Harapan?

Tuntutan?

Atau kata lainnya Asa?

Kita semua anak bangsa adalah harapan dan jembatan.

Bagi orang tua dan keluarga kita adalah seorang anak yang akan mewujudkan mimpi mereka. Bagi negara, kita adalah para generasi penerus bangsa.

Generasi yang mana di zaman kita ini, bisa dibilang lebih banyak neko-neko nya daripada seriusnya. Tapi, pada masa kita inilah perkembangan zaman menjadi hal yang paling menantang. Pada zaman ini kita dituntut agar dapat menaklukkan dan mengendalikan dunia. Bagaimana cara kita agar dapat menebarkan sisi positif di setiap hal, memberikan pengaruh-pengaruh besar untuk kemajuan bangsa, mewujudkan setiap aspirasi dan harapan orang-orang yang menggantungkan asanya pada kita.

Mewujudkan harapan memang bukanlah hal yang mudah. Tetapi, dengan kesungguhan dan rasa tanggung jawab yang tertanam dalam diri setiap anak muda, mungkin saja semuanya akan bisa.

Saya pernah mendengar satu gagasan yang sedikit menelisik pemikiran saya, "Para orang tua memang mengetahui banyak hal tentang perjuangan dan kehidupan, tapi bukankah anak muda, suatu senjata dalam kemajuan peradaban?" Mereka lah jembatan yang akan menghantarkan harapan bangsa untuk mencapai titik kesuksesan dan kemerdekaan yang sesungguhnya.

Lalu saya berfikir, jika anak muda kini tidak dapat mewujudkan aspirasi dan harapan bangsa, lantas dibayar dengan apa pengorbanan dan perjuangan para pahlawan negara?

Mereka(Pahlawan) yang rela berpisah, rela sengsara, rela tersiksa, dan rela binasa, hanya demi kita para generasinya. Sudahkah kita berfikir dan berupaya dalam hal yang serupa?

Mestinya kita harus mempunyai pemikiran yang lebih, dalam hal kemajuan bangsa. Mereka (Pahlawan) yang rela mati-matian melawan penjajah dengan senjata atau dengan tangan mereka sendiri, menghantarkan mereka kepada kematian yang menjadi kebanggaan bagi mereka. Sedangkan kita, apa usaha kita? Harusnya bersyukurlah karena dimasa kita, kita tidak perlu susah payah mengusir para penjajah. Kita sudah dapat menikmati kemerdekaan bangsa kita dengan leluasa, tanpa adanya campur tangan orang luar. Jadi, mampukah kita mempertahankan dan memajukan bangsa kita? Jangan lemah dan jatuh karena tidak mempunyai

kemampuan apapun, menjadi lemahlah ketika kita tidak mampu dalam hal mempertahankan

sesuatu yang telah dicapai dengan susah payah. Tidak harus mempunyai keunggulan dalam

setiap bidang agar kita berhasil memajukan bangsa. Tidak harus mengikuti semua perlombaan , semua kompetisi, dan semua pertandingan yang bisa dibilang sebagai jalur utama, tapi cukup hanya dengan kita mempunyai jiwa kesatuan dan sikap tanggung jawab, itu telah membuktikan kita sebagai generasi harapan bangsa. Selebihnya atas prestasi-prestasi dan pencapaian anak bangsa

Itupun akan menjadi bukti, bahwa kita bisa menjadi yang terbaik.

MAJUKAN BANGSA

WUJUDKAN ASA

CAPAI HIDUP SEJAHTERA

KITA BISA KARENA KITA ANAK BANGSA

INDONESIA MERDEKA

MERDEKA INDONESIA

*****

Bionarasi Penulis:

Sri Harneisyah Putri Syafriani adalah seorang pelajar di Madrasah Aliyyah Negeri ( MAN) 3 Pesisir Selatan.

Dia lahir di Pekanbaru, 21 Januari 2006. Siswi ini merupakan seorang penulis puisi dan cerpen.

Baginya, menulis adalah sesuatu hal yang harus ia sempatkan. Sesibuk apapun hari-harinya, tiada kata tidak untuk menulis.