Theresia E.S. Butarbutar

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Berkemah Bersama

Berkemah Bersama

Kriiiiiiing…terdengar bunyi telepon di ruang tamu. “Halo, selamat pagi” sapa Bi Inem, sang asisten rumah tangga dirumah Faura ketika mengangkat telepon.

“Halo, selamat pagi, Bi Inem. Bisa bicara dengan Faura?” tanya Friska.

“Oh, ini dengan Non Friska ya?” balas Bi Inem

“Iya, Bi ini saya Friska. Oh iya Bi, Fauranya ada tidak, Bi?”

“Ada kok non sebentar ya bibi panggil dulu..” dan bibi pun segera pergi ke kamar Faura.

“Non Faura… non” panggil bibi. “Iya bi, ada apa ya bi?” jawab Faura.

“Ini ada telepon dari non Friska”

Faura pun segera mengambil telepon yang diberikan Bi Inem kepadanya.

“Halo Friska… ada apa?”

“Faura, kan kita sudah janji ke Bella, hari ini kita akan berkemah di halaman belakang rumahnya. Apakah kamu sudah siap? aku lagi di jalan sedang menuju ke rumah kamu, nih…” ucap Friska. Dia pun segera menutup teleponnya setelah Faura menjawab bahwa ia akan segera bersiap-siap.

Setengah jam kemudian Friska tiba di rumah Faura. Faura sudah siap menunggu didepan pintu rumahnya.

“Faura, kamu sudah siap kan? Ayo kita segera berangkat, jangan sampai Bella kelamaan menunggu kita…” seru Friska dari dalam mobil.

“Oke, aku sudah siap” jawab Faura. Mari kita berangkat, tetapi aku pamit dulu ya ke mamaku.

Sudah dari beberapa hari yang lalu, Faura meminta izin kepada Papa dan Mamanya. Rencananya hari ini, Faura, Friska dan Bella akan berkemah di halaman belakang rumah Bella yang cukup luas. Awalnya, Papanya kurang setuju dengan rencana Faura dan teman-temannya, karena khawatir akan turun hujan dimalam hari sebab beberapa hari ini hujan seringkali turun dengan sangat deras.

Faura merasa sedih dan kecewa ketika ayahnya tidak mengijinkannya untuk pergi. Berulang kali dia mencoba untuk menyakinkan papanya dengan mengatakan bahwa dia hanya akan berkemah dirumah Bella, toh kalau hujan turun mereka kan tinggal pergi masuk ke dalam rumah sehingga tidak akan kehujanan seperti yang dikhawatirkan papa. Dan setelah mamanya memberikan pengertian kepada papa, akhirnya Faura pun diizinkan papa untuk pergi berkemah.

“Mah, Friska sudah sampai. Kami pergi dulu ya kerumah Bella” ucap Faura. sambil mencium tangan mamanya.

“Oke, sayang” jawab Mama.

“Pastikan tidak ada perlengkapanmu yang tertinggal ya. Hati hati dijalan dan sampaikan salam untuk Friska, Bella dan keluarga Bella. Selamat berkemah ria, anak cantik!!” pesan Mama sambil mencium kening Faura. Mama tidak keluar rumah menemui Friska karena sedang sibuk membuat adonan kue untuk dibawa kerumah nenek besok sore.

Faura dan Friska pun segera berangkat menuju rumah Bella dengan penuh semangat. Setibanya mereka disana, Faura segera menyampaikan salam dari orangtuanya untuk Bella dan keluarganya.

“Asiiiik, aku sudah menunggu kedatangan kalian dari tadi” ucap Bella dengan wajah kegirangan.

“Ayo, segera kita bersiap-siap. Aku sudah tidak sabar ingin menghabiskan waktu bersama kalian di tenda… pasti seruuu “ ajak Bella sambil bergegas penuh semangat. Dan kemudian merekapun sepakat untuk segera mempersiapkan segala keperluan berkemah.

Namun, karena hari sudah hampir siang, sebelum mereka mempersiapkan tenda dan keperluan lainnya, Mamanya Bella menyuruh mereka untuk terlebih dahulu makan siang. Dan setelah mereka beristirahat sejenak usai makan, mereka kemudian menyiapkan tenda, bantal, selimut dan segala kebutuhan mereka untuk berkemah. Bi Atun, asisten rumah tangga di keluarga Bella pun turut membantu.

