MERAJUT MIMPI

Halo, namaku Sofi Marshella Djuned, saya baru memasuki literasi ini pada awal tahun 2023, saya ingin mencoba hal hal baru untuk tahun ini, kali ini tema cerpen ini adalah 'Wujudkan Impianmu' ini adalah cerpen pertamaku, mungkin aku sering membuatnya dirumah, tapi kali ini kubuat dalam bentuk tertulis.

Pada tahun ini saya berencana ingin mencoba hal hal baru dan meningkatkan bakat saya sendiri, rasanya ingin mengembangkan bakat menggambar saya dengan mencoba menggambar sesuatu yang lebih menantang, seperti membuat komik, memberi warna, mencoba gambar yang lebih sulit, dan lain lain.

Untuk saat ini saya masih belajar menggambar anatomi, saya mulai cukup mahir dalam bagian itu, tapi untuk bagian jari jari kaki cukup kesulitan, jadi saya lebih terbiasa menggambar setengah badan. Setelah anatomi, saya berencana ingin mencoba menggambar tubuh dari berbagai sisi, dimulai dari kepala, tangan dan kaki, untuk alat alat mengambar hanya menggunakan pensil, penghapus, dan buku catatan biasa, lebih nyaman menggunakan alat yang sederhana.

Terkadang orang orang meminta saya untuk mencoba

mewarnai, tetapi diriku menolak, 'kenapa?' karena saya sudah terbiasa untuk menggambar dengan warna hitam putih, jika gambarannya diberikan warna, itu akan membuat gambaran semakin buruk. Hari terus berlalu, saya tidak menggambar selama beberapa hari, bahkan beberapa bulan, tetapi saat mulai mencoba menggambar, tehnik gambarannya cukup meningkat, entah itu karena aku melihat orang lain menggambar, atau melihat beberapa gambaran bagus dari handphone.

Hari semakin berlalu, selain ingin mengembangkan gambaran saya, selain itu juga ingin mencoba membuat beberapa komik digital (gambaran komik di handphone), lalu akan membuatkan alur untuk komik tersebut, tetapi selain menggambar digital, tanganku lebih mahir dalam menggambar di kertas, kali ini saya ingin mencoba meningkatkan gambaran digital.

Suatu hari saya berpikir ingin menjadi komikus atau pelukis, tetapi salah satu guru IPS menyarankan untuk mencoba menjadi desainer, hal itu membuatku cukup tertarik, akhirnya aku mencoba menggambar beberapa pakaian.

Suatu hari saya mencoba bertanya kepada ibu saya. "Ma, Shella jika besar bagusnya jadi apa ya... Shella berencana pengen jadi pelukis, atau menjadi komikus," tanyaku kepada ibuku, "Menurut Mama kamu pilih sesuai keinginanmu atau sesuatu yang sesuai dengan bakatmu saja nak." jawab ibuku

Di hari lain saya mencoba menceritakan hal ini kepada kakek saya. "Kakek, Shella kalau besar nanti pengen jadi pelukis, atau pembuat komik gitu, cocok ngak?" Ucapku. "Shel, mending kamu pilih impian yang bisa mendapatkan uang, coba saja menjadi orang pengusaha atau pekerjaan lainnya yang menghasilkan uang, memang kamu menjadi pelukis begitu bisa dapet uang?" Jawab kakekku.

"Ohh... Oke." aku menjawabnya dengan singkat, hatiku terasa sedikit tertusuk hanya karena impian ku yang tidak diharapkan kakekku, tetapi nenekku berbeda. "Nenek, Shella nanti kalau besar mau jadi pelukis.... Bagus ngak?" Tanyaku. Kemudian nenekku menjawab, "Kamu mau jadi pelukis? Bagus, kamu kembangkan terus itu, Nenek dulu sewaktu SMP juga pinter melukis, dulu teman Nenek sampai minta tolong gambarkan,"Mendengar jawaban dari nenek, itu membuatku sedikit lebih tenang dan lebih semangat untuk mengembangkan bakat menggambar ini.

Beberapa bulan berlalu, ibu saya membantu untuk mengembangkan bakat menggambarku ini, dia membelikanku alat alat gambar lain, seperti kuas, cat air, pensil warna, buku gambar, dan palet lukis

Selain mengembangkan gambaranku, dalam bidang pendidikan, saya juga ingin mengembangkan ilmu pelajaran yang belum saya mahiri, saya ingin mengembangkan pelajaran ipa dan ips.

Syukurlah di semester satu kali ini saya mendapatkan peringkat satu di antara 28 murid di kelas, bagi orang orang mungkin hanya hal biasa, tetapi bagiku adalah hal yang membuatku merasa terkejut.

Setelah aku memberitahukan kepada ibuku, keluargaku yang lain menyarankan untuk mempertahankan peringkat itu, dan jika itu berhasil, kemungkinan besar saya akan dimasukkan ke SMA 1 Pamekasan, entah mengapa keluargaku ingin memasukkan ku di SMA 1 itu, mungkin hanya karena sekolah itu cocok untuk orang pintar.

Jika saya berhasil mendapatkan peringkat satu pada semester dua ini, aku yakin pada kelas sembilan nanti akan mendapatkan pelajaran yang lebih menyulitkan. Yang saya pikirkan selama ini hanya ingin semua hal itu berhasil terwujudkan, aku harap semua usahaku membuahkan hasil suatu saat nanti.

Terimakasih untuk orang sekitarku yang selalu meyakinkan diriku supaya berhasil mewujudkan semua itu, terimakasih semua.