Di sebuah sekolah yang berada di pelosok desa, ada seorang anak yang bernama Rian. Rian adalah siswa yang cerdas dan berbudi pekerti luhur. Dia selalu mendapatkan nilai tertinggi di kelas dan memenagkan banyak lomba. Rian juga sangat pandai mengatur waktu antara kegiatan sekolah dengan kegiatan rumah. Oleh karena itu Rian tidak pernah meningalkan PR-nya dan ia selalu membantu oran tua.

Namun, dengan kepandaian-nya Rian tidak pernah sobong kepada teman-teman. Pada saat itu teman-nya butuh bantuan saat mengerjakan tugas ia mengajarkan teman-nya itu dengan sabar. Rian dikenal baik oleh guru, Rian sangat hormat dengan guru dan selalu sopan saat menjawab pertanyaan dari guru. Rian juga tidak pernah meninggalkan ibadah-nya sebagai seorang muslim. la selalu menjalankan sholat 5 waktu di masjid dekat rumah-nya.

Pada suatu hari ada Alex teman Rian yang meminta tolong kepada Rian untuk mengajarkan-nya pelajaran matematika. Alex meminta tolong kepada Rian karena dari dulu ia tidak pandai dalam pelajaran matematika. Setelah Alex belajar matematika bersama Rian keesokan harinya ada ulangan matematika. Setelah hasil ulangan keluar nilai Alex pun mengalami keniakan yang signifikan. Alex pun berterimakasih kepada Rian. Pada ulangan berikut-nya ada teman Rian yang bernama Ibra. Pada saat itu Ibra berusaha menyontek dan betanya kepada Rian tentang soal yang tidak ia pahami akan tetapi Rian menolak karena Rian tau kalau memberi contekan kepada orang lain itu tidak baik.

"Cerita tentang Ria mengigatkan kita sebagai siswa agar berbudi pekerti luhur. Hal ini menunjukkan bahwa dengan kecerdasan dan berbudi pekerti luhur, kita dapat mencapai kesuksesan di masa depan. Sebuah penelitian menjelaskan bahwa anak yang berbudi luhur akan sukses di masa depan. Jadi ingat berbudi luhur adalah kunci kesuksesan. Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari cerita ini dan menjadi pribadi yang lebih baik."