“Non Bella, Non Friska dan Non Faura, apakah mau dibuatkan minuman segar dan camilan untuk di tenda?” tanya Bi Atun setelah selesai membantu mereka memasang tenda.

“Mauuuu dong, Bi “ucap Bella. “Aku juga mau,bi!” ucap Friska dan Faura hampir berbarengan. “Yang banyaaaak ya, bi, Terimakasih….!” seru mereka dengan penuh senyum sambil membuka tangan mereka selebar mungkin menunjukkan sebanyak apa mereka ingin dibuatkan camilan. Bi Atun pun terseyum dan segera pergi ke dapur untuk menyiapkannya.

“Friska, Faura… enaknya kita mau main apa dulu nih?” tanya Bella.

“Hmm…. Main tebak-tebak an yuk” jawab Friska. “Seperti tebak-tebakan nama binatang, nama negara, nama benda dan nama nama lainnya”

“Oooh, main ABC Lima dasar ya maksud kamu?” tanya Faura

“Iya…gimana gimana? Seru kan? Main, yuk!” ucap Friska

“Oke ” Jawab Bella dan Faura berbarengan

Mereka kemudian main dengan sangat seru, sambil sibuk mengunyah camilan dan minum Jus Jeruk yang sudah disiapkan Bi Atun. Apabila ada teman yang tidak bisa menjawab, maka mereka akan saling membantu untuk memberitahu. Tidak ada yang saling mengejek temannya apabila tidak bisa menjawab. Bapak dan Ibu Guru di sekolah pernah berpesan kalau mereka harus bersikap dengan sopan dan baik selama bermain dengan teman-teman. Setelah lelah bermain, mereka pun ketiduran.

Tidak terasa, hari sudah sangat sore dan matahari sudah terbenam. Mereka segera menyiapkan perlengkapan untuk mandi. Disaat mereka hendak menuju kamar mandi, mereka bertemu dengan mamanya Bella di ruang tamu.

“Mah, aku sama teman-teman mau mandi dulu ya…Setelah itu, kami akan menonton TV sebentar sambil menunggu waktunya makan malam” ucap Bella kepada mamanya.

“Baik, sayang. Nanti Bi Atun akan mengantarkan makan malam kalian ke tenda ya” ujar Mama.

“Horeee, makan malam nya di tenda. Makasih mamaku yang baik hati “ seru Bella dengan kegirangan sambil mengecup kening mamanya.

“Terimakasih, tante” ucap Friska

“Terimakasih, tante“ ucap Faura

Setelah mandi dan menonton TV, mereka pun kembali ke tenda. Tidak berapa lama, Bi Atun datang untuk mengantarkan makan malam yang telah disiapkan oleh mamanya Bella. Ada nasi goreng, telur dadar, ayam goreng crispy dan ada juga buah Apel sebagai pelengkap.

“Bella, masakan mama kamu enaaaak sekali. Aku nggak berhenti berhenti nih, makannya” ucap Faura sambil menggigit ayam goreng crispy dengan penuh semangat.

“Iya, Bella, enaaak banget rasanya, trus ada buah Apel kesukaan ku lagi. Ah, Mama kamu baik sekali ya” ucap Friska.

“Senang deh kalau kalian suka, ayo kita segera selesaikan makan malam agar kita dapat bermain lagi dan saling bercerita sebelum tidur nanti” ucap Bella.

Selesai makan malam, mereka masuk ke dalam rumah untuk mencuci piring kotor dan menyikat gigi mereka. Sekembali mereka ke dalam tenda, satu persatu dari mereka bergantian bercerita dengan penuh semangat. Terkadang, mereka tertawa sampai terbahak bahak ketika ada seorang teman yang menceritakan cerita yang sangat lucu.

Tiba-Tiba, Mamanya Bella pun berseru dari luar tenda, “Anak-anak, hari sudah larut malam. Segera istirahat ya. Jangan lupa berdoa dan jangan lupa menutup tenda kalian serta memakai krim anti nyamuk agar kalian tidak digigit nyamuk sepanjang malam”

“Baik, Mah…Baik, Tante “ucap mereka bertiga secara hampir bersamaan.

Ketika tengah malam, disaat mereka sudah terlelap tidur, tiba-tiba Faura terbangun dan kemudian membangunkan teman-temannya.

“Friska…Bella…. kalian dengar suara itu gak?” ucap Faura.

“Suara apa, Faura?” jawab Bella. “Iya, suara apa?” tanya Friska.

