Doa ibu ku dan otak komputer ku(H-1)
Suatu hari aku ikut sebuah perlombaan, aku sangat takut waktu itu karena itu adalah pertama kali aku ikut lomba dan aku benar-benar minder dengan hasil karya merakit robot ku tapi aku keluar sebagai pemenang dan pulang membawa trompi juara1,aku benar-benar kegirangan sampai-sampai aku dirumah hampir menabrak meja dengan sepeda biasa yang sering ku bawa ke sekolah,"ibu lihat aku menang,aku juara satu,ibu!"."allhamdulillah,jangan lupa bersyukur ya,nak"."ya!".aku bersorak sampai masuk ke dalam kamar.hari selanjutnya aku diikutkan lomba sains antar sekolah,lagi dan lagi aku juara,semua itu kulandasi dengan doa dan restu dari ibuku."ibu aku menang lagi,allhamdulilah besok aku akan masuk semifinal lomba sains tingkat kabupaten"."wah,itu bagus nak,kalau udah gede kamu mau apa"."aku mau beli kaki robot buat ibu".aku dengan polosnya berbicara seperti itu tanpa tahu kata ku tadi menyimggung ibu atau tidak,seebenarnya ibuku tidak mempunyai kaki kiri akibat kecelakkaan yang menimpanya saat aku masih kecil,disekolah aku tidak peduli jika teman sekelas ku mengejekku,entah ibu ku pincang atau lain lainya,tapi ada satu omongan yang membuat ku jengkel dan seketika marah."hei,mungkin ibu nya pincang karena dia menggunakan nya untuk hal-hal yang kurang baik"."jaga bicara mu!kau tidak tahu apa-apa soa ibu ku".omongan itulah yang membuatku emosi,siapapun yang berani menghina ibu ku aku tidak main- main dengan mereka.hari selanjutnya adalah olimpiade sains tingkat kabupaten,aku merasa aneh seperti mereka dari SMP mawar putih meniru contoh dari sekolah kami,padahal temanya tidak boleh sama,benar saja mereka meniru cotoh dari kami,salah satu dari sekolah kami akan didiskualivikasi dari olimpiade,"bukan aku yang peniru dia yang meniru"."kok aku,aku tidak akan melakukan itu".anak dari SMP itu mengelak dari tuduhan.setelah beberapa saat keteganggan olimpiade dijeda untuk istirahat dan para juri akan menentukan siapa pemenang nya."ya tuhan ku,aku mohon petunjukmu dari kebatilan ini".aku bergumam sambil membaca doa,sekejab aku teringat oleh omongan ibu soal dia selalu mendoakan ku setiap waktu,sejenak aku terdiam.waktu berlalu,ini adalah waktu untuk mendengarkan keputusan juri soal siapa yang menang."aku berserah diri kepadamu ya tuhan ku,apapun keputusannya akan kuterima".aku berbicara didalam hati."ini adalah keputusan juri,tidak akan ada yang menang dan olimpiade ini akan di tunda sampai tahun depan". Juri sudah membuat keputusan dan aku bersyukur akan hal itu,terima kasih ibu sudah mendoakan ku,dan maaf aku belum bisa membuat mu bahagia.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar