TAK SAMA DAN TAK BERSAMA
Dik, ternyata tak sama membuat kita tak bisa bersama.
Dik, saat aku membaca, kamu kebih memilih menonton. Saat aku menulis kamu malah menghapus. Saat aku bercerita kamu memasang earphone, dan saat aku mengeluh kamu selalu mengaduh. Sejenuh itukah kamu terhadapku?
Dik, kupikir kita dua insan yang berbeda untuk berperang agar dapat menyatu dan utuh. Namun, segala sesuatu yang kupikirkan tentangmu tak kunjung selaras hingga tak pernah terbalas. Mungkin, semesta memang menakdirkan kita untuk tak saling sapa, hingga perlahan bayangmu pudar tanpa harus kembali untuk kukejar.
Kupikir adanya perbedaan bertujuan untuk menyatukan, sama halnya dengan arti semboyan negara kita. Namun kenyataan seakan telah menyadarkan bahwa tak sama membuat kita tak bisa bersama. Rasa yang besar saja tak cukup untuk dapat bersamamu, sebab kenyataan lebih kuat dibandingkan harapan yang kian tak kunjung tergapai.
Dik, aku selalu menghargai apapun keputusanmu. Jikalau memang pada akhirnya aku yang harus pulang tanpa mendapatkan apa yang kuharapkan, ijinkan aku membawa sepercik rasa tulusmu untuk kujadikan patokan semangat dalam hidupku.
Saat kau menemukan seseorang yang menurutmu pantas dan lebih daripada diriku. Aku hanya ingin berrtitip pesan agar kau menyisihkan ruang kecil dalam otakmu untuk menyimpan ingatan kita yang kini hanya sebatas terkenang tanpa bisa dilanjutkan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar