Pintar Teknologi, Raih Prestasi
Assalamualaikum, perkenalkan saya Sofi
Marshella Djuned, kalian bisa memanggil saya Shella atau Sofi. Saya akan menjelaskan sedikit tentang teknologi ini. Taukah kalian apa teknologi itu? Ya, teknologi adalah rancangan benda dari mesin atau elektronik, sehingga menghasilkan sebuah karya teknologi mesin yang canggih.
Pada zaman kali ini, banyak para remaja yang
menyalahgunakan teknologi ini, terutama pada ponsel genggam atau yg bisa disebut handphone (hp).
Banyak para remaja yg menggunakan handphone
ini sebagai alat permainan, seperti memainkan game online, atau memainkan media sosial lainnya. Akibat hal itu, banyak yang memainkan handphone sehingga menjadi lupa waktu.
Namun, dibalik itu semua, handphone bisa
dimanfaatkan dengan baik, kita mungkin bisa mencari informasi lebih luas hanya dengan mengetik dan memainkan handphone.
Pada saat ini, saya mencoba untuk menggunakan
handphone sebagai sarana pembelajaran saya. Terkadang jika saja membuka media sosial seperti Tiktok, Instagram, Telegram, dan YouTube, saya menemukan beberapa kosa kata bahasa Inggris yang bisa saya tambahkan, juga ada beberapa tata cara menggambar yang mungkin membuat saya tertarik.
Pada awalnya, saya hanya bermain game online, namun
semakin lama saya bermain, semakin bosan saya memainkannya. Setelah empat tahun saya bermain handphone, sejak meminjam handphone ibu sampai memiliki handphone sendiri, saya mulai menghapus beberapa game online, saat ini hanya tersisa game Hotel Hideaway, Obey me dan game offline lainnya, seperti Gacha Nox yang saya download melalui google.
Saya pernah menanyakan tentang bakat saya yang
mungkin bisa di gunakan di handphone kepada ibu saya.
"Ma, ini kalau gambar di handphone bagus ngak? Tapi
kalau di handphone ada yang gambar putih hitam, ada yg berwarna, style orang orang bagus semua..." Ucapku, sembari menunjukkan foto gambaran orang orang.
"Kamu jangan liat gambaran orang orang, coba pakai
cara gambar mu sendiri terus di kembangkan, kalau kamu tertarik coba aja gapapa" ucap ibuku, yang sedang menggeser geser foto gambaran orang di handphoneku.
"Ohh... Oke ma" jawabku.
Itu percakapan yg mungkin terjadi saat saya menduduki
kelas VII (7). Setelah satu tahun berlalu, saya mencoba menggambar di handphone, terkadang saya melihat beberapa orang mengadakan kompetisi gambar secara online, video diupload melalui Tiktok dan jika terdapat pemenang, pemenang itu akan dikirimkan hadiahnya secara online juga.
Namun sayangnya saya tidak melatih gambar di
handphone, justru saya lebih sering menggambar melalui kertas daripada handphone, karena saya sudah terbiasa dengan kertas dan terasa tidak nyaman jika menggunakan handphone.
Setiap kali saya melihat video Tiktok, selalu muncul
video untuk melatih cara menggambar di handphone menggunakan aplikasi Iblis Pain X, beberapa dari mereka juga menggunakan tablet atau menggunakan komputer. Namun bagi orang yang tidak mampu hanya menggunakan handphone dan menggambar hanya dengan menggeser tangan, namun karna handphone memiliki ukuran lebih kecil, mereka butuh kesabaran untuk menggambar melalui handphone.
Terkadang handphone ini bisa saya gunakan untuk
mencari jawaban saat pembelajaran. Contohnya, saat mata pelajaran olahraga saya diperbolehkan untuk membawa handphone sebagai sarana pembelajaran kami. Saat guru menjelaskan sejarah olahraga seperti sejarah permainan basket, sejarah atletik, dan sebagainya. Kami diberikan kesempatan untuk mencari jawaban melalui handphone karena jawaban tersebut tidak ada pada buku kami. Terkadang guru olahraga saya juga menanyakan ukuran lapangan, ukuran bola, ukuran net, dan lain lain.
Kembali pada gagasan pada gagasan bagian
pembahasan menggambar, saya memang lebih nyaman menggambar dikertas, namun saya terkadang mencari ide gambar dari handphone. Gambar yang sering saya cari adalah gambar anime, namun jika saya sedang mood untuk melukis, saya akan mencari gambar pemandangan, walau hasil saya tidak sebagus pada contoh, tapi saya tetap senang dengan hasilnya.
Untuk beberapa alasan saya tidak mengikuti lomba
online, itu karena saya ragu untuk daftar dan khawatir saat saya daftar akan mengalami kerusakan pada dokumen, namun setelah empat tahun ini akhirnya saya mengerti. Sejak sekolah dasar saya selalu ragu untuk mengikuti lomba, walau lomba itu adalah bagian dari keahlian saya, itu tidak akan menghilangkan rasa ragu yang tertempel didalam diriku.
Namun pada saat ini, akhirnya saya mencoba
memberanikan diri untuk berpartisipasi pada beberapa lomba. "Kenapa aku jadi ingin mengikuti lomba ya?..." Pikirku, ternyata itu karena saya lebih sering melihat beberapa video orang orang yang memenangkan lomba, itu membuat saya lapar akan kemenangan. Saat saya membuka Tiktok, terkadang ada banyak orang yg menampilkan video saat mereka mengikuti lomba, seperti saat mereka menari untuk pertunjukan, saat mereka bertanding untuk meraih kemenangan pada lomba, dan beberapa bakat yang mereka tampilkan pada lomba, itu membuat saya tertarik dan cukup bersemangat untuk mencoba mengikuti lomba.
Sekian, mungkin hanya segini yang bisa saya
sampaikan, selebihnya mohon maaf apabila ada kesalahan kata.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar