Shinichi Yamadha Okuro

Shinichi Yamadha Okuro Sang Pengembara Kata Shinichi Yamadha Okuro remaja 14 tahun ini punya dua hobi utama yang jadi dunianya membaca dan menulis

Selengkapnya
Navigasi Web

Meningkatkan Kompetensi dalam Setiap Kompetisi Anak Muda

Jika kita berbicara tentang prestasi, maka kita berbicara tentang kompetensi seorang anak yang dituntut untuk kreatif, imajinatif, dan inovatif. Ini bukan hanya dalam menciptakan sebuah kompetisi antar sesama, tetapi juga melampaui batas diri sendiri. Menjadi anak berprestasi mungkin tidak semudah yang kita bayangkan, karena kita sering hanya melihat hasilnya, bukan perjuangan di baliknya. Terkadang, banyak yang akan meremehkan bahkan sampai mencemooh. Padahal, ini bukan hanya soal dituntut pintar, tapi juga kemampuan memutar otak dan memiliki growth mindset.

Apa itu growth mindset? Growth mindset adalah pola pikir atau keyakinan bahwa kemampuan, kecerdasan, dan bakat seseorang dapat dikembangkan dan ditingkatkan melalui usaha, dedikasi, belajar, dan ketekunan.

Seseorang yang memiliki growth mindset akan melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar. Mereka tidak takut gagal; gagal bukanlah waktu untuk mengeluh, melainkan untuk mengintrospeksi diri: mengapa ini bisa terjadi? Pola pikir yang terus bertumbuh berarti ilmunya tidak berhenti di sana. Ia akan terus bekerja keras, tekun, dan konsisten pada apa yang ia yakini. Fokus pada apa yang tersisa, bukan pada apa yang telah hilang.

Selain itu, prestasi membuka pintu menuju pengalaman baru. Ketika kita berani melangkah maju, mengikuti berbagai kompetisi dengan mentalitas yang kuat, mau terbuka, dan menerima segala kritik yang datang, kita akan berkembang. Menjadi pemenang berarti harus ada yang kalah. Dunia ini ibarat game; jika kamu tidak bermain dan terus mencoba, maka bersiaplah untuk dipermainkan. Beberapa kekalahan justru memberi kita pelajaran berharga untuk bisa memperbaiki kesalahan. Ini waktunya mengintrospeksi diri, bukan mengeluh.

Jika kita berbicara tentang prestasi, maka kita membicarakan pertempuran di medan perang. Sedikit bekerja, banyak bicara itu akan melemahkanmu. Sama halnya dengan mengeluh di medan perang: mati atau mengeluh tanpa hasil. Lebih baik kalah dan gagal di dalam pertempuran ketimbang tidak berusaha dan memperjuangkan apa yang kita inginkan. Jangan takut untuk terus mencoba dan berkompetisi; lebih baik mencoba dan gagal ketimbang tidak pernah mencoba sama sekali. Bila tidak bersaing, maka bersiaplah untuk tertinggal dan tersaingi. Lebih baik kalah di medan perang ketimbang tidur-tiduran di kasur usangmu. Ini waktunya bangkit dan menjadi pemenang, bukan pengecut.

Biodata:

Nama: Maulana Gabriel Fairuz Al Nur

No wa: **(censored)**

Alamat email: **(censored)**

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post