Kebersihan Hati Menyertai Prestasi

Penulis : Wahid Zein Abubakar

Hal pertama yang kita bahas adalah kebersihan hati. Kebersihan adalah kondisi hati yang bersih dari hal – hal yang dapat merusak diri kita. Kebersihan hati adalah salah satu kunci untuk meningkatkan prestasi kita. Tidak hanya itu, kebersihan hati juga sangat penting untuk bekal di akhirat nanti. Baik kita kembali ke topik utama yaitu, kebersihan hati dan prestasi. Mungkin disebagian kita ada yang berfikir, “memang ada ya hubungan kebersihan hati dan prestasi” tentu pasti ada.

Kebersihan hati juga berpengaruh besar bagi prestasi kita. Ini dikarenakan kalau kita ingin fokus dalam menggapai sesuatu, maka kita harus fokus terhadap tujuan tersebut adan sabar terhadap cobaan atau godaan. Seperti yang kita tahu, “jika ingin berprestasi ya belajar”. Kata – kata itu sudah sangat sering kita dengar sebagai pelajar. Siapa pun orangnya kalau tidak belajar ya tidak akan pintar. Entah anak Professor, Kyai, dosen jika tidak belajar jangan harap menjadi orang pintar. Tidak hanya belajar untuk mendapatkan sebuah ilmu atau prestasi, melainkan juga harus taat kepada guru dan selalu berdoa, itu semua salah satu cara untuk mendapatkan ilmu yang berkah ataupun yang bermanfaat.

Lalu, apasih yang dimaksud kebersihan hati menyertai prestasi? Kebersihan hati sangatlah penting bagi kita yang masih menjadi pelajar. Sebab, kita harus fokus menuntut ilmu dan harus mengabaikan pengaruh buruk yang ada di luar sana seperti pergaulan bebas. Pengaruh buruk di luar sana sangat berbahaya bagi kalangan pelajar karena dapat merusak pemikiran para penuntut ilmu. Contoh, ada seorang anak yang dulunya adalah penghafal Al-Qur’an dan dia sudah dapat menghafal diatas 5 juz. Tetapi, saat dia menginjak bangku SMP, ingatan hafalan tersebut mulai memudar.

Mengapa demikian? Itu karena dia salah memilih pergaulan. Seiring waktu hafalan tersebut hilang dan hanya menyisakan beberapa halaman saja. Itu adalah pengalaman pribadi saya ya teman teman. Saya harap kalian mengambil hikmah dari cerita singkat tersebut. Buat kalian yang sedang menuntut ilmu jangan sampai terpengaruh hal hal buruk yang dapat mengganggu konsentrasi kalian ya. Lalu, apakah mungkin peningkatan prestasi juga disebabkan oleh hati yang bersih? Jawabannya adalah ya. Masa – masa remaja adalah waktu dimana kita ingin mencoba hal – hal baru. Jadi, jika salah mengambil jalan, maka mudah terpengaruh juga pikiran dan hatinya. Oleh karena itu, kesucian hati berpengaruh terhadap rasio peningkatan prestasi. Dengan adanya hati yang suci, kita juga dapat dengan mudah bersosialisasi dan berbaur dengan orang lain.

Salah satu cara untuk tetap menjaga agar hati dan pikiran kita bersih adalah mengingat Allah sebelum kita melakukan hal – hal yang tidak baik. Allah Maha Melihat, jadi apapun yang kita lakukan, Allah tahu. Mau kita melakukan maksiat secara diam – diam Allah tahu. Jadi, kita harus sering berdoa kepada Allah agar diberi kekuatan untuk menjauhi segala larangan-Nya. Hati yang bersih adalah milik orang yang senantiasa bertakwa kepada Tuhannya. Dengan adanya hati yang bersih, kita juga dapat mengendalikan hawa nafsu agar tidak mudah terjerumus ke hal hal yang tidak baik. Dijelaskan hati inilah yang akan memengaruhi jasad manusia. Bersih atau kotornya hati manusia akan berdampak pada perilakunya sehari-hari. Sebab, di hari akhir nanti yang akan menghadap Allah, itu adalah orang-orang yang memiliki hati yang bersih.

Menjaga kebersihan hati adalah kunci untuk kesuksesan. Kita dapat menikmati proses dan rintangan dengan hal yang positif. Ini berguna untuk menjaga pikiran dan memungkinkan meningkatkan prestasi. Meningkatkan prestasi dapat memotivasi kita untuk membangun atau merubah karakter yang buruk menjadi lebih baik lagi ke arah yang lebih positif. Sehingga pikiran kita tidak mudah terpengaruh oleh hal - hal negatif yang membuat hati kita menjadi kotor, semua tindakan yang kita lakukan akan menjadi sia-sia dan berdampak terhadap prestasi yang akan kita gapai.

Mungkin sudah menjadi sifat dari sebuah tergapainya prestasi selalu membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif berupa rasa kagum, pengakuan, dan penghargaan. Sedangkan dampak negatifnya berupa rasa iri, dengki, dan benci melihat orang lain mempunyai prestasi yang luar biasa. Sifat iri inilah yang harus kita hilangkan, melainkan kita harus menjadikan sebuah motivasi agar kita juga mempunyai prestasi. Tetapi, kita harus berusaha dengan keras untuk mendapatkan prestasi itu juga, bukan hanya membayangkan “Wah kalau aku punya prestasi ini aku akan begini begini” kalau sudah seperti ini terus kita tidak akan maju. Sebaliknya, jika kita tidak menghilangkan rasa iri tersebut dapat memunculkan niatan negatif. Bisa berupa penghinaan, prasangka, sikap sinis, dan bila pikiran negatif itu semakin kuat merongrong kita, mampu menimbulkan niatan untuk mengganggu, merugikan, menyakiti, atau bahkan mencelakakan orang lain. Buang segala bentuk iri dan dengki. Buang semua niatan negatif yang menggerogoti mental kita. Kita songsong hidup penuh sahaja. Senang atau bahagia melihat orang lain atau teman kita sukses.

Biodata Penulis :

Hai, namaku adalah Wahid Zein Abubakar. Aku adalah seorang siswa kelas VIII MTsN 1 Jember. Saat ini, aku tinggal disebuah perumahan yaitu, Perumahan Bumi Tegal Besar. Aku lahir 19 November 2009. Untuk alamat email ku [email protected] dan nomor wa aktifku 0813

-3619-3467.