Syahida Amalina A'la

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Negri Tarashi dan Negri Aylani #5 || Raja Tara Dengan Penyamarannya

Negri Tarashi dan Negri Aylani #5 || Raja Tara Dengan Penyamarannya

Hari demi haripun berlalu dan tetap seperti itu. Semenjak Putri Ghaziyyah di penjara, Rakyat semakin banyak yang pindah dari Negri Tarashi. Mereka telah kehilangan satu-satunya harapan untuk bertahan hidup, yaitu Putri Ghaziyyah. Jadi mereka harus selekas mungkin meninggalkan Negri Tarashi.

Kepindahan Rakyat Tarashi tersebut membuat resah Raja Tara. Bagaimanapun, tanpa bantuan dari Rakyat jelata yang menciptakan senjata-senjata dan membayar pajak tiap minggunya, Raja Tara tak bisa berbuat apa-apa. Terlebih semakin banyak prajuritnya yang ia pecat hanya karena kesalahan kecil. Banyak juga prajurit yang memilih berhenti dan menjadi Rakyat jelata guna mempermudah kepindahan keluarganya menuju Negri Aylani. Raja Tara sangat heran kenapa Rakyat nya mau berbuat begitu.

Karenanya, pada suatu hari, Raja Tara meminta penasihatnya untuk mendandaninya menjadi seperti Rakyat Tarashi yang miskin. Penasihatnya kebingungan tapi tetap mengikuti apa yang Raja inginkan. Menyamar adalah salah satu bakat Raja Tara. Ia bisa berubah menjadi apa saja bahkan seorang wanita hanya dengan mengubah gaya dan penampilannya. Karenanya, tak sulit merubah tampilan Raja Tara menjadi seperti Rakyat jelata. Setelah selesai berdandan, Raja Tara meminta penasihatnya itu untuk berdandan seperti dirinya juga. Penasihatnya jadi bertambah bingung dengan apa yang raja inginkan.

"Apa maksud paduka kita harus berbuat seperti ini, baginda?" Tanya penasihatnya

"Kita akan menyamar menjadi rakyat jelata yang akan pindah ke Aylani. Aku hanya penasaran dan ingin memastikan kenapa orang-orang mau berbuat hal seperti itu." Jawab Raja.

"Jika seperti itu keadaannya, baik baginda." Kata penasihat raja.

Diam-diam, Raja Tara dan penasihat kepercayaannya. Tak ada yang tau tentang kepergian keduanya. Raja Tara dan penasihat nya menggunakan jalan Yang biasa digunakan Rakyat Tarashi untuk pindah ke Negri Aylani. Raja Tara menggabungkan diri dengan Rakyat yang sedang dalam proses pindah. Jarak dari Negri Tarashi dan Negri Aylani tak begitu jauh. Jadi sebelum matahari tenggelam, rombongan itu sudah sampai di Negri Aylani.

Mulai dari pintu masuk Negri Aylani pun, Raja Tara sudah sangat terkagum-kagum. Sungguh Negri yang tertata dengan baik. Negri Aylani sangat subur dengan pepohonan dan ladang-ladang mereka Yang hampir dalam masa panen. Rakyat Aylani terlihat sangat bahagia. Raja Tara sangat heran saat melihat berapa tenang dan bahagianya suasana di Negri Aylani.

Raja yang sedang menyamar beserta rombongan nya disambut dengan ramah dan hangat dan dipertemukan dengan Raja Ayla. Seperti biasa, Raja Ayla ditemani oleh Putri Syahlah yang setia. Hal itupun semakin membuat Raja Tara heran dan kagum. Selama ini tak ada satupun putrinya yang mau menemaninya. Raja Tara tau yang berdiri di sebelah Raja Ayla adalah Putri Syahlah karena dulu Raja Tara pernah menyandera Putri Syahlah agar ayahnya, Raja Ayla mau melepaskan 100 tawanannya yaitu para prajurit Negri Tarashi.

"Selamat datang di Negri Aylani, Wahai Tuan-tuan dan Nyonya yang terhormat. Aku tau maksud kedatangan kalian kemari. Karenanya kalian akan langsung di antar menuju kediaman kalian yang baru. Silahkan menetaplah di Negriku. Setiap pagi, kalian bisa mengambil makanan yang tersaji di Alun-alun secara gratis untuk makan kalian. Ambillah secukupnya saja." Kata Raja Ayla hangat.

"Baginda, apakah keamanan kami terjamin? Apakah kami akan bisa mendapatkan pekerjaan di Negri Baginda?" Tanya salah seorang dari Rombongan Negri Tarashi.

"Tenanglah, Wahai Tuan. Selama kalian belum mampu bekerja, semua kebutuhan kalian akan terpenuhi. Aku juga menyediakan lapangan kerja yang luas untuk kalian. Kami memiliki beberapa pertambangan dan pengeboran sumur yang masih kekurangan pekerjaan. Selain itu kami juga membutuhkan pelayan baru, Tukang bersih-bersih, petani, prajurit, dan Juru Tulis. Jika Tuan ingin, Tuan bisa memilih satu pekerjaan yang paling cocok untuk Tuan. Gaji yang akan Tuan terima, akan sebanding. Sedangkan untuk keamanan sudah aku pastikan bahwa kalian akan aman. Pondok yang nanti akan kalian tinggali letaknya terlindung dari kekejaman Raja Tara di Negri Tarashi. Akan aku tempatkan setidaknya satu orang prajurit untuk menjaga satu pondok." Jawab Raja Ayla menjelaskan.

"Bagaimana dengan pajak?" Tanya seorang wanita tua.

"Tenanglah, Wahai ibu. Aku tidak akan menetapkan pajak jika kalian memang tak sanggup untuk itu. Tapi aku akan tetap menetapkan pajak untuk kalian. Tapi tentu tak akan terlalu tinggi. Jika kalian hanya mampu memberi pajak sedikit, aku takkan menghukum kalian seperti yang biasa dilakukan Raja Tara. Aku akan mengusahakan agar kalian mendapatkan penghasilam yang cukup ubtuk memenuhi kebutuhan hidup kalian." Jawab Raja Ayla.

"Terimakasih banyak, Paduka yang terhormat.." Kata seluruh rombongan sambil membungkukkan badan.

"Syahlah, tolong bawa rombongan ini ke kediaman mereka Yang baru. Beri mereka pakaian dan makanan yang cukup. Jangan sampai ada yang kelaparan dari mereka. Aku percayakan tugas ini padamu, Putriku." Kata Raja Ayla dengan lembut pada putrinya.

"Baik, Ayah. Aku akan meminta Hasbi membantuku." Jawab Putri Syahlah sambil melangkah mundur.

Putri Syahlah dan adiknya, Pangeran Hasbi mengantarkan seluruh rombongan ke pondok di samping hutan. Raja Tara sangat terkesima dengan apa yang ia lihat. Raja Tara mengakui keadilan yang ditampakkan Raja Ayla kepada Rakyat yang kesulitan. Tapi rasa gengsi di hatinya membuatnya masih menganggap Raja Ayla sebagai musuh.

Raja Tara semakin terguncang hatinya saat melihat bagian dalam Pondok yang akan ditinggali oleh Rakyat Tarashi. Pantas saja Rakyat nya memilih untuk pindah ke Negri Aylani. Sebaik inikah sambutan yang dilakukan oleh Raja Ayla? Putri Syahlah menunjukkan ruangan demi ruangan dalam pondok itu dengan pembawaannya yang riang.

"Semoga anda merasa nyaman tinggal disini, Tuan." Kata Putri Syahlah sambil melangkah pergi.

Raja duduk di kursi yang sangat nyaman. Pandangannya tertuju ke langit-langit. Penasihatnya melihat hal tersebut dan mulai bertanya.

"Bagaimana perasaan paduka di Negri Aylani ini, Baginda?"

"Penasihat, sungguh aku kagum dengan pemyambutan yang diberikan Raja Ayla. Sangat berbeda dengan penyambutan yang selama ini aku lakukan untuk pendatang baru. Tapi keputusanku tetap. Besok pagi kita kembali ke Tarashi. Tapi malam ini aku akan menemui Raja Ayla dan memberinya beberapa pertanyaan." Jawab Raja Tara.

"Baik, Baginda." Kata Penasihatnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

aaakk keren banget siihhh

27 Aug
Balas

Makasih yah, Aidaa~

27 Aug

sama sama Idaah ^-^

28 Aug

Lanjut kak,Semangat!

26 Aug
Balas

Makasih~. Aku bakalan usahain Insya Allah. Soalnya aku baru pulang dari cap 3 jari di sekolah ><

26 Aug



search

New Post