Siti Zakiyah Arrahmah Mohammad

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kelebihan, Kekurangan dan Kepekaan Siswa di Balik Pembelajaran Daring

Kelebihan, Kekurangan dan Kepekaan Siswa di Balik Pembelajaran Daring

Siapa sih disini yang nggak kangen sama suasana kelas? Khususnya bagi para murid nih yang setiap pagi harinya ada saja beberapa ulah dari teman sekelas yang rariweuh karena belum menyelesaikan tugas bahkan belum mengerjakan tugas sama sekali, yang pagi harinya disajikan dengan melihat sekumpulan siswa yang berdiri di depan gerbang karena terlambat datang ke sekolah, ada lagi yang ketika waktu spesial (jam kosong) pada tiduran di lantai, teman yang selalu ngacapruk, perempuan yang saling berbagi riasan wajah, solat berjamaah di kelas, meminta hotspot ke teman, pergi ke kantin atau toilet sekalian modus ke doi dan masih banyak lagi.

Beberapa hal diatas dapat kita rasakan setahun yang lalu. Namun saat ini, kita tidak dapat merasakan lagi ramainya suasana kelas seperti pasar yang membuat guru jengkel karena terhalangnya ruang, jarak dan waktu diantara kami semua akibat virus Corona.

Sudah setahun lamanya Corona menetap di negara Indonesia tercinta ini sehingga membuat kita melakukan pembelajaran yang sebelumnya belum kita lakukan di tahun tahun sebelumnya, yakni pembelajaran daring (dalam jaringan). Pembelajaran daring ini merupakan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Kemendikbud Nadiem Makarim di era pandemi saat ini. Pembelajaran daring telah mengubah sistem kegiatan belajar mengajar menjadi serba online. Mulai dari guru memberi tugas, berdiskusi menanyakan tugas dari guru kepada teman ataupun guru yang bersangkutan, mengumpulkan tugas, hingga melakukan kegiatan belajar mengajar menggunakan Google Meet maupun Zoom.

Melakukan pertemuan melalui Google Meet maupun Zoom, memberikan kesempatan kepada guru dan murid untuk bertatap wajah, melakukan pembahasan materi sekaligus menghilangkan rasa rindu yang amat mendalam ini walaupun saling bertatap muka secara online.

Berbicara tentang ‘online’, tentunya melibatkan tiga buah software yang bisa melancarkan kegiatan online. Mereka adalah kuota/WIFI dan sinyal yang bagus. Ketiga software tersebut harus saling mendukung. Karena percuma saja kita memiliki banyak kuota / memiliki WIFI, namun sinyalnya tidak bagus. Percuma pula kita memiliki sinyal yang bagus namun tidak memiliki kuota/WIFI. Satu saja dari ketiga software tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya, itu artinya kita tidak bisa apa-apa.

Ketidakpunyaan kita terhadap kuota, WIFI, atau sinyal yang bagus menyebabkan kita tidak bisa melakukan pembelajaran daring. Maka dari itu, pembelajaran daring ini menyulitkan beberapa siswa yang tidak memiliki ketiga software tersebut, contohnya siswa yang bertempat tinggal di daerah pegunungan ataupun pelosok yang minimnya akan sinyal yang bagus. Ada juga yang berkendala di minimnya keuangan untuk membeli kuota/WIFI.

Zaman sekarang, kita sebagai warga Indonesia harus update dengan teknologi supaya kita tidak kalah saing dan tidak tertinggal dengan negara maju di luar sana. Maka dari itu, pembelajaran daring memberikan banyak manfaat kepada kita akan kaya dan luasnya pengetahuan dalam berteknologi. Apalagi kita (murid/pelajar) adalah generasi milenial. Peran kita di masa depan sangat berpengaruh bagi keberhasilan dan keberlangsungan negara Indonesia, yakni menggantikan posisi para tokoh besar yang saat ini berpengaruh di Indonesia.

Dari pembelajaran daring, guru dapat mengetahui siswa mana yang benar-benar peduli dengan masa depan mereka dan siswa mana yang lalai dengan masa depan mereka.

Walaupun dalam kondisi tersulit di hidupnya dalam melakukan pembelajaran daring, siswa yang peduli dengan masa depan mereka akan melakukan usaha semaksimal mungkin untuk tetap mengikuti pembelajaran daring. Entah itu usahanya meminta hotspot ke teman untuk mencari informasi ataupun menemui guru yang bersangkutan di sekolah maupun di rumah guru dengan menggunakan protokol kesehatan demi tetap mengikuti pembelajaran daring.

Berbeda lagi dengan siswa yang acuh tak acuh terhadap masa depan diri mereka sendiri. Mereka akan abai saja dengan kewajiban mereka sebagai pelajar Absen saja tidak diisi, apalagi tugas-tugas yang diberikan guru. Mereka hanya fokus bermain dengan gawai mereka yang akan membuang waktu karena terlalu fokus dengan kegiatan yang ada dunia maya dan membiarkan kegiatan yang ada di dunia nyata (mengerjakan tugas) menumpuk begitu saja tanpa mencoba untuk menyelesaikannya.

Assalamu'alaikuum Warohmatullohi Wabarokaatuh, halo... salam kenal! Namaku Siti Zakiyah Arrahmah Mohammad. Siswi kelas XII Bahasa yang bersekolah di Sekolah SMA Negeri 2 Banjar. Lahir di Indramayu, 4 Agustus 2003. Kalau ingin berkenalan lebih lanjut denganku, silahkan kunjungi instagram @sitizakiyaharrahmahmohammad. Terima kasih!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post