Sayyidah Redha Hidayah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Bab 25, Selepas Kelulusan

Selepas Kelulusan

Kutahu dirimu dulu hanya meluangkan waktu

…..

Tahun ini adalah tahun dimana aku merasakan semua takdir tak adil kepadaku, semua takdir tak berpihak pula kepadaku, mengapa harus aku? Aku harus merelakan kepergian dua orang yang sempat melengkapi kisah putih biruku.

Tahun ini pula, aku mendapat gelar Ketua Osis SMP Taruna Setia Bekasi Barat tahun ajaran 2017/2018. Di tahun ini pula aku mulai mengikuti berbagai olimpiade dari antar kelas hingga antar kabupaten. Hampir setiap bulan, aku sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti berbagai olimpiade di masa mendatang.

Namaku dikenal hingga sekolah sekolah tetangga, entahlah mengapa bisa begitu. Semenjak aku tak lagi bersama Fadhil, aku ingin menunjukkan kalau akulah memang yang terbaik, yang cocok berjalan beriringan denganmu kembali.

Tanpa kusadari, semua yang kulakukan semata hanya karena satu orang yang spesial dimataku, dan hal itu membuatku berfikir bahwa aku telah melanggar syariat, bagaimana tidak? Kata lillahita’ala hilang begitu saja dalam segala niatku salama ini.

Setengah semester berlalu begitu saja, dan aku sudah mendapat hampir 5 medali dalam waktu yang berdekatan itu. Tahun ini, semua teman temanku sudah jalan dengan gandengannya masing masing, dan aku masih sendiri dalam kertepurukan masalalu yang tak ingin kuulangi kembali. Rasa sakit, rasa kecewa, rasa ingin memilikinya kembali masih terasa nyata.

“Ini Dai bukan?” tanya seorang laki laki dengan baju putih abu abunya. Aku menoleh ke sumber suara, dan tersenyum. “Iya kak” jawabku seraya mengangguk pelan. “Ketua osis disekolah SMP Taruna? Yang suka pergi ke olimpiade olimpiade kah?” tanyanya kembali. Aku tertawa, dan tersenyum kearahnya, “Betul” jawabku seraya tersenyum. “Gua Fadli, ketua Osis di SMA Taruna,” ucapnya seraya menjulurkan tangannya. “Fadhil??” tanyaku seraya menatap wajahnya. “Fadli, bukan Fadhil” tangkisnya seraya tertawa kecil. “Oh maaf,, “ ucapku yang langsung menatap kearah lain. “Boleh kita berteman?” tanyanya. Aku tersenyum dan membalas uluran tangannya, “Sheilla Sevina”. Dahinya mengernyit, “ Sheilla Sevina teh siapa?” tanyanya. Aku tertawa, “ oh maaf ka,, itu nama panjangku” jawbaku. Dia kini hanya ber-oh ria. “Kamu dewasa banget ya, padahal masih SMP,,” jujurnya. Aku tersenyum, “Terimakasih ka” jawabku. “Oke, kaka lagi buru-buru nih mau rapat OSIS, oh iya, dalam waktu berdekatan ini, kita akan membuat acara gabungan antar SMP-SMA Taruna, jadi bersiap yaa” ucapnya seraya menyalakan mesin motornya. Aku tersenyum dan mengangguk. “Acara gabungan? Menarik” ucapku dalam hati.

…..

“Gila-!! Acara pensi sama anak SMA???” tanya Buna seraya menggeprak meja. Aku tersenyum lalu mengangguk. “Jadi,, udah siap kan kita berkolaborasi dengan anak SMA, dan mengsukseskan acara mereka??” tanyaku. “Siap” jawab mereka. “semangat Tarunours-!!!” teriakku. Tarunours adalah nama organisasi siswa yang didirikan di SMP Taruna, atau yang disebut juga OSIS. Siang itu kita sudah mulai membicarakan masalah tentang Pensi yang akan digelar dalam satu yayasan Taruna. Para OSIS sudah sangat menyiapkan mental mereka untuk menggelar acara perdana tersebut. “Kita mau ngundang siapa kak?” tanya Rai kepada Fadli, selaku Ketua OSIS SMA Taruna. Fadli tersenyum kearahku lalu menjawab pertanyaannya. “Kita akan mengundang Grup band Armada” jawab Fadli. Seketika suara sorakan terdengar begitu kencang. “Gilaaa-! Armada dong” teriak Buna tak tahu malu. Nay langsung mengancungkan tangannya. Fadli yang melihat ada yang mengancung tangan segera menunjuk nya dan mempersilahkan berbicara. “Maaf, apa kita sudah cukup dengan masalah dana, apalagi yang kita undang adalah grup band ternama?” tanya Nay begitu Kritis. Fadli tersenyum, “Pertanyaannya boleh juga, begini ya teman teman, Dana kita sudah terbantu melalui sponsor sekolah ini, jadi, kalian tak perlu khawatir tentang itu, tapi dana tersebut akan kami tambahkan dengan cara perorangan siswa memberi uang sekiranya 10 ribu” Jelasnya. Candy menolak keras adanya penagihan uang 10 rb. “Kak, gue enggak setuju kalau 10 ribu” kritik Candy. Dahi Fadli mengernyit, “Kenapa?” tanyanya. “Gini ya kak, uang Candy itu terbatas, sehari 10 ribu, tapi, kalau uangnya ludes buat bayar, gue jajan pake apa?” jelas Candy panjang lebar. Fadli tersenyum, “Lu kan bisa nabung” ujar Fadli. “Oke, Fix bayar perorangan 10 ribu, okee?” lanjutku seraya tersenyum.

