Teknologi merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia dizaman penuh tantangan ini, terutama pada generasi penerus bangsa. Teknologi merupakan keseluruhan metode mengenai berbagai ilmu dalam kehidupan yang dapat memecahkan suatu permasalahan nyata dalam kehidupan. Dewasa ini teknologi bukan hanya sekedar pembantu manusia, namun telah menjadi separuh dari jiwa manusia itu sendiri. Layaknya teman hidup teknologi telah berperan penting dalam 24/7 aktivitas manusia. Sekarang mari kita pikirkan, apakah teknologi selalu membawa dampak positif atau hanya dampak negatif saja?. Jawaban itu dapat diketahui dengan menganalisis sebuah ikatan, yakni ikatan manusia dan teknologi. Jika manusia telah memiliki ikatan dengan teknologi maka ia memiliki 2 pilihan yakni di kendalikan atau mengendalikan. Ikatan ini rata-rata terjadi pada generasi penerus bangsa yang kini telah dikendalikan oleh teknologi, salah satunya adalah gadget. Jika dilihat dari segi kedokteran, telah banyak ditemukan dari berbagai belahan dunia bahwa generasi yang lahir pada zaman modern ini memiliki pola pikir yang serba cepat, rasa ingin tahu tak terhingga, serba instan, lintas batas, dan sikap yang cenderung pada individualisme. Dan sasaran utama teknologi yakni remaja.

Pada usia remaja, mereka cenderung tidak bisa mengendalikan emosi mereka. Akibatnya psikis meraka sangat mudah dijajah oleh teknologi yang membuat mereka terjerumus kebelunggu kehancuran. 60% dari 100% waktu mereka dalam sehari lebih digunakan untuk hal yang tidak bermanfaat, seperti bermain game online, mengakses video pornografi bahkan telah membuat suatu forum yang isinya hanya untuk menjatuhkan suatu kejayaan. Lalu bagaimana nawasena kehidupan bangsa? Apakah hancur?. Tentu saja tidak semudah itu, berkat dorongan orang tua dan masih banyak generasi yang sadar akan pentingnya mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045 mereka berjuang dengan berbekal tekad dan semangat. Kini anak negeri telah berhasil mengendalikan teknologi dari yang ganas hingga yang jinak. banyak dari mereka yang telah menorehkan berbagai prestasi, menciptakan lapangan kerja, bahkan mereka dapat menjadi agen perubahan demi kemajuan bangsa. Salah satu contohnya mereka menciptakan berbagai aplikasi yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat, memang ini bukanlah hal yang abadi untuk kehidupan. Tapi meraka dapat memanfaatkan teknologi sebagai salah satu sarana mewujudkan nawasena. Tanpa kreatifitas, kecerdasan, dan semangat anak negeri, tentu saja tidak akan ada secercah harapan untuk masa depan yang cerah. Mereka juga memanfaatkan teknologi untuk berlomba-lomba mencari dan berbagi ilmu. Salah satunya yakni membuat video pembelajaran yang dapat ditonton oleh semua kalangan. Secara tidak langsung mereka telah berpartisipasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, dan masih banyak lagi hal-hal positif yang

Apabila dilihat dari segi logika ikatan antar keduanya diibaratkan sebagai seorang kesatria yang memegang 2 mata pedang. Apabila kesatria tersebut tak dapat memegang, serta menggunakannya dengan baik dan bijaksana maka pedang tersebut akan melukai penggunanya. Selayaknya manusia yang telah dikendalikan oleh teknologi tanpa diiringi ilmu pengetahuan dan akhlak tentu saja akan membuat lubang sebuah kehancuran. Sedangkan 2 mata pedang diartikan sebagai 2 sisi yang terdapat pada teknologi antara sisi negatif dan positif. Maka dari itu, marilah kita saling bahu membahu membangun peradaban emas dengan pandai dan bijak dalam berteknologi untuk nawasena anak negeri.

BIODATA PENULIS

Nama saya Siti Nur Alisa, kerap disapa Alisa. Latar belakang pendidikan saya dimulai dari saya masih belajar baca tulis di TK Darul Ulum kemudian melanjutkan sekolah dasar di SDN 6 Batubulan selama 2 tahun dan SDN Lengkong 3 Selama 4 tahun. Kini saya melanjutkan menimba ilmu di MTsN 1 Jember, dan saya duduk di bangku kelas 9. Saya tinggal di Jember tepatnya di dusun Jambesari RT/004 RW/010. Untuk lebih mengenal saya hubungi di nomor 081333121855 dan gmail saya [email protected]