Vidyalisha Naira Setiadi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Rasa Sakit Sekujur Tubuh
Foto: Dok, Pribadi

Rasa Sakit Sekujur Tubuh

Awal Oktober 2013.

Aku Naira. Saat itu usiaku 3 tahun 10 bulan.

Setelah makan malam aku merasakan sakit sekujur tubuhku. Aku mengeluh dan sedikit merintih menahan sakit yang tidak biasanya. Aku menemui dan memberitahukan kepada ibuku yang sedang mencuci piring.

‘’Mom, badan aku kenapa sakit semua?” tanyaku sambil merintih menahan sakit.

‘’Tunggu ya… habis selesai cuci piring kita ke kamar. Sudah waktunya tidur kan…” jawab Ibu sambil kedua tangannya membilas piring-piring kotor,

’’Iya, mom’’ jawabku.

Aku berjalan meninggalkan Ibu yang sedang mencuci piring. Setelah lima menit menunggu, akhirnya Ibu selesai mencuci piring. Kemudian mengajakku pergi tidur.

‘’ Nay.. ayo ke atas…’’ ajak Ibu sambil mengambil tangan ku.

’’ Ayo Mom…’’ jawabku dengan suara lemah.

Kami meninggalkan Ayah yang masih menonton televisi di ruang tamu. Ayahku senang menonton berita. Aku menaiki anak tangga satu persatu menuju kamar. Rasa sakit dan lemas, aku tahan sekuat mungkin sambil menangis. Begitu sampai di depan pintu kamar, rasa sakit itu semakin kuat. Aku menangis semakin kencang.

Setelah aku dan Ibu tiba di kamar, aku disuruh tidur. Tapi aku tidak bisa tidur. Mulanya rasa sakit dibagian tangan, kemudian punggung terus ke kaki. Aku terus-menerus menangis. Walaupun kasur tempat tidurku empuk tetapi tetap saja rasanya sakit di sekujur tubuhku. Aku benar-benar merasa tidak nyaman. Aku terus-menerus menangis menahan rasa sakit. Ibu sedikit panik dan bingung. Kemudian Ibu memanggil Ayah yang masih asyik menonton televisi. Tidak berapa lama kemudian, Ayah datang ke kamar menemui aku.

‘Ada apa?” tanya Ayah kepadaku

‘’Dad… badan aku sakit banget’’ seruku.

Ayah balik bertanya sambil memegang tangan dan kakiku. Memeriksa dan mencari tahu bagian tubuhku yang sakit.

‘’Kok bisa? Kelelahan saja mungkin. Tadi sore, Daddy lihat Naira naik turun kursi sofa tamu waktu Daddy sedang mengoreksi tugas-tugas siswa.” Ayah mencoba menenangkanku agar tidak menangis.

Aku pun kembali menjawab sambil terus merintih menahan sakit.

‘’Enggak Dad…, semua badanku sakit’’

Ayah memijit bagian-bagian tubuh ku yang sakit. Sementara Ibu terus browsing internet mencari tahu kemungkinan sakit yang sedang aku alami.

‘’Sudah lebih baikan belum?’’ tanya Ayahku.

‘’Belum. Masih tetap sakit’’ jawab ku sambil memegang pundak dan kaki ku.

Akhirnya Ayah memberikan aku obat pereda nyeri dan menggendongku. Ketika aku di gendong lebih terasa nyaman. Tetapi jika posisi menggendong berubah, rasa sakit itu datang kembali.

Karena Ayah dan Ibu khawatir, akhirnya aku pun dibawa ke RS. HERMINA Bekasi. Kami pergi ke rumah sakit tengah malam sekitar pukul 00.30 WIB. Setelah sampai di rumah sakit, Ayah segera memarkir mobil sedan yang berumur tua. Kami menuju ke IGD (instalasi gawat darurat) untuk memeriksakan aku.

Aku sangat nyaman digendong dan dipeluk Ayah. Saat dokter IGD menghampiriku, aku disuruh tidur untuk diperiksa. Aku menangis lagi karena badan sakit ketika dibaringkan di tempat tidur IGD rumah sakit. Setelah Ayah menjelaskan sakit ku kemudian dokter memeriksa. Aku mendengar percakapan Ayah dengan Dokter. Menurut dokter mungkin aku sakit Chikungunya karena semua tulang badanku terasa sakit. Akhirnya kami pulang kembali ke rumah dengan membawa obat pereda nyeri dari dokter. Malam itu aku benar-benar tidak bisa tidur menahan sakit. Sedangkan Ayah dan Ibu menemaniku semalaman.

Keesokan hari sekitar pukul delapan pagi, aku berencana kembali ke rumah sakit itu ditemani Ayah dan Ibu. Ayah akan menemui dokter anak yang biasa menangani aku kalau sakit. Untuk memastikan keadaanku, Ibu menanyakan kondisi ku.

‘’ Nay… masih sakit tidak badannya?’’ Ibu bertanya sambil memegang pundakku yang bersender ke ke tubuh ibuku.

‘’Masih Mom…’’ jawabku hampir menangis.

‘’Emmm... sakitnya seperti bagaimana? Sakit seperti ditusuk-tusuk atau sakit seperti apa?’’ tanya Ibuku kembali.

‘’Kaya ditusuk gitu Mom, dari dalam…’’ seruku kepada Ibu yang sedang memijat-mijat kakiku.

‘’Mom, aku mau tanya, kira-kira aku sakit apa ya? Kok badanku sakit semua?’’ tanya ku sambil meneteskan air mata.

‘’Mommy sih gak tau kamu sakit apa, kan belum check lab. Yang tahu cuma Allah SWT.’’ Jawab Ibuku sambil menggenggam kedua tanganku hangat.

‘’Naira.. udah baikan?’’ tiba tiba Ayahku datang sambil membawa handuk untuk mandi.

‘’ Daddy, semuanya masih sakit, badan, kaki, dan tangan’’ sahutku.

Tiba tiba handphone Ibuku berdering. Ternyata adik sepupuku menelepon, Naomi namanya.

‘’Naomi badan Teteh sakit, hiks…’’ Aku langsung bicara kepada saudara sepupuku yang ada di Bekasi melalui telepon.

‘’Sabar ya Teh…” jawabnya dengan lembut,

‘’Makasih ya Nao… kamu udah semangatin Teteh’’ jawabku senang, walaupun aku masih merasakan sakit. Setelah teleponnya dimatikan, kami bersiap pergi ke rumah sakit.

‘’Nay ayo bersiap mandi dulu…. Tapi Daddy lagi mandi, kita tunggu dulu’’ seru Ibu sambil mengelus kepalaku dengan lembut,

‘’Iya mom…’’ jawabku dengan merintih memegang kaki kanan.

Setelah Ayah selesai mandi, akhirnya aku dan Ibu turun dari kasur empuk yang sebelumnya kami duduki.

‘’Mom, aku boleh gak, mandi sambil duduk?’’ tanyaku kepada Ibu yang sedang mengambil handuk untuk kami mandi.

‘’Ooh mau duduk. Boleh nak…’’ jawab Ibuku dengan senyumnya yang lembut

‘’Ayo Mom, tapi pelan-pelan ya kalau gerak sedikit badanku tambah sakit’’ jawab ku

‘’OK’’ jawab ibu singkat.

Ibu hanya mengelap seluruh badan ku dengan lap basah yang hangat. Ibu khawatir kalau aku mandi akan bertambah sakit semua badan. Setelah selesai mandi, aku turun ke bawah menuju tempat makan digendong Ibu untuk sarapan.

‘’Nay ayo kita sarapan dulu agar kamu punya tenaga!’’ celetuk Ibuku sambil mengisi air putih dari dispenser untuk aku minum.

‘’Iya Mommy’’ jawab ku. Aku minum segelas air putih dibantu oleh Ayah. Aku tidak bisa memegang gelas berisi air. Tanganku gemetar dan nafas terasa sesak. Tiba-tiba saat aku mengunyah suapan dari suapan tangan ibuku yang kedua, rahangku sakit sekali sampai aku tidak berhenti meneteskan air mata.

‘’Mom…. Mulutku terasa sakit banget nih, hiks...’’ tangisku kepada Ibu.

‘’Kok bisa?’’ tanya ibu dengan heran.

‘’Ga tau…aku ga bisa kunyah…’’ jawab ku dengan menahan sakit.

‘’Ya sudah makan dulu sedikit. Dipaksakan ya… setelah itu kita ke dokter’’ jawab Ibu.

Setelah kami sampai di rumah sakit, Ayah mendaftarkan namaku ke dokter anak, dr Dina namanya. Setelah menemui bu Dina, beliau dengan teliti memeriksa badanku sambil sesekali bertanya jawab dengan orang tuaku. Beliau menduga beberapa diagnosis, namun darahku perlu diperiksa terlebih dahulu. Sesungguhnya menurut dr Dina, beliau sedikit bingung dengan gejala sakit ku seperti itu. Dokter menyuruh Ayah untuk memeriksakan aku ke dokter spesialis tulang. Setelah aku check lab, kami kembali ke parkiran mobil untuk pulang. Karena menurut petugas lab, hasil lab masih perlu waktu dua jam lagi, jadi kami tidak ingin menunggu lama.

Tetapi baru sampai tempat parkir, Ayahku di telepon petugas lab untuk kembali. Ibu dan Ayahku mengira hasil check lab salah. Aku diminta untuk cek ulang. Tanganku sudah sangat sakit sekali. Baru kali itu diambil darah di tangan kanan dan kiriku. Petugas lab mengatakan kepada Ayahku kemungkinan hasil check lab yang pertama tadi ada yang salah prosedur, karena hasilnya jauh di luar normal. Setelah pemeriksaan darah yang kedua, kami tidak diperbolehkan pulang. Hasil check lab akan segera keluar. Ternyata hasilnya pun sama dengan check lab yang pertama.

bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

12 May
Balas

Salam Kenal

12 May

cepat sembuh ya kak!

13 Sep
Balas



search

New Post