Yunita Zumrotul Agustina

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Senja dan Bulan (H-13)

"Halo namaku bulan, aku adalah salah satu orang yang meyukai senja, senja saat ingin malam dan Senja pradikta wisnu, kekasihku. Aku menyukai keduanya, mereka sama-sama indah bagiku, oh ya,mungkin akhir-akhir ini aku akan membuat banyak vlog untuk kenang-kenangan saat aku tiada, aku bukan memikir hal yang tidak-tidak, tapi mungkim tahun ini adalah tahun terkhirku berada didunia yang luas ini, kenapa? Kenapa aku membicarakan hal seperti itu?

Karena aku tengah mengidap kanker otak stadium akhir, hei sudahlah tidak perlu memikirkanya ayo aku akan membuat hidupku menjadi sangat berwarna tahun ini, karena dihidupku terdapat ayah, ibu, sahabat, teman, dan senja terindah. Baiklah aku akhiri vlog hari ini sampai jumpa di vlog selanjutnya, dadah" ucapnya dengan gembira.

Sedangkan Senja pradikta tengah melihat kekasihnya yang tengah asik membuat vlog dengan senyum lebarnya namun dengan perasaan yang sedih karene kata-kata yang bulan bicarakan divlognya "sudah selesai buat vlognya?" tanya senja sambil tersenyum lembut "sudah sayang" jawab bulan "baiklah cepat siap-siap lalu kita berangkat untuk terapi" suruh Senja ke Bulan "siap". Berbulan-bulan pun telah dilalui oleh bulan dengan ditemani senja dan penyakit kankernya itu, pada suatu hari bulan berkata kepada Senja " Aku mau nanti kita lihat senja di pantai ya, aku ingin sekali melihat senja bersama denganmu" "iya sayang" ucap senja.

Sesampainya di pantai Bulan Dan Senja pradikta sedang melihat senja yang begitu indah, bulan pun memulai percakapan " Lihatlah Bukankah senja itu sangat indah seperti dirimu" "kamu bisa aja" ucap senja malu, "Aku harap ini bukan senja terakhir yang aku lihat" ucap bulan dengan mmenatap senja dan nada yang sedih " Apa yang kamu katakan kamu pasti bisa sembuh aku akan menemanimu selalu, kapanpun saat kamu membutuhkanku" ucap senja agar menenangkan pikiran bulan

" Senja pradikta Wisnu Apa kamu tahu, aku benar-benar sangat mencintaimu lebih dari apapun itu, namun mungkin aku tidak bisa disampingmu dalam waktu yang lebih lama, maafkan aku jika aku punya salah kepadamu, tapi saat tiada nanti akan kupastikan kamu adalah cinta pertama dan terakhirku, aku mencintaimu Senja pradikta wisnu, sampai kapan pun" percakapan diakhiri dengan perkataan Jira yang sangat menyedihkan dan diakhiri dengan pelukan hangat dua pasangan tersebut.

keesokan harinya bulan harus cepat-cepat dilarikan ke rumah sakit karena mungkin dia tidak akan tertolong lagi, di saat bulan masih sadarkan diri di rumah sakit dia menyempatkan membuatkan surat untuk kekasihnya dan orang -orang terdekat isi surat tersebut adalah

" aku bulan sebelum aku pergi aku menyempatkan membuat surat ini untuk orang tua, kekasih, dan orang terdekatku, pertama aku Aku ingin menyampaikan sesuatu untuk kedua orang tuaku, Ayah Ibu terimakasih atas cinta dan kasih sayang yang telah kalian berikan kepadaku, maag telah merepotkan kalian, mebuat kalian jengkel dengan tingkah laku ku, sekali lagi maaf dan terimakasih atas segalanya, kedua untuk kekasihku yaitu Senja pradikta wisnu kamu adalah senja terindah dan terbaik yang ada di hidupku, terima kasih karena telah menemaniku hingga sampai titik ini, kamun selalu menemaniku terapi dan kapanpun aku membutuhkanmu kamu pasti akan datang, terima kasih atas segalanya Kamu adalah hal terindah di hidupku, dan untuk teman-teman kalian adalah salah satu orang yang mewarnai hidupku tanpa kalian pasti hidupku akan hampa terima kasih atas segala nasehat ataupun canda tawa yang kalian berikan kepadaku apapun itu jika aku ada kesalahan tolong dimaafkan. Terima kasih untuk semuanya surat ini akan ku akhiri di sini terima kasih atas segalanya yang telah kalian berikan kepadaku, semua itu akan selalu menempel di benakku."

Pemakaman bulan telah dilaksanakan tadi siang, namun masih ada seseorang yang singgah ditempat pemakaman bulan, siapa lagi kalau bukan Senja pradikta wisnu, "Hai sayang, sudah tidak merasakan sakit lagi ya? syukurlah jika begitu, aku ingin sekali menangis karena sangat merasa kehilangan dirimu, namun tak ada gunanya bukan? Kamu sudah tidak ada, jika aku menangis pasti kamu juga akan bersedih, terimakasih atas kebahagiaan yang kamu berikan kepadaku, aku mencantaimu selalu" ucap Senja dengan nada yang bergetar karena sangat merasa kehilangan, lalu dia pergi dari tempat pemakaman bulan.

Segala sesuatu yang ada didunia pasti datang dan pergi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post