…..

“Ini jadinya gimana??” tanya Nay selaku bendahara OSIS. Aku menatap laptop dengan struktur keuangannya. “Oh jadi gini, Kita itu butuh Banner, konsumsi Panitia, Stand + panggung, Kaos Panitia, Dekorasi, Alat Musik, Tenda gitu deh, terus Cocard panitia, Iklan Radio, terus sama ngundang armadanya” Ucapku seraya menyusun penyususnan strukturnya. Nay mengangguk paham, lalu mengusirku begitu saja, “Udah sana lu dipanggil Fadli, eh songong bet gua” ucap Nay seraya menutup wajahnya. Aku tertawa. Waktu sudaha semaki petang, kami pun berkumpul membentuk lingkaran besar lalu saling menumpu tangan satu sama lain, lalu berteriak “Bisa Bisa -!!! Tarunours-!!!!”.

…..

Acara berjalan sesuai dengan apa yang kita pikirkan, dan tampaknya siswa siswi juga sangat menikmati acara pensi ini. Di gelar pula Dance couple antar Nay dengan Jovan, siswa SMP dengan SMA taruna dengan julukan sweet couple, selain dance couple kami juga menampilkan berbagai dance lainnya dan diselingi game yang dibuat oleh panitia panitia Tarunours, dan untuk acra terakhir, kami menampilkan sebuah grupband yang tengah naik daun dimasa itu, Armada. Seluruh siswi berteriak tak karuan, banyak dari mereka yang sangat menyukai lagu lagu yang dipersembahkan Armada.

Aku yang tengah tersenyum lega melihat acara terakhir dihampiri Fadli yang tiba tiba menjulurkan tangannya. “Terimakasih banyak, tanpa bantuan kamu, aku dan OSIS OSIS disini, enggak akan bisa buat acara semeriah ini” ucapnya. Aku membals uluran tangannya. “Sami-sami” jawabku seraya tersenyum kearahnya. “Oh iya, satu lagi,, nih buat kamu, bukanya dirumah yaa” ucapnya seraya memberika sebuah kado kecil berwarna pinky. “Aku enggak lagi ulangtahun ka” ucapku seraya tertawa. “Terima aja atuh” ucapnya seraya tersenyum. Saat Fadli ingin mengungkapkan perasaannya, datang segelintir orang dengan sebuah mic dan berbagai banyak sumber voice record.

“Apakah kalian adalah Ketua OSIS Taruna Setia Bekasi Barat 2017/2018 yang meng-sukseskan acara Pensi paling meriah sepanjang masa?” tanya seorang perempuan dengan mic nya yang diarahkan kearah kami berdua. “Betul, dan semua ini berkat gadis cantik yang diangkat menjadi Ketua OSIS SMP Taruna, dan saya sendiri Ketua OSIS SMA Taruna, sebagai satu yayasan saya berfikiran untuk berkolaborasi dengan SMP-nya dan mengharapkan jika acara ini sukses dan meriah,, saya sangat berterimakasih atas semua ide yang dikeluarkan Dai, karena saya yakin saya tidak akan bisa membuat acara pensi semeriah ini tanpa bantuan OSIS SMP yang bakatnya sungguh luar biasa, pandai mengkritik dan juga memberi saran, tak hanya itu, mereka juga sangat amanah dalam melakukan suatu tanggung jawab.” ucap Fadli panjang lebar seraya menatapku teduh.

“Wah Wah, sepertinya ada yang tengah cinlok nih” ledek mba mba tadi. Aku hanya tersenyum, sedangkan Fadli mengangguk. “Baik, apa kami boleh tau susah senangnya menggelar acara pensi seperti ini?” tanyanya kembali. “Dalam proses pembuatan program pensi memanglah sulit dan dibutuhkan banyak pihak untuk membantu dana, dan pastinya nggota yang selalu setia dan sportiv dalam pembuatan acara ini, senangnya, kami bisa menjadi lebih akrab satu sama lain, antar OSIS SMP baik OSIS SMA. Banyak sekali hal hal yang tidak terduga terjadi dalam proses pembuatan acara ini, mulai dari sound system yang sedikit macet dibagian awal, dan kesalahan taknis yang membuat kita panik.” Jawabku seraya tersenyum. “Baik, terimakasih ka” ucapnya seraya mematikan segala voice recordnya. Aku tersenyum lalu mengangguk, “Baik sama sama kak” jawab kami seraya tersenyum. Aku dan Fadli tertawa bersama, “BERHASIL”.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

wow udh bab 24.. keren ceritanya.. udh mau selesai ya?

19 Jun
Balas



search

New Post