Tekad Untuk Bangsa
"Menjadi Generasi yang berguna" adalah sebuah tekad yang tiba-tiba timbul dalam hati saya, lebih tepatnya saat saya naik ke tingkatan sekolah menengah Pertama (SMP). Kenapa bukan dari SD?, Mungkin karena usia saya yang juga mulai bertambah, sehingga cara berpikir pun juga lebih luas. Saya juga menyadari akan masa depan saya, apa yang harus saya lakukan untuk masa depan yang cerah, diatambah saat di usia ini, saya juga banyak belajar tentang perjuangan para pahlawan, dan sering sekali menonton film-film perjuangan yang tayang di Televisi, begitu menyedihkan, saya juga baru mengetahui Guru saya juga pernah memberi tahu bahwa saat ini bangsa ini juga tidak aman dari penjajahan, lebih tepatnya bukan penjajahan secara fisik. Itu juga menambah semangat saya untuk mau menjadi generasi penerus bangsa yang hebat dan berguna.
Tekad itu juga muncul karena kekaguman akan beberapa hal, dan ingin menjadi seperti hal yang dikagumi tersebut. Yang pertama yaitu melihat Kakak-kakak kelas saya yang menjabat sebagai Pengurus OSIS, Mereka begitu hebat dalam melaksanakan tugasnya, saya pernah ingat seorang guru saya pernah mengatakan "Kalian adalah calon pemimpin bangsa selanjutnya, maka kalian harus melakukan yang terbaik untuk bangsa ini" , mengingat itu dan pedihnya perjuangan para pahlawan membuat saya berkata dalam hati " Berarti saya harus melakukan yang terbaik untuk bangsa ini, mungkin salah satunya bisa melatih diri dengan memegang tanggung jawab, dengan mengikuti organisasi seperti kakak-kakak itu', pikir saya dalam hati. Dan itu membuat saya bertekad ingin mengembangkan diri agar bisa mengikuti organisasi tersebut.
Penyebab yang kedua adalah melihat seorang kakak kelas saya yang paling berprestasi di Sekolah itu, yaitu peraih juara satu umum, jujur saya sangat ingin seperti itu, juga ingin mengisi kemerdekaan ini dengan prestasi,tapi merasa tidak mungkin, melihat betapa hebatnya kakak itu, bisa menjadi pemuda yang berprestasi, tetapi justru itulah yang menjadi pemacu saya untuk lebih semangat lagi belajar, saya katakan pada diri saya 'Saya pasti bisa, jika tidak mendapat juara satu umum, minimal juara dua atau tiga umum,' Karena memang waktu di SMP, juara umum nya sampai juara tiga, untuk juara satu umum saya tidak pernah berpikir akan mendapatkan itu.
Karena penyebab tersebut, Saya mulai berambisi untuk mengembangkan diri, tidak tanggung-tanggung, keinginan saya masuk OSIS, bukan hanya ingin menjadi anggota pengurus, tetapi ingin menjadi Ketua dari organisasi tersebut, saya pikir, jika ingin jadi pemimpin bangsa saya harus melatih diri dari sekarang, Dan saya memberanikan diri untuk tampil, saat itu pada saat kultum Jum'at, saya ditunjuk sebagai Penceramah, sebelum itu saya mulai berlatih, bagaimana cara berbicara di depan umum yang baik, hingga saat saya tampil saya sangat bersyukur semua berjalan dengan lancar, Setelah saya tampil terdengar suara tepukan tangan yang bergemuruh, walaupun hal kecil, tetapi ini menambah semangat saya, apa? Saya tidak menyangka saya sudah tampil disini. Yang membuat semangat saya bertambah adalah karena penampilan itu, membuat kelas kami tertunjuk sebagai penampilan kultum terbaik, hingga kelas kami mendapatkan sebuah piala, saya sangat bersyukur dari kakak OSIS dan juga Guru juga mulai mengenal saya.
Tidak sampai disitu, semangat belajar pun juga saya tingkatkan, Dan saat itu saya pernah menonton di Televisi, tentang seorang siswa mungkin seusia saya yang bisa menciptakan sebuah robot, mereka sangat hebat, sedangkan saya sudah menciptakan apa untuk bangsa?, Itu membuat saya berpikir ' Minimal saya harus berprestasi ', ucap saya dalam hati, dan itu tentu juga menjadi pendorong saya untuk semangat dalam belajar.
Akan tetapi, ternyata untuk semangat dalam belajar kita harus butuh konsisten, dan saya benar-benar belum bisa konsisten dalam bersemangat untuk belajar, kadang semangat, dan kadang begitu malas, apalagi saat telah dipengaruhi oleh android, itu adalah musuh terberat saya dalam belajar.
Hingga akhirnya saya merasa bahwa nilaisaya mulai menurun, dan turun, ditambah lagi saat itu, saya pernah terlambat masuk kelas saat setelah jam istirahat, karena belum tau kalau ternyata lonceng masuk kelasnya secepat itu, tidak seperti di SD yang waktu istirahatnya lebih lama, dan karena terlambat, guru yang mengajar pun menandai nama saya, Dan yang saya takutkan adalah apakah nilai saya akan dikurangi?, Kalau begini bagaimana dengan prestasi? Masa depan?
Saya benar-benar kecewa saat itu dengan diri saya sendiri,' Jangankan untuk juara umum, juara satu dikelas saja belum tentu' ucap saya dalam hati, saya hampir putus asa, akan tetapi tiba-tiba datang seorang Guru saya, beliau mengajak saya berbincang, dan saya juga menceritakan tentang semangat saya dalam belajar, tetapi beliau memberi saya motivasi ' Jangan putus asa, kita harus yakin dengan diri, jangan pantang semangat ya, kamu pasti bisa'. Hingga terus berbincang-bincang dengan beliau, membuat hati saya terbuka kembali, dan terus semangat untuk belajar, saya juga belajar agar bisa mengendalikan diri dari bermain gadged atau android, yang bisa mengganggu semangat saya dalam belajar.
Dan saat ujian, saya berusaha untuk terus belajar, tentu saja tidak lupa dengan berdoa, serta berusaha mengendalikan untuk tidak banyak bermain android, hingga pukul tiga pagi bangun untuk belajar, karena memang pada waktu-waktu itu,
Otak lebih mudah menangkap apa yang kita baca. Wlaupun mengantuk saya tetap lanjut belajar, karena saya ingat beberapa hal " Harus sukses, dan menjadi generasi yang berguna"
Hingga datanglah waktu dimana penerimaan rapor, Dan saya bersyukur ternyata perjuangan saya selama ini tidak sia-sia, Mendapatkan juara pertama di kelas sudah cukup bagi saya, dan juara umum?, Saya masih menginginkan itu.
Saya sedikit sedih dan terkejut, sedih karena saya tidak mendapat juara umum dua dan tiga, untuk juara satu umum saya tidak terpikir sampai kesitu, dan terkejut karena kakak kelas yang saya kagumi karena prestasi nya mendapat juara dua umum, lalu siapa yang juara satu?...
"Juara satu umum kita pada semester ini jatuh kepada….."
Deg, deg…
Entah kenapa jantung saya serasa mau copot saat itu, jujur sekali mungkin orang yang disebelah saya pun juga mendengar detak jantung saya.
" Jatuh kepada Rilla Anggraini",
Jujur saya agak lemot beberapa saat, tetapi saat sadar, Apa? Saya mendapatkan kenginan saya?, Bisa berprestasi untuk bangsa?, Hingga saya sadar mendengar tepukan tangan, dan tidak ada yang bisa saya ucapkan selain rasa syukur, saya telah melalui langkah untuk meraih masa depan yang cerah nanti untuk menjadi generasi yang berguna.
Dan singkat cerita, semenjak itu, semenjak berani tampil, bersemangat belajar, Saya mulai dikenal banyak orang, dan saya juga ikut mencalon sebagai wakil ketua OSIS, Karena Memang masih kelas tujuh, saya ingin menjadi generasi berguna untuk bangsa, dengan berlatih menjadi pemimpin dimulai dari sekarang, Dan Saya sangat bersyukur, dari pemilihan Ketua dan Wakil ketua OSIS,saya mendapat suara terbanyak, Dan ditingkatan kelas selanjutnya, saya juga dipilih menjadi Ketua OSIS, Tekad yang selama ini saya perjuangkan sudah tercapai berkat usaha untuk menjadi generasi yang berguna, Bersyukur, Sangat bersyukur sekali, setidaknya bisa menjadi Generasi yang berperan untuk bangsa, Dan juga melatih diri untuk menjadi pemimpin, Saya berharap bisa menjadi generasi penerus bangsa yang baik di masa depan. Yang paling penting tetap rendah hati dan tidak boleh sombong.
Untuk itu, untuk teman sekalian, jangan pernah menyerah apalagi dalam semangat belajar dalam mengisi kemerdekaan, kita harus berusaha dan berani maju, karena setiap perjuangan tidak akan mengkhianati hasil, seperti para pahlawan bangsa, walaupun mereka berjuang di Medan perang hanya bermodalkan bambu runcing, tetapi mereka berhasil dalam mencapai kemerdekaan bangsa karena kegigihan mereka dalam berjuang, maka dari itu tetaplah semangat dan percaya diri untuk menjadi generasi hebat dan berguna untuk bangsa.
BIODATA PENULIS
Perkenalkan, Nama saya Rilla Anggraini, biasa dipanggil Rilla, lahir di kabupaten Pesisir Selatan pada tanggal 30 Maret 2007 Saya bersekolah di MAN 3 Pesisir Selatan, Saya sekarang kelas 10, Hobi saya menulis Diary, kata-kata mutiara, dan apapun tentang menulis.
Instagram: Rilla Anggraini
Email: **(censored)**
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar