Baca Bukumu, Maksimalkan kesempatan masa depanmu lebih cerah

Membaca menurut F.M. Hodgson dalam buku berjudul Learning Modern Languages (1960), membaca adalah suatu proses untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media atau bahasa tulis. Membaca mungkin adalah suatu kegiatan yang cukup melelahkan, namun jika kita menemukan satu saja buku yang menarik perhatian, pasti kita akan merasa penasaran dan akan terus ingin untuk membaca, bahkan mungkin sangking penasarannya, kita bisa saja membaca sampai seharian.

Membaca buku itu sulit bagi yang belum tau nikmatnya membaca. Menurut UNESCO minat membaca masyarakat Indonesia sangatlah memprihatinkan, hanya 0,001% orang yang membaca buku. Artinya hanya 1 dari seribu orang yang rajin membaca. Menurut Program for International Student Assessment (PISA) yang diselenggarakan oleh OECD, Indonesia menjadi bagian dari 10 negara yang memiliki tingkat literasi rendah di tahun 2019, yakni Indonesia berada pada peringkat 62 dari 70 negara. Mengapa demikian? padahal pada zaman globlalisali ini kita dapat membaca buku dimanapun dan kapanpun, karena pada saat ini kita tidak hanya dapat membaca buku dengan fisiknya namun kita bisa membaca buku secara digital juga. Tapi meskipun kita dapat membaca secara digital, alangkah baiknya kita tetap membaca menggunakan buku. Namun kenapa minat membaca di Indonesia masih sedikit? Ataukah karena akses bukunya yang susah?

Memang di Indonesia akses buku masih cukup susah dibeberapa wilayah, seperti di kawasan perdesaan, dan kawasan yang terpelosok, tetapi negara Indonesia, negara kita, menduduki peringkat ke-2 dengan jumlah perpustakaan terbanyak didunia dengan total perpustakaan 164.610. Dan seharusnya kota metropolitan nomor 1 seperti Jakarta memiliki minat baca yang tinggi, namun menurut penelitian BPS (Badan Pusat Statistik), 25 Februari 2022. Yokyakartalah yang menduduki peringkat pertama, sementara DKI Jakarta menempati peringkat 10.

Kurangnya minat baca di Indonesia dapat membuahkan dampak buruk bagi negara, terutama bagi generasi muda. Karena generasi muda lah yang akan menjadi penerus bangsa. Berikut adalah beberapa dampak buruk jika kita malas untuk membaca. Kurangnya pengetahuan dan minimnya wawasan, kesusahan dalam mecerna dan memahami sesuatu, kesulitan berkomunikasi karena kurangnya kosakata dan perbendaharaan kata, kesulitan dalam berpendapat, menghambat kreativitas, dan pola pikir yang dangkal. Bukankah sangan merugikan?

Padahal dengan membaca memberikan banyak manfaat positif bagi diri kita dan masa depan kita, lalu kenapa kita masih malas untuk membaca?. Berikut adalah beberapa manfaat membaca untuk diri kita dan untuk masa depan kita yang cerah. Yang pertama. Menambah wawasan dan pengetahuan, dengan membaca pasti kita akan menemukan berbagai macam informasi yang akan berguna pada nantinya. Semakin banyak kita membaca, maka akan semakin banyak informasi yang kita dapatkan dan kita akan lebih siap untuk menghadapi tantangan-tantangan yang akan datang. Kedua. Menambah kosakata dan memperluas pemikiran, orang yang rajin membaca pasti memiliki tingkat kreativitas yang tinggi dan tidak memiliki pemikiran yang dangkal, setiap mereka membaca pasti menemukan kata-kata atau kalimat yang belum diketahui dan mencari tau maksud dari kata atau kalimat tersebut, dan itu dapat digunakan dalam komunikasi sehari hari, dengan begitu kita akan terlihat lebih percaya diri dalam berkomunikasi. Dan lagi, membaca itu akan membuat kita tidak menjadi bangsa kelas bawah, membaca itu akan membuat kita memiliki daya imajinasi yang tinggi, memiliki keluasan hati, tidak mudah terprovokasi, dan akan terlihat lebih berkarakter.

Assalamualaikum wr.wb. halooo!! perkenalkan nama saya sayyida alin alfarikha, saya lahir di Jember pada tanggal 12 September 2008, sekarang saya duduk di bangku kelas 8 di MTsN 1 Jember.

salam kenal yaaa!! klo mauu hubungi ajaa!!

nomor :+62812-5920-3264

user ig : 0nyour_02

email : [email protected]