidak memintaku untuk mentanda tangani sampul buku, kenapa? Apa kamu iri?”, sementara Jisoo hanya terdiam dan menoleh ke arahnya dan hanya meunjukkan wajahnya yang imut dan cantik sambil tersenyum ke arah Jenny.
Setelah itu Jisoo hanya berdiri dan bejalan keluar kelas, jenny yang melihat kelakuannya merasa kesal dengan tindakan Jisoo yang selalu cuek.
*************
Jenny memerhatikan setiap kecuekan Jisoo, ternyata Jisoo cuek hanya ketika merasa dirinya diejek. Namun Jenny juga heran setiap diejek Jisoo hanya memperlihatkan wajah senyum tanpa ada wajah buruk lainnya, beda dengan dirinya yang pasti akan marah dan berusaha membalas dendam.
Sepulang sekolah, Jenny mendekati meja Jisoo dan berkata “Jisoo, kenapa sih kamu itu kalau orang ejek pasti kamu senyum, bukannya itu sakit ya?”, “kata ayahku miliki hati yang tidak pernah membenci, dan SENYUMAN yang tak pernah menyakiti”, ujar Jisoo dengan tersenyum kembali dan pergi begitu saja.
Hal ini menuai keheranan dihati Jenny, namun perkataannya kali ini membuat Jenny merasa sedikit termotivasi.
*************
Hari demi hari, Jenny merasa dirinya sudah semangkin berubah berkat perkataan indah dari Jisoo, yang sudah menjadi satu satunya teman sekelas yang tidak mau seperti disuruh suruh layaknya budak. Hati Jenny mulai tergerak untuk tidak sombong, menyuruh orang seenak enaknya dan memakai hijab sama halnya dengan Jisoo.
Itu semua karena Jisoo pernah berkata kepadanya “Jenny, baiknya kamu pakai hijab.. agar perbuatan baik kamu ini jadi tidak sia sia, dan agar ayah kamu tidak menanggung dosa dosa kamu, karena keluar rumah tidak mengenakan hijab”.
Hari ini Jenny memakai jilbab yang baru saja ia beli, ia berjalan menuju kelasnya berharap dengan menggunakan hijab ini lebih banyak orang yang menyukai dirinya.
.*************
Namun kabar buruk dan kabar baik datang berganti mulai dari berkurang dan hilangnya penggemarnya, sampai ia kini memiliki banyak teman, bukan penggemar.
Istirahat ini Jenny tidak bersama Jisoo karena Jisoo pergi keluar kota karena ada urusan keluarga. Jenny mulai berjalan keluar kelas dengan uang berwarna kuning yang bertuliskan RP.5000 dalam genggamannya.
Tanpa sengaja ia melihat Jeno yang mengambil dompet Jungkok yang berada di dalam laci, selanjutnya Jeno meletakkan dompet tersebut di dalam laci milik Jaemin.
Jenny tak tinggal diam, setelah Jeno pergi ia mengambil dompet tersebut. Namun ketika ia ingin meletakkannya kembali ke laci Jungkok kembali, tanpa sengaja ia menyenggol meja milik Lisa. alhasil pena Lisa terjatuh Jenny pun berputar ke arah sebaliknya guna mengambil pena Lisa yang terjatuh dan meletakkannya kembali. Sebelum berbalik ke arah meja jungkok Rose yang melihatnya langsung menuduh Jenny sebagai penculik.
Seketika semua murid berdatangan, Jungkok yang merasa sebagai korban langsung mendorong Jenny hingga terjatuh. Tak mau kalah Jenny melawannya, Lisa yang melihat teman dekatnya bertengkar, Lisa memutuskan untuk mengadu ke para guru.
Diruang wakil kesiswaan terjadilah adu mulut antara Jeno, Jungkok, dan Jenny. Hal ini membuat gurunya marah dan memberikan hukuman kepada mereka bertiga, yaitu discor selama satu minggu.
*************
Satu minggu berlalu dengan cepat Jenny kembali bersekolah, di sekolah semua murid mengejeknya “dasar, udah sok alim.. jadi maling, terus nuduh orang yang malingnya”, itulah kata kata yang ia dengar selama 8 jam ini.
Tak bisa menahan itu semua Jenny menangis di atas meja. Jisoo mendekatinya, ia mendengar curhatan Jenny kepadanya “Jisoo, mengapa ini terjadi? Kenapa semua berubah saat hijab ini kukenakan? Hijab ini yang salah? Atauuu aku yang salah?”, ujar Jenny sambil meringis.
“Jenny dengar ini baik baik ya.. seseorang pernah berkata kepadaku jika salah perbaiki, jika gagal coba lagi, dan jika kau menyerah semua selesai. Oleh karena itu, kamu harus terus berjuang pantang menyerah!!!”, ujar Jisoo menyemangati Jenny.
Jenny pun berkataa dengan kembali meringis “tapi, apakah itu mudah dan cepat karena aku tidaak tahan dengan semua iniii”, “Jenny jalan tuhan itu belum tentu yang tercepat, belum tentu yang termudah, tapi sudah pasti yang terbaik”, jelas Jisoo sambil tersenyum ke arah Jenny dan mnghapus air matanya.
“baiklah, aku akan berusaha dan pantang menyerah!!!”, ujar Jenny dengan penuh semangat, membuat Jisoo tersemyum bahagia kepadanya.
Semenjak hari itu, Jenny mulai menebar kebaikan walaupun dibenci. Hampir satu Bulan Jenny diejek dan dibuly Jisoo selalu membelanya, dan setiap ada orang yang dibuly Jenny pun membelanya. Tak lupa ia meminta maaf kepada Jeno dan Jungkok karena telah berlaku kasar kepada mereka walaupun ia tidak sepenuhnya bersalah.
The end
Profil penulis
Assalamualaikum….
Nama saya Syafa Fitria Primanda, biasa dipanggil Syafa. Aku lahir di Padang 8 Oktober 2008. Aku bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 3 Kota Padang, sekarang aku duduk dikelas VA. Hobi aku menulis, mengetik, membaca, menggambar, berenang dan masih banyak lagi.
Oh iya, prestasiku antara lain, harapan II lomba membaca iqro’ waktu aku TK, juara umum kelas 1, 2, dan 3, disekolah secara berturut turut, juara II lomba pidato waktu aku kelas 1 SD, juara I lomba pidato waktu aku kelas 3 acaranya disekolah dalam rangka peringatan tahun baru Islam, juara III lomba pidato waktu aku kelas 3 dalam rangka pekan muharram, juara III lomba mewarnai waktu aku kelas 3, juara II da’i cilik waktu aku kelas 5 dalam rangka HAB (hari amal bakti), juara I lomba da’I cilik antar se kecamatan kuranji,dan juara I lomba da’i cilik dalam rangka semarak maulid Nabi Muhammad SAW antar se Kota Padang. Semangat selalu ya teman teman…….
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga menjadi penulis yang baik dan pintar... aamiin