Judul : Seorang Pahlawan dalam hidupku

Guru adalah seorang pahlawan tanpa tanda jasa. Guru selalu mengabdikan hidupnya pada dunia pendidikan untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Guru tak pernah merasa lelah demi kemajuan bangsa dan negara.

Aku memiliki guru yang begitu baik dan sangat berjasa dalam hidupku. Beliau merupakan seorang pahlawan tanpa tanda jasa. Guru yang sangat ku sukai adalah guru di waktu aku kelas 2. Beliau bernama Ibu Eka Yuliani, namun beliau sering dipanggil dengan sebutan Bu Lia. Bu Lia adalah guru kelas 2 guru yang baik, sabar, ramah, penyayang dan begitu dekat dengan anak-anak sehingga Kami merasa beliau adalah ibu kita di sekolah. Cara beliau mengajar sangatlah asik dan santai, namun Meskipun demikian kita juga bisa mengerti apa yang telah beliau sampaikan. Karena pengajarannya yang santai dan asik maka kegiatan pembelajaran menjadi sangatlah menyenangkan. Pada saat itu pelajaran favoritku adalah Matematika dan pelajaran agama. Saat pelajaran matematika jika aku belum paham aku selalu bertanya kepada bu guru Kemudian beliau menerangkan ulang dengan sabar dan penuh perhatian. Sehingga aku mulai mengerti dan Aku kagum dengan cara beliau saat menyampaikan materi.

Setelah aku melihat cara Bulian menyampaikan materi kemudian aku memiliki cita-cita jika kelak aku dewasa Aku ingin menjadi seorang guru agama. Karena demikian aku pun mulai rajin untuk belajar Agar suatu saat nanti cita-citaku akan tercapai. Selain belajar aku juga tidak lupa untuk selalu berdoa dan salat lima waktu tepat pada waktunya. Karena usaha tanpa doa adalah suatu hal yang sia-sia. Semoga kelak Allah Subhanahu Wa Ta'ala mewujudkan impianku untuk menjadi guru agama amin.

Bu Lia adalah seorang guru yang paling saya kagumi, meskipun sebenarnya juga banyak guru-guru di sekolah kami namun menurut saya guru yang paling baik dan paling ramah juga Sabar adalah Bu Lia. Karena sifatnya yang demikian aku sangat mengagumi beliau. Pernah suatu hari aku mendapat tugas dari Bu Lia untuk membuat hasta karya dari tanah liat. Aku sangat senang dan bersemangat sekali untuk membuatnya. Sepulang sekolah aku langsung mengajak Ayahku untuk pergi ke sawah mencari tanah liat. Aku berencana ingin membuat ayam-ayaman dari tanah liat tersebut. Sampai di rumah aku langsung membuatnya kemudian setelah jadi aku jemur dan Besoknya aku bawa ke sekolah. Di sekolah teman-temanku juga membawa hasta karya dari tanah liat. Kemudian saat semua hasta karya dikumpulkan Bu Lia mengatakan bahwa hasta karya buatan kami semua sangatlah bagus.

2 tahun lalu di sekolahku juga pernah ada lomba menghias kelas di saat itu Wali kelasku adalah Bu Lia. Bu Lia dan para wali murid sibuk untuk membuat hiasan untuk kelas kami. Hiasan yang digunakan adalah dari kertas origami kami semua diberi tugas oleh Bu Lia untuk membuat bunga-bunga dari kertas origami dan dengan semangat kami pun mengerjakannya. Tidak lupa pula Bu Lia pun ikut serta untuk membantu dalam proses menghias kelas kita semua bergotong-royong agar pekerjaan cepat selesai. Ketika hari penilaian lomba kelas kami mendapat juara harapan 2. Kami Bu Lia dan para wali murid merasa senang dan sangat terharu itu merupakan momen yang terbaik yang tidak bisa dilupakan oleh kami semua saat menjadi murid Bu Lia. Bullya merupakan sosok inspiratif bagiku Aku ingin menjadi guru seperti beliau yang sangat baik hati, penyayang juga sabar.

Sebagai murid aku tidak bisa membalas jasa-jasa beliau selama ini. Tidak hanya Bu Lia namun pada semua guru yang telah memberiku ilmu. Yang bisa aku lakukan hanyalah belajar dengan rajin tanpa patah semangat. Selalu mendoakan orang tua dan guru juga taat beribadah. Harapanku adalah semoga kedepannya aku bisa menjadi guru yang seperti kuharapkan.

Untuk semua guru-guruku di sekolah aku ingin mengucapkan beribu-ribu terima kasih karena telah membimbing kami untuk menjadi anak yang pandai berbudi pekerti luhur, anak yang sopan santun, selalu taat ibadah. Kami sebagai siswa tidak bisa membalas semua jasa Jasamu. Semoga Allah memberikan rezeki kesehatan dan umur yang berkah untuk guruku semua. Semoga semua Guruku selalu semangat untuk membimbing generasi Indonesia agar menjadi lebih baik.

Teman-teman Jangan malas belajar ya. Karena Guru kita selalu menanti Kesuksesan kita. sekian.

Profil penulis

Hai teman-teman namaku Vira Shidqia Budiansyah, teman-teman sekelasku biasa memanggilku dengan sebutan Vira. Aku lahir di Jember 12 Maret 2014. Aku sekarang duduk di kelas 4 dan bersekolah di SDS NU Kraton Kencong Jember. Jika ada yang ditanyakan kamu bisa menghubungiku melalui nomor hp 0812 17925 743 atau melalui email [email protected]