Rena Trisna Lestari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

PERJALANAN IBUKU

Ibuku adalah seorang yang paling kucintai di dunia ini. Ia adalah sosok yang sabar tetapi juga pemarah, mungkin ibuku bisa dibilang cerewet kepada keluarganya. Aku mempunyai seorang ayah tapi sayangnya ia sudah tiada sebelum aku beranjak dewasa. Beliau meninggal pada tahun 2016 mungkin pada saaat itu aku masih berusia 8 tahun. Aku juga memiliki 2 seorang kakak perempuan dan laki laki. Aku terlahir sebagai anak bungsu yang terbilang cukup manja kepada ayahku. Semenjak beliau pergi mungkin dunia ini ku rasa sangat hampa dan tak berguna lagi. Tetapi ibuku selalu berkata "Bahwa di kehidupan ini hanya sementara, tidak ada yang namanya hidup kekal di dunia, semua akan pergi kepada sang pencipta entah kapan itu waktunya. Jadi kita harus tabah dan ikhlas jika ditinggalkan oleh orang yang kita sayang agar mereka bahagia dan tenang di alam sana". Perkataan ibuku sangat menyentuh membuat semangat hidupku kembali setelah melihat senyuman ibuku yang begitu indah.

Setelah kepergian ayah ibuku berjuang hanya seorang diri. Kesana kemari untuk mencari nafkah. Beliau bukan hanya berperan menjadi seorang ibu saja tapi ia berperan menjadi seorang ayah bagi kami bertiga. Kami ber empat tinggal di sebuah kota yang terletak di Jawa Timur yaitu Surabaya dan jauh dari saudara. Ibu tak pernah mengeluh pada kehidupannya, tetapi aku tahu beban ibu sekarang berat, tidaklah mudah membesarkan anak hanya seorang diri saja. Aku ingat betul dikala itu banyak sekali orang yang tidak suka kepada ibuku, mungkin karena ia tidak mempunyai suami? hatiku sangat sakit ketika melihat ibu di perlakukan oleh orang orang seperti itu. Tetapi aku bersyukur tak banyak pula orang orang yang peduli terhadap kami dan ibuku.

Tak banyak pula lelaki yang seolah olah menjadi pahlawan kesiangan yang datang mendekati ibuku. Banyak kata kata yang diucapkan kepada ibuku. Tapi ibu tidak ambil pusing karna itu, ibu hanya fokus kepada anaknya. Seiring berjalannya waktu kakak perempuan ku di pinang oleh seoraang laki laki pujannya jadi ibuku sekranag hanya merawat ku dan kakak laki laki ku. Aku sangat kagum atas perjuangan ibuku, ia sangat hebat dan terbilang cukup kuat atas permasalahan yang ia hadapi.

Saat aku duduk di bangku kelas 5 sd dan kakak laki laki ku duduk di bangku 2 smp mungkin saat itu pada tahun 2019 ibu mendapat sosok pengganti almarhum ayahku. Ibuku menikah lagi dengan seorang laki laki yang ternyata teman lama ibu saat muda. Lalu kami bertiga pun dibawa oleh ayah sambungku ke kota yang dimana aku tinggal sekarang yaitu jakarta. Aku pun ikut turut bahagia melihat ibu sekarang sudah mempunya pendamping hidupnya kembali. Dan ternyata aayah sambungku juga sangat baik kepada kami ia benar benar seperti sosok almarhum ayahku. Aku bersyukur sekarang aku sudah memiliki keluarga yang lengkap dan melihat senyuman ibu yang begitu indah. Dan aku bahagia karena sudah terlahir pada rahim wanita yang hebat yaitu ibuku.

Jakarta, 18 Oktober 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post