Tiara Ridwanussalam

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Timun Suri Saksi Bisu Derai Air Mata

Timun Suri Saksi Bisu Derai Air Mata

Timun Suri Saksi Bisu Derai Air Mata

Oleh: Tiara Ridwanussalam

Di daerah Jakarta, ada seorang kakek yang sudah cukup renta, usianya sudah 72 tahun. Ia memiliki 4 orang anak yang masing-masing sudah menikah. Nama kakek tersebut adalah Rudi, kakek Rudi tinggal bersama anak perempuannya beserta menantu dan 3 cucunya. Sementara anaknya yang lain memisahkan diri.

Suatu hari di bulan Ramadan, kakek Rudi sedang menginginkan timun suri untuk takjil berbuka puasa, ia pun menyiapkan uang Rp20.000, karena pasar di sekitar jauh maka kakek Rudi meminta tolong anak perempuannya untuk membeli timun suri di pasar sembari ngabuburit. Bukannya menjalankan perintah dari sang ayah, anak perempuan kakek Rudi justru menolak dengan kasar seraya berkata “Gak ah! Udah tau panas malah nyuruh orang segala” kakek Rudi hanya bisa terdiam tanpa membalas. Hari demi hari terlewati tak terasa sudah mau idul fitri, kakek Rudi pun mencoba minta tolong dibelikan timun suri dengan anaknya namun tetap saja kakek Rudi terus mendapat penolakan bahkan bentakan dari anaknya. Hal terus berulang, akhirnya kakek Rudi memutuskan untuk membeli timun suri ke pasar meskipun jarak yang harus ia tempuh tidak dekat. Saat sudah mendapatkannya kakek Rudi menatap timun suri tersebut dengan rasa gembira sampai meneteskan air mata sambil berkata “Ya Allah, alhamdulillah akhirnya saya bisa makan timun suri. Ya Allah lembutkan lah hati anak perempuanku agar dia tidak membentakku lagi, dan semoga kelak anak-anaknya tidak memperlakukan dia seperti dia memperlakukanku aamiin...” lalu kakek Rudi pulang dengan perasaan gembira.

Beberapa bulan pun berlalu kini usia kakek Rudi sudah tak lama lagi, pada bulan Dzulhijah kakek Rudi menghembuskan nafas terakhirnya di salah satu rumah sakit karena komplikasi. Setelah kakek Rudi meninggal, hidup anak perempuannya pun semakin hancur, anak-anaknya selalu membentak dan mengabaikan perintahnya, rezekinya pun kini menjadi kurang lancar. Akhirnya anak perempuan kakek Rudi menyesali perbuatannya dan memohon agar waktu bisa terulang lagi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren kak!

02 May
Balas

Terima kasih♡

02 May



search

New Post