#JURITMALAM

Malam itu, Sekar dan temannya, Santika, langsung berangkat setelah mendapat giliran. Beberapa lama kemudian, “gangguan” mulai muncul. Saat mereka melewati suatu area, mereka melihat “sesuatu”.

Itu adalah salah satu school stuff. Wajahnya pucat, tubuhnya gemetar. Raut wajahnya panik. Namun, dia diam membisu di tempatnya. Tidak berkata maupun bergerak sama sekali. Hal itu membuat Sekar dan Santika merinding.

Santika yang memang pemberani pun mengguncang pelan anggota school stuff itu. Petugas itu tetap diam mematung. Dia tetap tidak berkata apa-apa, tidak memberikan reaksi sama sekali. Sekar dan Santika saling tatap. Mereka memutuskan untuk terus jalan, berusaha untuk melupakan si petugas aneh.

Dari satu area ke area lainnya, Sekar merasa.. ada sesuatu. Ya, ada sesuatu yang jatuh dari pohon. Semacam pocong. Namun, Sekar tidak melihatnya dengan jelas. Dia tetap melanjutkan perjalanan bersama temannya itu.

Di area kedua, mereka melihat petugas tadi. Sama, raut wajahnya tampak panik, wajahnya pucat. Dia seperti sedang bingung. Namun, petugas yang mereka temui kali ini lebih “manusiawi”. Tidak hanya diam di tempat, tidak mengatakan apapun.

Sekar dan Santika merasa bingung sekaligus merinding. Jarak antara area sebelumnya dengan area yang ini cukup jauh. Masa’ langsung bisa datang ke sini dengan kecepatan yang sama dengan mereka, padahal mereka tidak melihat siapapun di dekat mereka di perjalanan. Jangan-jangan itu adalah jin yang suka menyamar jadi orang? Hiiy.., mereka pun mulai berpikir yang aneh-aneh.

“Neng Sekar, Neng Santika, kalian lihat kakak kelas yang akan jadi hantunya, tidak? Katanya, mereka menghilang,” ujar si petugas.

“Kami tidak melihatnya, Pak,” Santika menjawab.

“Hmm.., entahlah, bagaimana mereka bisa menghilang, ya? Semua pintu keluar sekolah dikunci. Ini aneh..,” petugas itu menggaruk kepalanya. “Ya sudah, jika kalian melihat mereka, bilang saja, ya!”

“Iya, Pak,” Santika mengangguk.

Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan. Mereka menuju ke tempat wudhu. Kejadian aneh kembali menghantui mereka.

“Huhuhu..,” terdengar suara tangisan dari salah satu toilet.

“Hiiy.., siapa itu, ya?” Sekar bertanya, ketakutan.

“Huhuhu..,” hanya tangisan yang menjawab. Semakin kencang.

Dan tiba-tiba, semua keran di tempat wudhu menyala, membanjiri tempat wudhu tersebut. Mereka tertatih-tatih keluar dari tempat wudhu, melanjutkan perjalanan. Berusaha melupakan kejadian di tempat wudhu.

***

Para kakak kelas akhirnya ditemukan di luar sekolah, kerasukan. Entah bagaimana caranya mereka berada di luar sekolah, semua jalan maupun celah keluar sekolah sudah ditutup.

Sementara itu, si petugas misterius dan kejadian di tempat wudhu tetap tidak terpecahkan…

*diadaptasi dari cerita ibuku