Karya Adalah Wujud Masa Depan

Pernahkah anda mendengar cerita dari penulis Harry Potter, J.K Rowling? Ya, dirinya ditolak beberapa penerbit karena karyanya yang dianggap sebelah mata. Mbak J.K Rowling tetap optimis untuk meneruskan karyanya. Hingga akhirnya J.K Rowling berhasil menerbitkan karya masterpiece, yang memiliki konsep tak biasa. Dan karya Harry Potter itu membawa nama mbak J.K Rowling melambung ke atas langit. Atau mungkin pak Thomas Alva Edison yang menciptakan lampu dari segunung kegagalan, tapi tetap mencoba menghasilkan karyanya untuk kehidupan manusia meski kekurangan bahan baku pada awalnya. Mereka berdua memiliki kesamaan tekad yang teguh, untuk menghasilkan karya. Dan mereka berdua hanya contoh dari jutaan orang diluar sana yang memiliki tekad teguh.

Atau mungkin penyanyi yang memiliki masa kelam, namun tetap membawa obor bara api yang masih memiliki warna hitam pekat arang. Membawa karya terbaik dari diri mereka untuk ditampilkan ke dunia, dan membawa masa depan yang lebih revolusioner. Mungkin kita sempat berfikir. "Apakah kita harus melakukannya?"

Tentunya!

"Bagaimana jika karya saya tak berhasil?"

Mencobalah membawa obor api tersebut meski terpaan air laut di sekitarmu. Karya tidak diciptakan untuk menjadi sempurna, namun bisa membawa revolusi untuk dunia ini. Karyamu adalah intan yang dipoles untuk dipilih dari karya lain yang terbaik.

Andaikata, anda menggunakan 3 jam untuk membuang waktu bermalas-malasan. Mungkin 3 jam tersebut bisa menjadi sebuah karya mengguncang dunia. Saya tak mengatakan ada batasan umur, semua orang pada dasarnya bisa membuat karya. Anak kecil pun menciptakan lagu yang dipakai orang dewasa, bahkan digemari orang dewasa diam-diam. Saya akui, saya bukan siapa-siapa anda juga bukan siapa-siapa. Kita manusia biasa, dan tugas kita meninggalkan jejak melalui karya. Dengan karya fantastis kitalah membuat diri kita sendiri menjadi 'seseorang' di bumi ini oleh kebergunaan karya kita.

Apa salahnya kita menciptakan karya ilmiah meski masih 6 tahun? Atau apa masalahnya kita membuat musik meski kita terhalang fasilitas? Kita bisa menciptakan karya, bahkan yang saya tulis saat ini adalah karya. Apa salahnya saya menulis karya seperti ini? Jawabannya tak ada. Bebaskan diri anda dan berkarya yang benar, begitulah cara kita menciptakan spotlight untuk diri kita sendiri. Mungkin lebih baik meninggalkan seribu karya bersinar, daripada tidak meninggalkan jejak peradaban saya. Remaja adalah momen yang tepat untuk menciptakan karya menurut pendapat saya. Kata orang remaja adalah sekumpulan manusia labil.

Yang membuat saya mengatakan manusia labil itu membuat karya yang bagus, karena mereka mendapatkan kombinasi kekanakan dan kedewasaan. Terkadang 'kelabilan' merupakan hal bagus, karena itulah warna abstrak dari perpaduan dua warna primer. Jadilah remaja yang tidak 'sia-sia' dalam hidupnya, menghabiskan masa remaja mereka dengan cara buruk atau tak berguna. Tak masalah menjadi orang biasa, namun lebih baik kita membuat sebuah karya. Dan waktu yang paling bagus bukan kemarin, besok, atau nanti. Tapi sekarang juga. Marilah membuka tangan anda untuk mengambil tekad. Tekad untuk berkarya dan membuat sinar masa depan cemerlang versi anda sendiri. Siapakah yang membuat masa depan anda cemerlang jika bukan diri anda sendiri? Saran saya, buatlah masa depan anda menjadi cemerlang dengan menciptakan karya. Tak peduli sekecil apapun itu, tidak sempurna, atau absurd yang disebut aneh. Tetaplah berkarya, karena itulah cara kita mendapatkan masa depan.