Bab 2: Rencana Baru
Aku melakukan group call supaya aku bisa bertanya kepada keempat teman-temanku sekaligus. Tidak lama kemudian, Jingga, Alma, Cinda, dan Aisha menjawab panggilanku.
“Assalamu’alaikum, teman-teman,” sapaku.
“Wa’alaikumsalam Sal, ada apa?” balas Jingga.
“Jadi gini, aku mau ngajak diskusi bareng sama kalian. Kalau diskusinya nanti sore, kalian bisa nggak?” tanyaku.
“Waduh, maaf Sal, aku lagi ada acara nih, besok aja bisa gak?” tanya Alma.
“Yaudah, kalau kamu lagi sibuk gak apa-apa,” jawabku “Kalian setuju gak kalau diskusinya besok aja?”
“In syaa allah bisa kok, maunya jam berapa?” kata Aisha.
“Kalau jam sepuluh pagi bisa gak?” tanyaku.
Ternyata, semuanya setuju. Aku pun bersiap-siap untuk menyampaikan rencanaku besok pagi.
Oh iya, aku lupa mengatakan bahwa Alma, Cinda, Jingga, dan Aisha adalah sahabat-sahabatku saat aku masih SD. Keesokan harinya, pada pukul sepuluh pagi, teman-temanku datang ke rumahku. Kami semua senang sekali karena dapat bertemu kembali setelah beberapa tahun tidak berkumpul bersama. Kami saling mengobrol satu sama lain, sampai-sampai aku hampir kelupaan kalau aku ada suatu hal yang ingin didiskusikan.
“Sal, katanya kamu mau ngajak diskusi, tapi kok belom mulai?” kata Cinda.
“Maaf Cin, aku lupa, makasih udah ngingetin,” ujarku.
Sesaat kemudian, aku menceritakan rencanaku di depan teman-temanku.
“Sal, serius nih kamu mau buka cafe?” tanya Jingga.
“Iya dong, kalian setuju gak nih?” tanyaku.
“Aku sih setuju-setuju aja, tapi siapa yang kerja di situ? Kan nanti kita udah masuk kuliah,” ujar Alma.
“Nanti sebelum cafenya dibuka, kita bikin iklan lowongan pekerjaan buat nyari pekerja. Ada yang jadi koki, terus ada yang jadi pelayan,” jelasku
“Ooh... kalau yang jadi pelayan, kayaknya kakakku bisa deh, kan dia udah lulus kuliah,” usul Aisha.
“Oke, urusan pekerja udah ya, terus desain interior ada yang bisa gak?” tanya Cinda
Ternyata semua temanku belum bisa mendesain nterior cafenya, alhasil, aku memutuskan untuk meminta tolong kepada kakak sepupuku, Mbak Tia untuk membuat desain interiornya nanti.
“Kalau nama cafenya, kamu udah dapet ide belum?” tanya Aisha.
“Ya, aku mau nama cafenya Night Sky Cafe, tapi mungkin kalian ada pendapat lain,” jelasku
Ternyata benar, teman-temanku ada yang memilih nama yang berbeda. Jingga ingin namanya Sunset Cafe, lalu Cinda memilih nama BTS Cafe. Karena itu, kami memutuskan untuk mengadakan voting.
Ternyata, sebagian besar teman-temanku memilih nama Night Sky Cafe, aku pun sangat senang karena nama yang aku inginkan terpilih.
“Baiklah, mulai sekarang nama cafe kita adalah Night Sky Cafe,” seruku sambil mengangkat tangan.
Beberapa hari kemudian, kami memasang iklan lowongan kerja itu di internet. Aku meminta tolong Mbak Tia untuk membuat dan mendiskusikan desain interior dan exterior cafe. Saat desainnya sudah jadi, aku menunjukkan desainnya kepada teman-temanku dan memanggil tukang bangunan untuk merenovasi bangunan tersebut.
Aku meminta tolong Mama untuk menjadi manajer untuk cafe kami, dan Mama setuju.
“Kalau kita kuliahnya libur, kita bisa bantu-bantu kerja di situ, ya istilahnya kerja part-time gitu, tapi gak dibayar” kataku.
“Iya, daripada kita cuma mendirikan cafe, tapi gak ngapa-ngapain,” kata Cinda.
Kami menentukan menunya lewat chat, menunya ada pastel kepala naga (bentuknya kayak kepala naga), muffin wortel, milkshake, cupcake, dan lain-lain. Ya, cafe kami hanya menjual camilan, mirip-mirip Starbucks gitu deh...
Makanannya kita modifikasi dari resep-resep yang sudah ada, tapi yang paling susah bikinnya itu pastel kepala naga. Soalnya bentuknya harus bagus biar orang-orang tertarik untuk membelinya. Meskipun susah, worth it lah ya, yang namanya usaha emang perlu kesabaran, gak bisa instan.
Terus, saat cafenya sudah selesai dibangun, kami mengatur interiornya sesuai dengan desain yang Mbak Tia kasih. Di samping itu, kita juga membeli barang-barang seperti meja, kursi, lampu, dan sebagainya. Kami juga mengecat dinding hingga suasanya seperti langit malam.
Beberapa minggu setelahnya, kami berencana untuk mengadakan grand opening untuk cafe kami, tapi karena beberapa hari ini hujan terus-terusan, jadi mau gak mau kita harus menunda grand opening selama beberapa hari. Ditambah lagi karena sempat banjir, jadi harus diperbaiki lagi deh...
Beberapa hari setelah perbaikan, kami sudah siap untuk grand opening Night Sky Cafe pada pukul 10 pagi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar