Membaca adalah kunci untuk meningkatkan minat baca sekaligus dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kita. Karena dengan membaca, kita dapat memperbaiki kualitas diri serta dapat mengetahui informasi-informasi yang beredar. Apalagi keadaan dunia semakin mengglobal sehingga perlu wawasan yang luas agar kita mampu bersaing dengan negara lainnya.

Kini negara kita Indonesia, menempati rangking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia memiliki minat baca yang rendah. Seharusnya hal ini mendorong pihak-pihak yang terkait untuk sesegera mungkin menganalisis apa saja yang menjadi penyebab hal tersebut.

Seperti yang telah kita tahu, masih banyak orang bermasa bodoh dan beranggapan bahwa membaca hanya diperuntukkan oleh para pelajar, pejabat-pejabat dan yang memiliki profesi tinggi. Padahal membaca sangat diperlukan oleh semua orang dan diperuntukkan di berbagai kalangan. Baik orang tua, anak-anak, siswa, pejabat, dokter, guru, petani, masyarakat kecil, dan yang lainnya.

Kita tahu, membaca bukanlah suatu kegiatan yang digemari setiap orang. Bahkan, seringkali kegiatan itu terasa membosankan. Ada beberapa sebab yang membuat seseorang merasakan membaca terasa membosakan yaitu faktor lingkungan sekitar. Banyak anak-anak maupun anak muda yang lebih memilih untuk pergi ke warnet, jalan-jalan bersama teman keluar rumah, nongkrong dipinggir jalan dan hanya sedikit yang mengisi waktu luang dengan membaca atau berkunjung ke perpustakaan.

Apalagi kita bisa membaca dimana saja dan kapan saja karna memang membaca tak pernah lepas dari keseharian kita. Pemerintah juga telah menyediakan fasilitas atau tempat untuk membaca seperti Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Provinsi, Perpustakaan Daerah bahkan Perpustakaan Keliling. Serta sekolah menyediakan perpustakaan untuk para pelajar dan menunjang proses belajar-mengajar di sekolah. Ya, perpustakaan adalah tempat dimana adanya kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.

Seiring perkembangan zaman kegiatan membaca pun tak luput dari perkembangan teknologi. Saat ini orang bisa dengan mudahnya membaca buku secara digital tanpa harus datang ke perpustakaan, banyaknya buku elektronik (e-book) atau aplikasi untuk membaca seperti ipusnas dan ibanten memudahkan kita untuk membaca apalagi dalam masa pandemic covid-19 ini. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk tidak membaca.

Membaca adalah jendela dunia. Oleh karena itu, untuk meningkatkan minat baca kita harus menjadikan membaca sebagai suatu kebutuhan dan kebiasaan kita. Dan di masa pandemi ini kita lebih banyak beraktivitas di rumah dan dapat mengisi waktu luang atau waktu bersantai kita dengan membaca buku, majalah, koran dan lainnya.

Terutama bagi anak-anak di rumah, menumbuhkan minat baca anak di usia dini sangat dibutuhkan peran dari orang tua. Misalnya orang tua membuat perpustakaan mini atau ruang baca di rumah dan meluangkan waktu untuk mengajar anak membaca serta membiasakan anak untuk membaca sebelum tidur setiap hari.

Upaya lainnya yang diperlukan untuk meningkatkan minat baca diperlukan kesadaran untuk mencari sumber informasi terbaru pada masyarakat serta kecintaan terhadap perpustakaan. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah mempercantik koleksi buku pribadi, membuat perpustakaan mini di tempat umum seperti di kafe-kafe, serta dengan mempercantik perpustakaan sekolah, kantor, ataupun perpustakaan nasional. Karena keindahan akan menumbuhkan kecintaan tersendiri terhadap suatu hal yang kita prioritaskan.