Tiara Aydin Sava

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Sajak Rindu untuk Guruku

Sajak Rindu untuk Guruku

Nama lengkapnya Silvy Siti Sholikah. Tapi kami biasa memanggil dengan nama Bu Silvy. Perawakannya yang kecil, murah senyum, dan baik hati, membuat dia dicintai oleh para murid. Sebagai guru bimbingan konseling, ia selalu sabar melayani. Bu Silvy adalah salah satu guru yang sangat saya rindukan selama libur dan belajar di rumah. Pandemi yang memaksa kami untuk bersekolah dari rumah, seringkali membuat saya teringat keseharian di lorong-lorong sekolah, bahkan ketika berjumpa dengan guru dan teman-teman. Bu Silvy kerap memberikan nasihat yang berharga selama menjalani masa sekolah. Kerinduan itu sekarang hanya bisa terobati lewat whatsapp, meski hanya sekadar bersapa atau kirim kabar. Beliau, meski saya tahu punya kesibukan sendiri, selalu sabar membalas chat saya. Tak peduli jam berapapun saya berkirim pesan. Ya, Bu Silvy adalah satu dari sekian cerita rindu saya selama menjalani masa pandemi. Kerinduan saya tentu saja seputar suasana belajar di kelas bersama guru dan teman-teman. Rindu suasana di kelas ketika mengikuti pelajaran bahkan saat jam kosong. Saat jamkos, kelas langsung riuh dengan keasyikan masing-masing. Alih-alih mengisi kekosongan waktu. Kalau sudah demikian, waktu akan terasa begitu cepat berlalu. Jadi ingat canda lama, apa sih jam pelajaran favorit kamu? “Jam kosong!” jawab kami riang. Itu sebabnya, saat ada pengumuman rapat guru, warga kelas langsung bersuka ria. Apalagi rapat mendadak pas mata pelajaran berhitung.Pikiran langsung plong, serasa lepas dari beban berpikir saat mengikuti jam pelajaran yang menegangkan. Eh, teman-teman juga kan?Tapi, ya, saya benar-benar rindu bertemu dan ngobrol dengan guru secara langsung, Mendengar suara mereka, melihat gaya keseharian saat mengajar. Mencium tangan mereka saat di sekolah dan menyapa mereka saat bertemu. Saya juga rindu berangkat ke sekolah pagi-pagi. Tergesa karena takut terlambat akibat terjebak macet. Rindu merasakan lelah ketika pulang. Rindu melakukan semua aktifitas di sekolah bersama teman-teman. Dan, tentu saja, rindu keseruan saat kami berkumpul bersama menjelang acara spesial. Seperti saat pertandingan antar sekolah maupun kegiatan yang lain. Pandemi seperti jurang lebar yang memisahkan. Tak hanya sementara, ada juga yang selamanya. Seperti Bapak Supratman, guru Bahasa Inggris sekaligus wali kelas saya, saat duduk di kelas 10. Ia telah berpulang karena terinfeksi Covid-19 beberapa bulan lalu. Masih terkenang dalam ingatan, kejenakaan beliau saat mengajar di kelas maupun di luar kelas. Bagaimana kagetnya beliau dan lantas tertawa lepas, saat kami memberi kejutan di hari kelahirannya. Ia sama sekali tak marah, bahkan mengucap terima kasih, turut bernyanyi, dan berdoa bersama kami. Pak Supratman memang sangat dekat dengan kami, murid-muridnya. Semoga Tuhan memberi tempat terbaik untuk beliau di surga. Kini, meski tak bisa bertemu dengan teman-teman sekolah dan guru baru, saya berupaya untuk mengenal dan ‘bertemu’ dengan mereka di dunia maya. Lewat banyak ruang virtual, kami berinteraksi dan belajar saling mengenal. Bahkan saya juga berkenalan dengan teman-teman baru dari berbagai wilayah dan negara. Lewat grup bimbingan belajar, maupun aplikasi pertemanan di internet.

Mereka adalah teman-teman yang menyenangkan meski saya belum pernah bertemu langsung. Saya hanya bersapa dengan mereka melalui video call maupun chat bersama di grup. Kami berbagi pengalaman belajar, nonton film online bersama di akhir pekan, dan berbagi foto tentang keseharian maupun tempat-tempat menyenangkan. Sungguh, saya merasa seolah bepergian ke tempat-tempat jauh meski sesungguhnya saya hanya di rumah. Benar-benar pengalaman baru yang sangat menyenangkan.Pada akhirnya saya menyadari, pandemi ada bukan tanpa alasan yang bermakna. Pandemi mengajarkan kita untuk tetap berupaya di tengah keterbatasan. Tetap kuat meski tak lagi bertemu orang-orang dekat. Dari pandemi saya makin mengerti, menuntut ilmu tak harus dari bangku sekolah. Kita bisa belajar dari mana saja. Dari keluarga, guru, bahkan teman-teman kita.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah bagus sekali. Terima kasih Tiara. Bu Silvy juga rindu. Semoga berhasil

05 Aug
Balas

Aamiin terimakasih bu Silvy

05 Aug

Wiihh bagus bangett, keren"

05 Aug
Balas

Terima kasih..

05 Aug

baguss aaaaa semangat tiaraaaa

07 Aug
Balas

Makasih Nadiaaa

07 Aug



search

New Post