Merencakan Cita-Cita Untuk Masa Depan
Pada hari ini, kami memulai pelajaran Bahasa Indonesia dengan memasuki BAB terakhir, yaitu BAB 6 yang berjudul Merencanakan Masa Depan.
Yang dimaksud dengan Gantungkan cita-citamu setinggi langit yaitu kita harus memiliki cita-cita yang besar dan ambisius, serta berpikir bagaimana cara mencapainya. Setiap orang harus memiliki cita-cita karena Cita-cita penting karena membantu kita menjalani hidup yang lebih terarah, bersemangat, dan produktif.
Rencana saya setelah lulus SMP, saya ingin masuk ke SMA Negeri 58 yang memiliki reputasi baik dan sesuai dengan minat serta kemampuan saya. Saya akan belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat diterima di SMA pilihan saya melalui jalur yang tersedia, seperti jalur prestasi atau jalur zonasi.
Di SMA 58 nanti, saya ingin lebih mengembangkan potensi diri, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Saya juga berencana untuk aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat saya, agar bisa membangun kemampuan sosial dan kepemimpinan. Dengan masuk ke SMA Negeri, saya berharap bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dan meraih cita-cita saya di masa depan.
Jika saya tidak diterima di SMA Negeri, saya telah menyiapkan beberapa rencana cadangan. Salah satu pilihan saya adalah melanjutkan pendidikan di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang sesuai dengan minat dan bakat saya.
Saya membaca cerita pada halaman buku dari novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi. Di bagian ini, tokoh utama (Lif) sedang mengalami dilema dan kekecewaan karena keinginannya untuk melanjutkan ke SMA tidak disetujui oleh ibunya (Amak).
Teks Negeri 5 Menara tersebut mendeskripsikan tentang setelah lulus dari SMP, Lif berencana untuk melanjutkan ke SMA negeri di Bukittinggi bersama temannya, Randai. Namun, harapannya hancur ketika ibunya, Amak, menyatakan bahwa ia tidak ingin Lif masuk ke SMA, melainkan ke madrasah aliyah. Amak tidak hanya mempertimbangkan faktor biaya, tetapi lebih pada cita-citanya agar Lif menjadi orang yang berilmu luas, religius, dan mampu menjadi pemimpin seperti tokoh besar Buya Hamka. Keputusan itu sangat mengejutkan dan membuat Lif merasa dunia impiannya runtuh seketika, karena SMA adalah impian yang sudah ia bangun sejak lama.
Lalu saya membaca teks berikutnya yang berjudul Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan membahas tentang pentingnya mengenali potensi diri serta membuat rencana masa depan.
Dalam kutipan ini, tokoh utama menyadari bahwa dirinya memiliki minat dan potensi besar dalam dua bidang: bulu tangkis dan menulis. Ia merasa bahwa komentar orang lain, seperti A Kiong dan A Ling, tidak perlu dijadikan penghalang karena ia lebih percaya pada bukti dan keyakinan pribadi. Ia mulai fokus mengembangkan potensinya dengan cara membuat rencana yang terstruktur, seperti yang disarankan dalam buku-buku pengembangan diri: yaitu rencana A dan rencana B.
Rencana A adalah mengejar cita-cita dengan sepenuh hati, yaitu menjadi pemain bulu tangkis berprestasi dan penulis berbobot. Ia menyebut ini sebagai bentuk nyata dari kata cita-cita, sebuah arah masa depan yang jelas dan penuh semangat.
Setelah membaca kedua teks tersebut, hal yang saya dapatkan yaitu
1. Ide pokoknya teks 1 Negeri 5 Menara adalah tokoh aku ingin melanjutkan ke SMA, namun keinginan tersebut tidak disetujui oleh ibunya yang ingin dia masuk madrasah aliyah demi cita-cita religius.
Ide pokok teks 2 Laskar Pelangi adalah tokoh aku menyusun rencana masa depan berdasarkan minat dan kemampuannya, yaitu dalam bidang bulu tangkis dan menulis.
2. Rencana A tokoh aku dalam teks 1 adalah melanjutkan ke SMA negeri bersama temannya untuk meraih impian yang sudah lama ia bangun. Namun, rencana ini berubah karena keinginan ibunya.
3. Inspirasi tokoh teks 1 berasal dari ibunya (Amak), yang ingin anaknya menjadi pemimpin dan orang berilmu seperti Buya Hamka.
Inspirasi tokoh teks 2 berasal dari dirinya sendiri, berdasarkan minat dan potensi pribadi yang ia sadari.
4. Yang menentukan rencana masa depan tokoh adalah ibunya (Amak), karena ia memiliki harapan dan cita-cita besar agar anaknya menjadi tokoh agama dan pemimpin yang baik, sehingga tokoh aku mengikuti keinginan tersebut meski awalnya kecewa.
5. Cita-cita tokoh aku pada awalnya adalah masuk ke SMA negeri untuk menempuh jalur pendidikan umum seperti kebanyakan anak. Namun, karena dorongan dan pandangan ibunya, ia diarahkan untuk mengejar cita-cita pribadi yang berilmu agama dan berbudi luhur melalui pendidikan di madrasah aliyah.
6. Jika saya menjadi Alif, saya akan berbicara dengan orang tua secara baik dan sopan. Saya akan menjelaskan alasan saya ingin masuk SMA, seperti keinginan untuk belajar ilmu yang lebih luas, peluang masa depan, dan minat pribadi. Saya juga akan mendengarkan alasan orang tua dan mencoba mencari jalan tengah, misalnya memilih sekolah yang tetap mempelajari ilmu agama namun juga umum.
7. Walaupun masa depan di tangan Tuhan, manusia tetap harus berusaha dan merencanakan masa depannya dengan sebaik mungkin. Rencana yang matang adalah bentuk ikhtiar, dan Tuhan akan menilai usaha itu. Tanpa rencana, kita bisa kehilangan arah dan kesempatan.
8. Rencana A: Menjadi dokter karena saya tertarik dengan ilmu kesehatan dan ingin membantu orang lain.
Rencana B: Menjadi penulis atau guru jika tidak lolos ke jurusan kedokteran, karena saya juga suka membaca dan berbagi ilmu.
9. Halangan bisa berupa persaingan yang ketat, biaya pendidikan, atau kurangnya dukungan. Untuk mengatasinya, saya akan belajar dengan giat, mencari beasiswa, dan berdiskusi dengan orang tua serta guru untuk mendapat dukungan.
10. Yang membantu saya adalah semangat belajar, dukungan orang tua dan guru, lingkungan yang positif, dan terus mencari informasi serta peluang agar saya bisa berkembang sesuai rencana.
inilah pelajaran yang sudah saya baca hari ini , semoga dapat bermanfaat bagi kalian semua.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar