Syahida Amalina A'la

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Rahasia Persahabatan

Rahasia Persahabatan

Sinopsis

Rina dan Kiki adalah dua anak yang bersekolah di SDIT Ceria Bangsa. Rina adalah anak yang sangat rajin dan ramah kepada sesama. Selain itu, Rina juga memiliki banyak teman karena sikapnya yang selalu ceria dan tersenyum. Sementara itu, Kiki adalah seorang anak yang sangat cantik dan kaya raya. Orang tuanya adalah pengusaha terkenal. Kiki juga seorang murid yang sangat pintar. Namun sayang, Kiki amat sombong. Itulah sebabnya teman-teman menjauhi Kiki, kecuali 3 orang temannya yang juga kaya dan cantik.

Kiki selalu iri dengan Rina yang sangat disukai oleh banyak orang di sekolah SDIT Ceria Bangsa. Kiki juga ingin memiliki banyak teman seperti halnya Rina. Kiki berpikir keras dan menemukan sebuah ide.

Keesokan harinya, Kiki datang ke sekolah dengan penampilan penuh aksesori yang cantik dan terlihat mahal. Kiki berjalan mondar mandir di sekeliling Rina dengan gayanya yang lebay. Teman-teman menjadi risih karena sikap Kiki. Teman-teman lalu mengusir Kiki.

Kiki menjadi kesal dan marah. Suatu hari, Kiki menemui Rina dan bertanya apa rahasia memiliki banyak teman dan disukai oleh banyak orang. Kiki bertanya dengan nada mengejek pada Rina. Kiki mengatakan kalau Rina tidak secantik dan sepintar dirinya.

Rina sama sekali tidak marah. Dia hanya tersenyum dan memberitahu Kiki rahasianya. Rina bilang, rahasia untuk memiliki banyak teman dan disukai oleh banyak teman bukanlah untuk menjadi cantik, populer ataupun pintar. Namun, yang dibutuhkan adalah kasih sayang dan sikap gemar menolong.

Kiki akhirnya sadar apa yang selama ini dia lakukan tidaklah benar. Kiki mulai merubah sikapnya. Rina membantunya. Sejak saat itu, mereka berdua menjadi sahabat dan berteman dengan teman yang lain.

Cerita

Judul : Rahasia Persahabatan

Pagi tiba. Matahari memperlihatkan sinarnya yang indah dan hangat. Pagi hari di SDIT Ceria Bangsa selalu ramai oleh para murid yang bersemangat untuk belajar di sekolah. Rina, salah satu murid SDIT Ceria Bangsa yang disukai banyak orang, berjalan ke dalam kelas.

Rina : Assalamualaikum, teman teman…

Para murid : Waalaikumslam, Rina…

Rina : Pagi ini cerah sekali ya.

Para murid : Iya. Sangat nyaman udaranya.

Rina : Sebentar lagi, pelajaran akan dimulai. Ayo kita siap siap!

Para murid : Kami juga baru akan siap-siap.

Rina : Oke, jangan sampai kita dihukum Bu Guru!

Para murid : Iya, betul.

Namun dari kejauhan, sepasang mata terus saja mengamati Rina dan teman temannya. Kiki, seorang anak yang kaya, cantik dan pintar sangat iri dengan Rina yang memiliki banyak teman.

Kiki : Huuuh. Apa sih, rahasianya Rina sampai dia bisa punya banyak teman dan disukai oleh banyak orang? Padahal kan, jelas aku lebih cantik dan lebih pintar dibanding Rina.

Lily: Iya betul, Ki. Aneh banget ya?

Kiki : Sepertinya Rina menyembunyikan sesuatu deh.

Lily : Iya, mungkin saja.

Akhirnya, bel berdering dan pelajaran pun dimulai. Kiki terus saja memikirkan Rina. Kiki benar-benar tidak bisa berkonsentrasi. Akibatnya, Bu Guru menghukumnya dengan berdiri di luar kelas. Kekesalan Kiki semakin menjadi. Dia berpikir keras untuk menjauhi Rina dari teman-teman yang lain. Akhirnya, Kiki menemukan sebuah ide.

Kiki : Oke, besok akan kulakukan rencanaku itu. Pasti Rina akan langsung dijauhi oleh teman-teman kalau seperti ini. Tapi kalau tidak, awas kamu Rina!

Pelajaran usai, Kiki pun diperbolehkan masuk ke dalam kelas kembali. Kiki masuk dan melihat Rina sedang dikerumungi oleh teman-teman di kelas. Kiki semakin merasa kesal.

Keesokan harinya, Kiki datang ke sekolah dengan seragam yang penuh hiasan. Rambut panjangnya yang indah dihiasi pita berwarna emas, jepit rambut, dan bando. Rambut Kiki dikepang dua. Tak lupa, Kiki juga menyemprotkan parfum di seragamnya. Sepatunya pun terlihat masih baru. Kiki berjalan menuju kelas dengan gayanya yang lebay. Orang-orang di sekitar Kiki memandang sambil melongo. Kiki mengabaikannya.

Kemudian Kiki masuk kelas. Rina dan teman-teman sekelasnya terkejut dengan pakaian Kiki. Kiki tersenyum menyeriangai. Kiki berjalan menuju kelompok Rina dan teman-temannya.

Kiki : Hai semua! Perkenalkan, aku Kiki yang cantik. Mulai sekarang, jauhi Rina, dan bertemanlah denganku!

Teman-teman : Tidak mau! Kamu selalu saja bertingkah kekanak-kanakan seperti itu. Pergi sana!

Kiki : Oooh, jadi kalian mengabaikan Kiki yang luar bias ini ya?

Rina : Sudah.. sudah, jangan bertengkar! Kiki, kalau kamu mau ikut bergabung dengan kami, lepas dulu aksesorimu ya.

Kiki : Huuh, jadi kamu juga mengusirku, Rina?

Rina : Aku tidak mengusirmu kok. Aku hanya ingin kamu melepaskan aksesori yang berlebihan itu.

Kiki : Ah, sudahlah! Kalian semua sama saja!

Kikipun pergi. Dia semakin kesal dan iri dengan Rina. Kiki merasa heran, kenapa Rina lebih disayang teman-teman dari pada dirinya.

Kiki : Aku bingung, kenapa ya, Rina selalu disayangi banyak orang dan memiliki banyak teman. Padahal kan, aku lebih cantik dan pintar dibanding Rina. Aku selalu memiliki banyak aksesori baru setiap hari. Tapi Rina hanya memakai kerudung sederhana saja.

Keesokan harinya di Sekolah. Kiki kembali ke sekolah tanpa memakai aksesori apapun. Tentu saja teman-teman di kelas merasa heran. Saat Bu Guru memberikan soal ulangan dadakan, Kiki berpura-pura bodoh dan tidak menjawab soal ulangan meskipun sebenarnya dia tahu jawabannya.

Kiki : Kalau aku mengikuti apa yang Rina lakukan, pasti aku juga akan menjadi seperti Rina.

Kiki terlalu percaya diri saat melakukannya. Akibatnya, Bu Guru menegur Kiki dan bertanya kenapa nilai ulangannya bisa jelek. Padahal biasanya, Kiki selalu mendapat nilai terbaik.

Bu Guru : Kiki, kenapa nilaimu jelek sekali di ulangan kali ini? Soal-soal yang ibu berikan adalah soal-soal yang sering ibu ulang di kelas. Padahal ibu yakin kamu pasti bisa menjawabnya. Ibu kecewa padamu, Kiki.

Kiki : Maafkan aku, Bu Guru… aku hanya…

Bu Guru : Hanya apa?

Kiki : Ah, bukan apa-apa. Maafkan Kiki ya, Bu. Kiki janji tidak akan mengulanginya lagi.

Bu Guru : Ya sudah, kali ini kamu Ibu maafkan. Tapi lain kali kamu harus berusaha agar nilaimu kembali seperti dulu ya.

Kiki : Baik, Bu Guru.

Bel tanda pulang sekolahpun berdering. Kiki cepat-cepat mengambil tasnya dan berlari pulang. Kiki sampai lupa, kalau seharusnya dia menaiki mobil Pak Imran, supirnya. Kiki merasa sangat malu hari ini. Namun, rasa iri dan kesalnya pada Rina tak juga hilang.

Kiki sampai di rumah, lalu makan siang dan berusaha untuk tidur siang. Namun Kiki tak bisa tertidur. Akhirnya, Kiki memutuskan untuk mengunjungi Rina di rumahnya. Kiki ingin menjawab rasa penasarannya pada Rina.

Sesampainya di rumah Rina, Kiki disambut baik oleh Rina. Rina menyuguhkan Kiki segelas jus manga segar buatannya sendiri. Itu adalah minuman kesukaan Kiki.

Rina : Jadi, kenapa kamu kemari siang siang begini, Kiki?

Kiki : Hmm… Sebenarnya aku mau bertanya.

Rina: Mau bertanya apa, Ki?

Kiki : Sebenarnya apa sih, rahasiamu sampai memiliki banyak teman dan disukai banyak orang? Padahal kan, dibanding kamu, aku jauh lebih cantik, pintar, dan kaya. Nilaiku pun lebih bagus daripada kamu.

Rina : Kamu mau aku kasih tau rahasianya?

Kiki : Iya dong.

Rina : Sebenarnya, rahasiaku untuk memiliki banyak teman dan disukai banyak orang adalah sikap ramah dan murah tersenyum. Aku juga tidak malu untuk menolong orang yang membutuhkan pertolonganku. Hanya itulah rahasiaku.

Kiki : Jadi kalau kita ingin punya banyak teman, tidak perlu harus menjadi cantik, pintar dan kaya ya?

Rina : Iya, tentu saja!

Kiki : Hmm… kalau begitu, aku minta maaf ya, Rin. Selama ini aku selalu iri dan merasa kesal padamu.

Rina : Iya, gak papa kok.

Kiki : Oh iya, boleh tidak, aku menjadi sahabatmu mulai sekarang?

Rina : Tentu boleh dong!

Kiki : Terima kasih, Rina.

Rina : Iya, sama sama.

Kiki : Kalau begitu, aku pulang dulu ya. Ibu pasti sudah menungguku.

Rina : Iya, boleh. Tapi sebelumnya, jangan lupa bawa jus manga ini. Ini minuman kesukaanmu kan? Ambil saja! Aku masih bisa membuatnya lagi lain kali kalau aku mau.

Kiki : Benarkah?

Rina : Iya, tentu saja.

Kiki : Kalau begitu, Terimakasih ya, Rina.

Rina : Iya.

Kiki pulang kerumahnya dengan perasaan bahagia. Kiki kini tahu, rahasia yang dimiliki Rina untuk memiliki banyak teman dan disukai oleh banyak orang. Bukan kecantikan ataupun kecerdasan. Yang terpenting adalah sikap ramah dan murah tersenyum. Tak lupa juga untuk terus memberikan bantuan untuk mereka yang membutuhkan.

Keesokan harinya di sekolah, Bu Guru memberikan tugas kelompok. Kini, Kiki tak lagi bersaing dengan Rina. Kini Kiki siap membantu Rina. Akhirnya, mereka bersahabat baik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah bagus bgt kak! Semangat ya kak! Oh ya aku udh follow kakak.. jd kakak tolong follback aku yaa.. semangat!

22 Jun
Balas



search

New Post