Saya ingin sedikit berbagi tentang pengalaman saya. Pada awalnya saya seorang anak yang selalu menunda setiap tugas yang diberikan oleh orang tua saya maupun tugas dari sekolah. Karena saya berfikir bahwa tugas tersebut merupakan hal yang sepele ataupun mudah untuk dikerjakan. Terkadang saya malas melakukannya karena alasan tersebut. Padahal kedua orang tua saya selalu menyampaikan bahwa seharusnya saya jangan menunda setiap pekerjaan ataupun tugas yang ada, karena setiap tugas ataupun pekerjaan yang ditunda semakin lama akan semakin menumpuk jika tidak dikerjakan secara langsung. Saya tidak pernah menghiraukan perkataan kedua orang tua saya. Menurut orang tua saya, saya mempunyai watak yang keras dan sulit merubah pikiran saya.

Beranjak sedikit lebih dewasa kira-kira ketika saya duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar, saya ingat pada saat itu wabah Covid-19 menyerang seluruh dunia, termasuk Indonesia. Yang mengharuskan semua aktivitas dilakukan dari rumah termasuk sekolah. Sehingga pada saat itu proses belajar-mengajar dilakukan secara Zoom. Pada awal melakukan proses belajar melalui online saya mengalami kesulitan, terutama dengan tugas yang menumpuk setiap harinya. Bagaimana tidak menumpuk? Setiap guru bidang studi pasti meberikan tugas untuk setiap harinya. Entah itu tugas tertulis, membuat video, ataupun tugas kelompok. Saya merasa sangat stress, karena dengan kebiasaan saya yang selalu menunda tugas. Awalnya saya selalu marah-marah dan menjadi cepat emosi ketika adik-adik ataupun orang tua saya bicara kepada saya. Apalagi ketika orang tua saya menasihati saya untuk merubah cara belajar saya yang selalu menunda tugas tersebut. Lambat laun akhirnya saya menyadari bahwa kebiasaan saya ini memang harus dirubah, jika bukan diri saya yang merubahnya siapa lagi? Semenjak dari itu saya mencoba menyelesaikan setiap tugas yang diberikan pada hari itu dan saya menyelesaikan setiap tugas yang diberikan hari itu juga. Awalnya saya merasa kesulitan untuk melakukan hal tersebut, tapi saya merasakan dampak dari perubahan yang saya lakukan tersebut. Saya merasa jadi lebih santai tidak ada beban, karena tugas hari itu selesai hari itu juga. Orang tua saya yang melihat perubahan saya pun merasa senang. Sejak saat itu ketika saya mendapat tugas, orang tua saya tidak perlu untuk mengingatkan saya untuk mengerjakannya, karena saya akan langsung mengerjakannya. Sejak saat itu juga orang tua saya memberi kepercayaan kepada saya dalam hal belajar dan tidak pernah memeriksa, hanya mengingatkan saja untuk memeriksa tugas kembali. Saya merasa senang diberi kepercayaan oleh orang tua saya.

Dari usaha yang saya sudah lakukan tersebut, saya dapat memetik hasilnya. Prestasi saya meningkat, dan dalam hal belajar saya tidak merasa terbebani. Saat ini saya sudah duduk di bangku kelas 7, dengan pelajaran yang dirasa lebih sulit dan tugas yang lebih banyak, dengan system belajar yan saya terapkan saat ini, saya merasa tidak terlalu banyak mengalami kesulitan.

Jadi, dari pengalaman saya ini, setiap usaha ataupun kerja keras yang dilakukan pasti akan membuahkan hasil yang baik atau dengan kata lain usaha tidak akan mengkhianati hasil. Namun kita harus ingat setiap usaha yang lakukan harus selalu diiringi dengan doa. Agar apapun yang kita lakukan dapat berjalan dengan lancer dan kita juga harus selalu meminta penyertaan dari Tuhan. Semoga pengalaman saya ini dapat menginspirasi teman-teman semua.