“Kresek…. Kresek…… suara terdengar dari belakang semak-semak. “Suara apa itu?” kata mereka berbarengan.

Karena takut, mereka pun keluar dari tenda bersama-sama. Ternyata suara itu hanyalah suara seekor kucing yang sedang berlari menuju ke semak-semak.

“Ah, hanya seekor kucing toh” ucap mereka. Mereka pun kembali masuk ke dalam tenda dan melanjutkan tidur.

Beberapa jam kemudian, giliran Friska yang terbangun lalu dia pun membangunkan teman-temannya.

“Bella… Faura…kalian dengar suara itu gak?” tanya Friska

Bella dan Faura pun terbangun dari tidur mereka.

“Aku tidak mendengar suara apapun” kata Bella.

“Aku juga nggak dengar apa-apa” ucap Faura sambil menggosok-gosok matanya karena masih mengantuk berat.

“Krock…krock…” suara terdengar dari luar. “Apa itu?!!” seru mereka bertiga.

Mereka pun keluar dari tenda bersama-sama. Dengan agak ketakutan mereka keluar sambil bergandengan tangan. Ternyata yang mereka dengar hanyalah suara seekor katak.

“Ya, ampun lagi lagi hanya suara seekor binatang yang tidak menakutkan“ bisik Friska kepada mereka.

” Ayo, kita masuk tenda lagi, aku masih ngantuk nih” ucap Bella sambil menguap lebar.

“Uaahh, aku jugaaaa” ucap Faura. Mereka pun segera kembali masuk kedalam tenda.

Tiba-tiba sekitar pukul 05.00 terdengar suara “Ding… Dong…” “Ding…. Dong …”

“Aaaaaaa……. suara apa itu?!” seru mereka bersamaan. Sambil ketakutan, mereka pun berpelukan dan tetap berada didalam tenda.

“Ah, mungkin kita salah dengar…. Ini kan masih pagi sekali, masa ada orang yang membunyikan bel dan bertamu di pagi hari seperti ini? “ucap Bella

“Ding… Dong… Ding… Dong “suara bel kembali berbunyi. Mereka akhirnya memberanikan diri untuk keluar dari tenda. Pelan-pelan, mereka berjalan menuju pagar rumah. Dan sebelum mereka sampai, mereka melihat mamanya Bella keluar dari pintu rumah dan berjalan kearah pagar. Merekapun akhirnya memutuskan untuk kembali ke tenda mereka.

” Permisi…” seru seorang Bapak dibalik pagar rumah.

“Iya pak. Bapak dari Dapoer Tere ya ?” tanya Mamanya Bella kepada bapak tersebut.

“Iya bu, saya dengan Pak Dimas dari Dapoer Tere. Saya mengantarkan pizza pesanan Ibu Betty. “Apakah Ibu adalah Ibu Betty?” tanya pak Dimas.

“Oh, betul Pak. Saya dengan Ibu Betty. Terimakasih ya pak” ucap mamanya Bella ketika menerima Pizza pesanannya dan memberikan sejumlah uang kepada Bapak tersebut lalu berkata, “Kembaliannya untuk tips bapak, ya”

“Wah, terimakasih banyak, Ibu” jawab Pak Dimas dengan wajah sangat terharu karena pagi-pagi sudah mendapatkan tambahan rezeki. Pak Dimas pun bergegas pergi dari rumah Bella.

Bella, Friska dan Faura pun penasaran dan masuk kedalam rumah.

“Mah, yang tadi membunyikan bel itu siapa? Kok bertamu di pagi hari seperti ini?” tanya Bella

“Oh… tadi itu Bapak pengantar Pizza. Mama memesan Pizza dari Dapoer Tere dan meminta khusus kepada mereka untuk diantarkan sekitar jam 05.00 pagi ini, supaya bisa untuk sarapan kalian nanti” jawab mama sambil membuka kotak Pizza untuk memastikan kalau pesanannya sudah sesuai.

“Asiiiik, ada Pizza Pepperoni kesukaanku nih” seru Bella kegirangan.

“Mah, sepertinya aku tidak bisa menunggu lagi untuk jam sarapan nanti. Boleh aku dan teman-temanku makan pizza sekarang?... pleaseeee” ucap Bella sambil memelas kepada Mamanya. Mamapun tersenyum dan mengangguk tanda mengizinkan untuk Bella dan teman-temannya makan pizza saat itu juga.

“Friska, Faura, ayo kalian coba Pizza ini … enaaak deh, pasti kalian suka” ucap Bella

“Waah, ada Pizza… “ seru Friska dengan gembira

“Terimakasih Tante …“ucap Friska dan Faura disertai senyum lebar

Merekapun makan pizza dengan penuh semangat. Selesai makan, mereka pamit kepada Mamanya Bella untuk kembali kedalam tenda. Dalam perjalanan menuju tenda, mereka merencanakan bersama untuk bermain congklak. Sebuah permainan tradisional lama yang sangat seru untuk dimainkan. Friska membawa alat permainan congklak dari rumahnya. Karena permainan congklak hanya dilakukan oleh 2 pemain, maka mereka pun bergantian bermain dengan adil dan tidak saling rebutan.

Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi ketika mereka memutuskan untuk bermain diluar tenda.

“Kita main Tak Patung, yuk” ajak Bella.

“Ayuuuk” jawab Friska dan Faura bersamaan.

Permainan Tak Patung atau patung-patungan adalah sebuah permainan yang menempatkan satu orang sebagai penjaga (sang nenek) yang tugasnya mengejar pemain yang lainnya. Yang tertangkap dinyatakan mati/kalah dan menggantikan posisi penjaga. Jika tidak mau tertangkap, pemain harus berpura-pura menjadi patung dan tidak boleh bergerak sedikitpun maupun tertawa serta tidak boleh kelihatan gigi.

Friska menjadi pemain pertama, Faura menjadi pemain ke dua, dan Bella pun menjadi sang nenek (sang penjaga). Penjaga akan berhitung sebanyak sepuluh hitungan. Mereka bermain dengan sangat seru. Saat jam 11.00 siang merekapun selesai bermain dan Faura paling sering lolos dari Bella.

“Sudah ya Friska, Faura. “Aku capek ngejar-ngejar kalian terus” ucap Bella kelelahan sambil mengelap keringat di dahinya.

“Ok, aku juga capek nih lari terus” balas Faura. “Iya, aku juga “ucap Friska.

“Sekarang, kita mau ngapain ya?” tanya Bella kepada teman-temannya

“Gimana kalau kita minum, dan istirahat sebentar. Aku keringetan banget nih lari terus” ucap Faura.

“Iya, aku juga haus, pengen minum. Sehabis istirahat, kita mandi ya” ajak Friska.

Mereka pun masuk rumah, mengambil minum dan istirahat sebentar. Kemudian mereka mandi secara bergantian. Setelah selesai mandi, mereka memutuskan untuk segera kembali ke tenda dan membongkar tenda serta merapihkan seluruh perlengkapan karena sebentar lagi Friska dan Faura harus pulang.

Saat menuju tenda, mereka melihat mamanya Bella sedang memasak makan siang. Mereka pun ingin membantu untuk memasak.

“Mah” kata Bella sambil mendekat kearah mamanya.

“Ah… kamu nih Bella ngagetin mama saja” jawab mamanya dengan sedikit kaget. Oh ya, kamu ngapain ke sini?”

“Aku, Friska dan Faura mau bantu mama masak , boleh gak mah?”

“Hum… Boleh doong…ya sudah sini bantuin mama masak sayur bayam ya.”

“Asyiiiiikk…… sayur bayam” teriak mereka bertiga.

“Ok, sekarang mama akan memotong bawang merah dan bawang putih. “Bella, kamu cuci sayur bayamnya. Friska kamu ambil garam di sana ya, dan Faura siapin air bersih untuk merebus sayur bayamnya nanti”

“Siap” jawab mereka bertiga bersamaan.

Setelah mereka memasak bersama, mereka pun menikmati hasil masakannya. Selain sayur bayam, ada ikan bandeng, tempe goreng, nasi, dan yang tidak kalah penting ada air putih yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Ada pula buah jeruk sebagai pelengkap.

Makan siangpun selesai. Tiba saatnya untuk Friska dan Faura untuk pulang. Mereka kemudian berpamitan dan mengucapkan terimakasih kepada orangtua Bella dan juga Bi Atun. Sebelum Friska dan Faura pulang, mereka bertiga terlebih dahulu merapihkan tenda dan seluruh perlengkapan. Serta saling berjanji untuk mengulang pengalaman berkemah lagi dikemudian hari. Ternyata, berkemah bersama itu sangat menyenangkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post