
Anak Durhaka yang Dikutuk Jadi Ikan Pari
Anak Durhaka yang Dikutuk Jadi Ikan Pari
Alkisah di pantai Sarangan, hiduplah ibu bersama anak perempuannya. Suaminya sudah lama meninggal tanpa meninggalkan warisan harta.
Ia tak mungkin menikah lagi, jadi harus membesarkan anak perempuan kesayangannya sendiri yaitu Ayu.
Ibu Ayu bekerja keras sejak pagi dengan menjual ikan asin di pinggir pantai. Ibu Ayu tidak ingin Ayu menderita sepertinya. Ayu selalu dimanjakan tanpa dibiarkan mende rita. Setiap waktu Ayu hanya di depan cermin untuk mempercantik diri.
Suatu ketika Ayu di suruh ibunya. membantu menjual ikan asin di pinggir pantai, tapi Ayu tidak mau. la takut kulitnya gelap. Ibunya terus meminta Ayu membantunya karena saat ini dia lagi sakit. Mendengar permintaan ibunya, Ayu malah mendorong ibunya ke lantai. Ayu keluar rumah dengan marah tanpa membantu ibunya berdiri.
Saat di jalan Ayu ketemu teman-temannya. temannya mengejek Ayu karena bajunya jelek dan bau badannya amis. Dengan perasaan marah Ayu mendorong temannya sampai terluka.
la kembali ke rumah dengan menangis. Ayu meminta ibunya untuk membelikannya baju baru. Ayu juga menginginkan ibunya jika ia tidak di belikan, Ayu tidak akan makan dan minum.
Ibunya bekerja lebih keras untuk membelikan Ayu baju baru sampai la tidak pulang ke rumah. Saat uangnya terkumpul Ibunya langsung membelikan baju buat Ayu.
Ibunya memanggil Ayu untuk memberikan baju. yang baru saja ia beli. Ayu tidak suka baju yang di belikan. Ayu langsung buang baju tersebut dan menginjak-injak nya sampai kotor.
Ayu berjalan kembali ke kamarnya sambil menutup pintunya dengan keras. Sementara ibunya menangis. Sambil memegang baju yang telah diinjak injak anaknya.
Ibunya mengutuk Ayu menjadi ikan pari. Tiba-tiba Ayu menjerit kepanasan dan badanya banyak bintik-bintik merah. Ibunya langsung masuk ke kamar Ayu. Badan Ayu seakan-akan berubah menjadi ikan pari.
Ibunya langsung menggendong Ayu, lalu berlari ke pantai untuk melepaskan Ayu ke pantai. Sebelum Ayu pergi ke bawah air ia meminta maaf kepada Ibunya karena belum bisa berbakti kepada ibunya.
Ibunya mengeluarkan air mata, dengan derasnya sampai Ayu tidak bisa menahannya. Ibunya sudah memaafkan Ayu, tetapi dia tidak bisa kembali menjadi manusia.
Ayu berpamitan ke ibunya dan meminta maaf lagi sebelum ia pergi. la pun pergi ke bawah air pergi jauh dari ibunya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar