WANITA HEBATKU
Ada sosok perempuan tangguh yang memiliki peran penting dalam hidupku. Dia adalah ibuku yang bernama Mistiyah. Dia adalah penyemangatku. Dia juga sebagai perlipur laraku. Dia adalah perempuan hebatku sekaligus tempatku untuk bercerita dalam suka dan duka. Dia yang telah melahirkanku dan merawatku hingga aku tumbuh dewasa seperti saat ini. Kasih sayangnya yang begitu dalam dan tulus kepadaku tidak bisa tergantikan oleh siapapun. Ibuku adalah malaikat yang tak bersayap. Namun, dia memiliki hati yang lembut seperti sutra. Ibu adalah perempuanku yang tidak pernah mengenal kata lelah sedikitpun dalam mendidik anaknya supaya memiliki akhlak yang mulia. Kemuliaan hatinya yang begitu besar dan rasa sabar tiada tanding didunia ini. Dia adalah duniaku, cahayaku, dan pelita dalam hidupku. Sungguh anugerah yang sangat mulia, tuhan telah memberiku sosok perempuan hebat yang menjadi ibuku. Rasa syukur selalu ku panjatkan kepada yang maha kuasa atas anugerah terindah yang saya miliki saat ini. Bagaimana aku tidak bersyukur kepadamu tuhan, sedangkan orang yang kau titipkan kepadaku untuk dimuliakan dan dihormati adalah perempuan yang sangat berharga lebih dari apapun.
Suatu hari dimalam yang begitu sunyi aku melihat ibu tidur dengan begitu nyenyak. Dia tertidur seakan-akan merasa sangat lelah saat selesai menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Pagi, siang, sore, bahkan hingga malam menjelang tiada henti bagi dirinya untuk terus bekerja tanpa ada kata lelah yang terucap darinya. Aku yang melihat ibu tertidur pulas pun merasa sangat kasihan. Mengingat semua pekerjaan yang telah dia lakukan itu sebagai suatu kewajiban yang tidak mungkin dia tinggalkan begitu saja. Meskipun sedang sakit dia tidak pernah beristirahat, ibuku tetap semangat mengerjakan semua pekerjaan rumah. Pada malam hari tepatnya pukul 23.00 aku merasa tidak enak badan. Malam itu juga, aku mual-mual sampai tiga kali bolak balik pergi ke kamar mandi. Aku yang sudah merasa lemas dan tidak mempunyai tenaga lagi, akhirnya membangunkan ibuku. Dia merasa sangat terkejut karena sebelum tidur aku masih sehat-sehat saja. Betapa sayangnya ibu kepadaku hingga dia rela malam-malam pergi ke dapur hanya untuk membuatkan teh hangat untukku. Tidak hanya itu saja, dia juga rela memijat aku dan tidak tidur semalaman demi memastikan anaknya baik-baik saja. Dalam kondisi tersebut dia masih sempat-sempatnya memberiku nasihat “Selvi anak ibu yang hebat, jangan sering telat makan. Kurangi kegiatan disekolahmu. Tubuhmu pun punya hak untuk beristirahat. Jangan memaksakan diri kalau sudah ada rambu-rambu akan sakit. Ibu dan bapakmu pasti susah dan tidak bisa konsentrasi bekerja. Jika sudah sakit mau menuntut ilmu akan sulit, maka mulai dari sekarang jaga kesehatan tubuhmu itu, Nak”.
Nasihat yang selalu dia ucapkan kepadaku. Ibuku juga pernah berkata “ Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China, tapi kalo kamu sudah sakit mau menuntut ilmu kemana, ya bisanya cuman tiduran dirumah mau keluar saja sudah tidak berdaya Nak. Ibu dan bapak cuman ingin yang terbaik buatmu dan engkau dalam keadaan sehat”.
Semua nasihat yang ibu berikan kepadaku selalu kuingat dan terekam jelas dipikiranku. Sungguh luar biasa pengorbanannya kepadaku, bagaimana aku tidak merasa sangat bersyukur memiliki ibu seperti beliau yang selalu siap siaga ketika anaknya sakit. Susah senang selalu berada disampingku. Dialah ibuku, alasanku untuk tetap semangat menjalani hari-hariku dalam meraih cita-cita. Tanpa adanya dia dalam hidupku tidaklah menjadi sempurna, karena beliau adalah ratu tanpa mahkota yang selalu mendoakanku setiap saat dan menyayangiku dengan sepenuh hati. Tanpa doa darinya mungkin aku tidak ada apa-apa-apanya.
Setiap saat aku selalu mendoakanmu ibu, semoga kau diberikan kesehatan beserta umur yang panjang sehingga kau bisa melihat anakmu sukses suatu saat nanti. Ibu kaulah cinta pertamaku. Engkaulah segalanya bagiku, aku sangat menyayangimu ibu. Happy Mother’s Day wanita hebatku. Terimakasih sudah menjadi ibu luar biasa sepanjang masa. Ibu kau sebagai bintang yang menerangi hidupku dengan kasih sayangmu. Meskipun usiamu terus bertambah namun dahayumu abadi. Kasihmu bagaikan lautan tak bertepi. Sama halnya seperti namamu yang amerta dalam hatiku selamanya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar