Renjana
Lihatlah kirananya lembayung yang merekah, terdengar lokanta yang menyebut aksara cinta.
Sebuah nama dari maraharani pemilik batara, semilir dersik dari jumantara yang membelai dala waru yang indah.
Daun yang jatuh membuat teduh sesat, menutup kelopak mata dan menghadap pada jumantara.
Menyentuh bayangannya yang rapuh dan mulai menghilang, senandika sudah tidak mampu menariknya pada nirwana.
Lengkara sudah asa ini untuk tak lagi sendiri, sudah tak ingin sanubari ini membawamu kembali.
Hati ini sudah fana untuk menatapnya, sudah terlalu hampa untuk menerima kembali kasih sayangnya.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar