Di kelas 7,Aku kadang suka sedikit dimarahi karena aku belum bisa berteman,tapi para guru dengan sabar mendidik ku,Aku jarang mengerjakan tugas karena saat itu masih dalam masa pandemi,guruku saat itu masih belum Aku kenal dengan baik.pada sat tatap muka Aku hanya mengenal Bu Pipit,dia wali kelas ku di kelas 7 Dia sangat sabar,bahkan saat Aku berusaha mengerjakan tugas yang belum selesai,dia tetap memberiku semangat menyelesaikan nya,sampai Aku naik kelas 8 dan bertemu Bu Nikmah dia wali kelas ku dikelas 8,denan sabar Bu Nikmah berusaha untuk membimbingku memiliki teman,meski Kadang kami sering membuat salah kepadanya dia tetap sabar,di kelas 9 wali kelas kami tetap Bu Nikmah.suatu ketika teman sekelas ku bertengkar dan hampir melukai guru Bahasa arab kami dimarahi oleh Bu Nikmah,suatu ketika kami menyakiti hatinya,kami berusaha meminta maaf tapi Bu Nikmah sedang tidak ingin diganggu."Bu Nikmah sedang tidak ingin diganggu sekarang".kata pengawas Ruang TU."Bagaimana ini kita tidak bisa meminta maaf"."Aku sendiri tidak tahu harus berbuat apa".teman-teman ku berbicara satu sama lain Aku cuma bisa menangis sambil mendengarkan guru bimbingan konserling berbicara"sekarang bagaimana kalian kalau tanpa wali kelas".wali kelas kami sementara diganti.sampai jangka waktu yang belum ditentukan.kami berusaha mengubah diri kami untuk membuat wali kelas kami mau mengajar di kelas kami lagi,dan Akhirnya wali kelas kami itu mau mengajar di kelas kami lagi.dan sekali lagi kami membuat kesalahan untuk kedua kali nya tapi wali Kelas kami yaituBuNikmah tetap sabar.kami sampai saat ini masih belajar seperti biasa dengan wali kelas kami dan seluruh dewan guru lainya.Aku akan berusaha membanggakan guruku dan sampai suatu sat Aku tidak lagi bersekolah disini.