Reina Dhiza E.K

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Awan Cerah, Secerah Harapanku

Awan Cerah, Secerah Harapanku

Pagi ini aku terbangun dari tidurku, dengan harapan yang terlintas dalam hatiku. Aku bertanya pada diriku "Mengapa aku harus mengiyakan permintaannya?" pikirku. Tak banyak waktu yang kubuang pagi itu. Aku segera mengambil kain yang semula kugantung. Saat dalam perjalanan menuju ke tempat tujuan, rasa takut kembali datang kepadaku. Rasanya aku tak sanggup melewatinya. Sedikit kumendongak ke atas, melihat langit dan awan indah di sana. Kembali terlintas pikiran di kepalaku. Namun, kali ini pikirku, tak apa jika aku tak berhasil menang setidaknya aku telah mencobanya.

Kutelaah kembali bacaan demi bacaan nya. Aku mencoba untuk memahami setiap isinya. Rasanya begitu takut, aku tak sanggup. Detik demi detik sudah kulewati.

Sekarang adalah saatnya aku melawan semua rasa takutku.

Saat memasuki ruangan itu, beragam perasaan yang tidak kupahami datang tiba-tiba. Ya, aku mengikuti perlombaan Koran Dinding dalam Lomba Keterampilan Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Aku harus melewati 3 jam ini dengan menyelesaikan di atas kertas karton berukuran 110x80 cm ini. Kuharap, hari ini keberuntunngan berpihak padaku.

Selesai sudah. Aku berhasil. Rasa sendu ini telah usai. Namun, aku tetap keluar dengan perasaan yang masih campur aduk. Aku takut jika hasilnya tak sesuai dengan apa yang kumau. Banyak penyesalan dan rasa tidak puas dari hasil kerjaku dan timku ini.

Saat memasuki ruang perpustakaan, aku melihat wajah wajah yang sama denganku. Wajah-wajah teman-temanku yang sama-sama berjuang dalam lomba yang berbeda. Terlihat tidak puas dengan apa yang telah mereka perbuat.

Ternyata, perasaan yang kurasakan sama dengan apa yang mereka rasakan. Kabar baiknya, aku masih punya mereka saat ini. Kami bercanda, tertawa, dan mencoba untuk menghibur diri.

Sampai saat itu tiba.

Kami saling menguatkan satu sama lain. Saat satu persatu pemenang perlombaan mulai di umumkan. Mencoba untuk tak apa dan tetap baik- baik saja.

Sayangnya, keberuntungan tidak datang kepada kami. Dari 9 perlombaan yang kami ikuti, tidak ada satupun dari kami yang berhasil menempati 3 besar.

Apakah kamu tahu?

Melewati perasaan gundah itu sangatlah berat. Apalagi saat kamu tahu, tidak satupun diantara kami dan kawanmu yang berhasil.

Sampai aku sadar, kami adalah pemenang sebenarnya. Kami saling berusaha dan menguatkan satu sama lain. Kami tetap berhasil. Kami berhasil melewati rintangannya dan tetap bersatu melawan kesedihan kami. Pemenang yang sebenarnya bukanlah orang yang dinilai berdasarkan angka. Namun, pemenang yang sebenarnya adalah pemenang yang dilihat dari seberapa besar ia mencoba, berusaha, dan mau melewati badainya.

Sekarang aku sadar, kalau menang dan kalah hanyalah bagian dari perlombaan. Namun, kebersamaan, usaha, dan mencoba adalah kemenangan tersendiri dalam hidup. Jika kamu gagal hari ini, teruslah berusaha karena mungkin akan ada kemenangan yang menunggu kamu di lain kesempatan. Pengalaman yang kamu dapat bisa menjadi pembelajaran untuk hidup kamu.

Tulisan ke-3

20 September 2025

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post