Membangun Generasi Cerdas yang Berbudi Pekerti Luhur

Ditulis oleh: Tia Maimunah

Majunya peradaban suatu masyarakat, tidak akan pernah terlepas dari berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial. Sering kali, Proses pendidikan hanya terfokus pada pentingnya aspek intelektual semata, tanpa memperhatikan aspek sosial dan spiritual yang merupakan penentu kembalinya para penerus bangsa dalam masyarakat.Tingginya ilmu yang dimiliki oleh seseorang bisa membuatnya berpikir mengenai banyak hal yang luar biasa dan tatkala membuatnya berpikir tinggi mengenai tingkatnya yang lebih tinggi dari orang lain.

Ketika berada dalam kelompok belajar, salah satu hal yang tersulit adalah menyatukan banyak kepala dalam satu meja yang sama. Sering kali terjadi kesalahpahaman antar anggota kelompok, yang disebabkan oleh perbedaan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh masing-masing anggota. Menurunkan ego, membuka sesi musyawarah, dan terbuka atas saran dan masukan dari masing-masing anggota adalah salah satu contoh penerapan budi pekerti luhur.

Contoh konkret, ketika suatu kelompok hanya mengandalkan ilmu pengetahuan tanpa budi pekerti luhur, kelompok akan mengalami ketertinggalan dalam meraih tujuan bersama hanya karena mendebatkan informasi yang benar menurut individunya masing-masing, tanpa menurunkan ego untuk saling bertukar pikiran. Sementara, kelompok dengan ilmu pengetahuan dan budi pekerti luhur yang beriringan, bisa membuka pikiran dengan lebih luas, bertukar ide, membuat inovasi, hingga akhirnya bisa mencapai tujuan mereka dengan lebih maksimal.

Budi pekerti yang luhur merupakan pembeda, tentang bagaimana suatu ilmu pengetahuan akan digunakan. Dengan ilmu pengetahuan yang berjalan beriringan dengan budi pekerti yang luhur, tidak hanya maju dalam aspek intelektual semata, penerus bangsa yang cerdas akan berkembang dalam aspek intelektual, spiritual, dan sosial.

Daftar Pustaka

Nomor telepon: +62 85806417494

E-mail: [email protected]